Share

Kau Malu, Alea?

Author: Anidania
last update Huling Na-update: 2025-08-04 07:36:48

Cahaya samar menembus celah ventilasi di langit-langit ruang bawah tanah. Meski tak secerah sinar matahari pagi di luar sana, cukup membuat Alea mengerjapkan mata pelan. Napasnya hangat, dadanya naik turun perlahan. Ada kehangatan di belakang tubuhnya, serta lengan yang melingkar kuat di pinggangnya.

Ia membeku sejenak sekan engah mencerna apa yang baru saja terjadi pada dirinya. Pipinya menghangat begitu ia mengingat kejadian beberapa waktu yang lalu. matanya membelalak kecil begitu merasakan tangan kokoh yang masih melingkari pingganya, lalu dengan sangat pelan ia mencoba bergeser… tapi pelukan Damian justru semakin mengencang.

“Hmm …,” gumam pria itu dengan suara serak khas baru bangun tidur, napasnya mengenai tengkuk Alea. “Mau ke mana?”

“A-aku… hanya… panas …” bisik Alea gugup, mencoba menghindar.

Ia menundukkan kepalanya sedikit, lalu mencium lembut bahu Alea yang masih telanjang. “Masih pagi ... Tidur lagi, Sayang.”

Alea menahan napas. Kata “sayang” itu membuat jantungnya langs
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Pernikahan Paksa Sang Mafia   Tidur Lagi?

    Alea mengerjapkan matanya pelan, mencoba menahan debaran yang merambat dari jantung hingga ke seluruh tubuhnya. Damian masih memeluknya erat, masih membungkus mereka dengan satu handuk besar seperti sepasang kekasih yang enggan beranjak dari keintiman yang mereka rasakan bersama.“Kalau kau baru mulai …” gumam Alea pelan, “aku harus segera menabung energi mulai dari sekarang.”Damian tertawa kecil mendengarnya. “Tenang saja, Alea. Aku bisa menjadi pelatih sekaligus pelindung bagimu. Kau hanya perlu … menyerahkan sepenuhnya padaku.”Alea menggigit bibir bawahnya seraya tertawa pelan. “Bahaya sekali kalimat itu.”“Bahaya yang menyenangkan,” balas Damian, lalu mengecup pelan sisi pelipis Alea dan membuat badan Alea sedikit terasa hangat. Detik berikutnya, ia membawa tubuh Alea ke dalam pelukannya, lalu kembali ke dalam kamar, Damian perlahan menarik selimut sambil meraih remote kecil di sisi tempat tidur, lalu menekan tombol pada panel interkom yang terpasang di dinding.“Bawakan sarapa

  • Pernikahan Paksa Sang Mafia   Mandi Bersama

    “Kalau kita begini terus,” gumam Alea pelan, “aku bisa-bisa tak sanggup bangun selama seminggu.”Damian terkekeh pelan mendengar celotehan Alea. “Itu risiko yang menyenangkan.”“Risiko untuk siapa?” balas Alea malas membuka mata.“Untukmu. Aku masih bisa menggendong jika kau tak bisa jalan,” ujar Damian sambil mencium lembut bahu Alea. “Seperti tadi malam.”Alea menahan senyumnya, sementara wajahnya kembali menghangat. “Kau benar-benar tak punya rasa bersalah ya…”“Kenapa harus merasa bersalah kalau sedang mencintai seseorang dengan sepenuhnya?”Alea menoleh sedikit dan menatap Damian dari bawah. “Mencintai?”Damian menatapnya sebentar, lalu mengangguk dengan lembut. “Ya. Aku mencintaimu, Alea.”Alea terdiam, matanya membulat sedikit, tak menyangka pernyataan itu keluar begitu langsung. Tapi bibirnya perlahan melengkung membentuk senyum kecil yang tulus.“Aku juga…” bisiknya. “Meski awalnya kupikir aku cuma tertarik… ternyata… perasaanku lebih dalam dari itu.”Damian mempererat peluk

  • Pernikahan Paksa Sang Mafia   Pagi yang Indah

    Sinar matahari pagi menyusup perlahan melalui celah tirai, menyinari kamar dengan cahaya keemasan yang lembut. Udara masih hangat, aroma kasur, dan jejak semalam masih terasa menyelimuti setiap inci ruangan.Alea mengerjapkan matanya perlahan. Tubuhnya terasa berat… tapi nyaman. Namun, yang membuat jantung Alea tiba-tiba berdetak lebih cepat … adalah kenyataan bahwa tubuhnya masih berada di atas Damian. Lebih tepatnya… miliknya masih menyatu dengan milik Damian.Wajah Alea langsung merona hebat. Ia refleks menggigit bibir, menahan napas dan tidak berani bergerak. Tapi perasaan penuh di dalam dirinya itu terlalu nyata untuk diabaikan—seolah tubuh mereka belum sempat benar-benar berpisah sejak semalam.“Hh…” gumamnya lirih, hampir seperti desahan tercekik oleh malu dan bingung sendiri.Ia mengangkat kepalanya pelan, menatap wajah Damian yang masih tertidur dengan tenang di bawahnya. Namun ketika tubuh Alea bergeser sedikit saja…Damian mengerang pelan dalam tidurnya. “Hmm…”Mata pria i

  • Pernikahan Paksa Sang Mafia   Bayangan Patricia

    Malam hari di pusat kota yang mulai padat menjelang jam pulang kantor, layar videotron raksasa yang berada di persimpangan jalan tiba-tiba berubah. Tayangan berita darurat mulai diputar, dan berhasil menarik perhatian orang-orang yang tengah berlalu lalang.“Breaking News: Polisi berhasil melumpuhkan dan menangkap Leopold Lagrand dalam penggerebekan berdarah di mansion pribadinya.”Wajah Patricia muncul beberapa detik kemudian, disandingkan dengan tulisan berwarna merah yang berjudul,“BURONAN: Patricia Lagrand. Dicurigai mengetahui dan terlibat dalam sabotase sistem hukum dan upaya pembunuhan.”Patricia yang sedang berjalan cepat di antara keramaian, berhenti secara mendadak. Ia berdiri mematung, wajahnya menegang saat melihat dirinya di layar raksasa. Ia segera memperbaiki masker yang melekat di wajahnya, lalu membenamkan rambuutnya di dalam topi yang dikenakannya.“TIDAK...” desisnya pelan.Beberapa orang mulai tertarik dan melihat ke arah layar, lalu saling berbisik satu sama lai

  • Pernikahan Paksa Sang Mafia   Pertanyaan Faye

    Faye tersenyum kecil, lalu menggelengkan kepalanya sekali. “Dan tak ada jalan untuk kembali lagi setelah ini.”Carden mengangguk pelan, menyetujui ucapan wanita itu. “Memang tidak.”Beberapa saat mereka terdiam dalam keheningan. Hanya suara angin dan dentingan halus sendok pada cangkir yang menemani malam yang akan terasa panjang.Lalu Faye menatap ke arah Carden dengan tatapan getir. “Kau yakin … aku akan baik-baik saja setelah ini? Maksudku, bukan cuma secara hukum. Tapi orang-orang seperti mereka… mereka tak akan diam begitu saja. Aku tahu jenis balas dendam yang bisa mereka lakukan.”Carden menoleh padanya. “Tuan Damian sudah mengetahuhi resiko itu. Dan dia tak membiarkanmu menghadapinya sendiri.”Faye menelan ludahnya. “Apa maksudmu?”“Setelah pertemuan terakhir di bunker waktu itu, Tuan Damian memberiku satu perintah khusus,” ucap Carden, nada suaranya kini berat, serius. “‘Pastikan Faye bisa hidup dengan damai, apa pun yang terjadi ke depannya. Kalau aku tidak bisa menjaganya l

  • Pernikahan Paksa Sang Mafia   Penangkapan Tuan Lagrand

    Suara sirene menggema dengan keras, mengguncang keheningan di sore menjelang malam hari. Lima mobil polisi mulai merangsak dan menyergap mansion mewah milik Lagrand, mengepung dari segala arah. Para petugas berpakaian lengkap dengan rompi anti peluru turun cepat, menyusun barikade, senjata terangkat ke arah pintu depan yang terkunci rapat.“Gerbang utama dikunci otomatis!” teriak salah satu petugas yang baru saja turun dari mobilnya.“Jebol! Cepat!” perintah atasannya tanpa ragu.BRAK!Pintu besar didobrak setelah kunci berhasil terbuka dengan alat yang mereka bawa, dan pasukan khusus langsung merangsak masuk, berisap dengan senjata di tangannya. Namun apa yang mereka lihat pertama kali membuat langkah mereka terhenti.Mayat.Berjejer, berlumuran darah, masih terasa hangat. Beberapa pengawal pribadi Lagrand tergeletak tak bernyawa di lantai marmer mewah, senjata mereka berserakan dimana-mana, dan bekas tembakan di dinding menunjukkan baku tembak sengit baru saja terjadi beberapa waktu

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status