Share

Bab. 18 Malu Tapi Rindu

Rain menutup sambungan teleponnya dengan Abe dan beranjak menuju dapur, dia kemudian memasak nasi sambil menunggu Ibunya bagun.

kreeeeeek ..... Terdengar seseorang membuka pintu belakang dengan sedikit memaksa.

Rain yang kaget segera melemparkan badannya mengarah kesumber bunyi.

"Ibu....." Rain kaget sambil terbelalak

"Kenapa kau seperti melihat hantu?"

"Aku pikir ibu masih tidur"

"Haah masih tidur? Kau ini, ibu sudah bangun dari tadi"

"Kok aku tidak mendengar ibu meninggalkan kamar?"

"Kau tertidur terlalu nyenyak sampai tak dengar ibu pergi"

"Oh, ibu dari mana?"

"Jalan-jalan pagi, ternyata perumahan ini luas juga"

"Ibu pergi sendiri?"

"Iya nona, aku pergi berkeliling sendiri. Kan kau masih tidur"

"Udaranya pasti segar, aku juga maulah jalan-jalan"

"Jangan...!" Cegah ibu

"Kenapa?"

"Disini banyak anjing berkeliaran, ibu juga buru-buru pulang.

"Wah masa???"

&nb

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status