Share

Bab 34 - Boleh Aku Menciummu?

Author: EYN
last update Last Updated: 2025-07-19 15:10:47
"Sayang, yuk shopping..." Erland menoleh sekilas, lalu mengedipkan sebelah mata. Tangannya terjulur seperti seorang pengawal menyambut seorang tuan puteri.

Maureen kembali menoleh cepat, matanya tertuju pada tangan Erland yang terulur sementara perasaannya masih campur aduk saat mendengar sebutan sayang untuk kedua kalinya. Sebutan sayang itu tidak hanya canggung di telinga, tapi juga mendebarkan hati.

Namun, diantara perasaan itu ada sebuah hati kecil yang terus mengomel, "Ingat, Maureen! Erland punya banyak wanita. Pasti dia terbiasa berbicara manis."

"Ayo! Lambat banget sih?" Tidak sabar, Erland menarik tangan Maureen yang terbengong-bengong, lalu menggandeng gadis itu masuk ke dalam rumah mode.

Seorang perempuan cantik menyambut mereka. "Selamat siang, Tuan dan Nyonya, silahkan," sapanya dengan keramahan yang luar biasa.

Maureen mengangguk canggung, matanya melirik kearah tangannya yang digandeng oleh Erland. Dia memberi kode pada Erland untuk melepaskan tangannya, tapi Erlan
EYN

Dear Good Readers, Ada sedikir perbaikan di bab sebelumnya, silahkan hari senin dibava ulang kalau berkenan. Saat ini bab 33 sedang under review. Terima kasih atas pengertiannya. Love EYN (Juli 19, 2025)

| 1
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pernikahan Rahasia Dengan Tuan Muda Berandal   Bab 83 - Sangat Serius!

    "Astaga, Tuan Muda!" pekik Jefta sambil tergopoh-gopoh masuk ke dalam ruangan.Erland mendongak dari layar tablet dan mengangkat kedua alisnya."Saya tidak salah dengarkah?" tanya Jefta panik."Soal apa?""Anda resign. Apa benar?""Ya," angguk Erland, kembali menekuni laporan di tabletnya. Ada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan sebelum dia benar-benar masuk masa karantina."Wow! Ini gila," desis Jefta tak percaya."Baru tahu kalau aku gila?" respon Erland acuh tak acuh.Jefta ternganga. Banyak orang seusia mereka yang iri dengan posisi Erland saat ini. Tapi, Boss-nya ini malah melepas jabatannya begitu saja."Anda serius dengan keputusan ini?""Sangat serius!" jawab Erland penuh penekanan."Haduuh, Tuan Muda! Bisa kacau saya! Kacau semuanya!" Jefta berjalan mondar mandir dengan gugup.Terganggu oleh Jefta, Erland meletakkan tablet dan duduk bersandar di kursi kebesarannya. "Itulah kenapa aku memanggilmu. Atur semuanya dari sekarang supaya semua tetap berjalan," sahut Erland s

  • Pernikahan Rahasia Dengan Tuan Muda Berandal   Bab 82 - Godaan Yang Berat

    Maureen dan Erland sontak melepaskan ciuman mereka dan menoleh pada asal hardikan yang menjeda moment mendebarkan mereka.Lillian berdiri di ambang pintu yang dibiarkan terbuka. Dia melipat kedua tangan di depan dada sambil menatap lekat-lekat sepasang suami istri di hadapannya. Wajah yang biasanya ramah itu kini tanpa senyum."Aku kira kalian sedang menemani Nenek. Tidak tahunya malah asyik bermesraan disini," tegurnya, memutar bola mata.Erlang meringis. "Oh, Mommy. Untung anda datang tepat waktu. Kalau tidak, bisa saja terjadi hal-hal yang kami inginkan," celetuknya tanpa dosa. Dia tahu Lillian tidak marah kepadanya."Erlaaand!" desis Maureen, rasanya ingin menghilang dari tempat ini. Malunya terpergok oleh Lillian. Lebih malu lagi saat Maureen menyadari kalau belakang Lillian ada Nenek dalam posisi setengah berbaring. Sepertinya beliau memasang mata dan telinganya baik-baik.Astaga! Jantung Maureen mencelos."Maureen!"Huah! Gadis itu terjengit, rasanya seperti disengat listrik."

  • Pernikahan Rahasia Dengan Tuan Muda Berandal   Bab 81 - Menyatakan Perasaan

    Dengan keberanian yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya, Mauren mencium Erland. Beberapa detik Erland tertegun, namun hal itu tidak berlangsung lama. Lelaki itu dengan segera membalas ciuman Maureen. Tangannya spontan melingkari pinggang Maureen dengan posesif. "Emhh.…” Sebuah suara lolos dari tenggorokannya. Erland mencium Maureen lebih dalam dan intense.Tidak ingin Erland menguasai permainan, Maureen sengaja menjauhkan wajahya. Dia menarik napas panjang seperti orang yang sedang menghimpun tenaga. Erland melakukan hal yang sama. Tapi, belum sempat Erland mengumpulkan oksigen, Maureen sudah kembali menyerang laki-laki itu. Kedua tangan Maureen bahkan menangkup kuat-kuat wajah Erland supaya tidak leluasa bergerak.Selanjutnya, Maureen menghujani bibir Erland dengan ciuman bertubi-tubi. Gerakannya cepat dan penuh tenaga.“Mmph!—Maureen….” Erland berusaha bicara di sela-sela hujan ciuman itu, tapi selalu gagal. “Hey, mmphf…!” Maureen menutup mulutnya dengan ciuman setiap kali Erl

  • Pernikahan Rahasia Dengan Tuan Muda Berandal   Bab 80 - Tunjukkan Padaku!

    “Kalau aku mengikuti acara ini, apa kamu akan merindukan aku, Maureen?” tanya Erland dengan raut muram. Maureen tertegun, jantungnya terasa seperti dihempaskan. Dia jadi ingin menangis. "Tentu saja aku akan rindu berdebat denganmu. Suami usil dan ketus, tapi bikin kangen," pekik Maureen dalam hati. Tapi, dia tidak berani mengutarakan. Sekali saja kata rindu itu terucap, maka air matanya akan berderai. Cepat-cepat Maureen memalingkan wajah, menyembunyikan hati yang sedang bergejolak. Dia menutupi semua itu dengan tawa kecil. "Aku merindukanmu?” tanya Maureen kemudian. Dia tidak berani menatap Erland karena matanya berkaca-kaca. Sebagai pelarian, dia menatap rumput di taman sambil berkata, "Aku malah senang karena tidak ada yang usil padaku lagi. Pikiranku tenang, jadi aku bisa fokus pada tugas akhir kuliahku.” Sungguh, kata-kata itu menusuk balik hatinya sendiri. Meski begitu, Maureen berpura-pura tenang. Erland tidak langsung menanggapi. Beberapa saat lelaki itu hanya menatapnya

  • Pernikahan Rahasia Dengan Tuan Muda Berandal   Bab 79 - Impianmu Impianku

    Erland menoleh, alisnya terangkat. “Kenapa kamu ternganga? Apa kamu kagum padaku?” tanyanya dengan nada percaya diri.Mode narsistik Erland langsung ON. Wajahnya menyebalkan, namun sangat menggemaskan di saat yang bersamaan. Maureen sampai ingin mencubit pipinya.Maureen tentu saja tidak ingin menunjukkan perasaannya dengan jelas. Maka, Maureen sengaja cemberut.“Aku bercerita padamu, bukan karena ingin meminta padamu,” balasnya, setengah protes. “Itu impianmu saat belum menikah. Sekarang kamu istriku. Mimpimu adalah mimpiku. Hartaku adalah hartamu. Maka, aku akan membantumu mendapatkan semua keinginanmu," sahut Erland enteng. “Kamu mendukung impianku. Kalau begitu aku juga harus mendukung impianmu,” sahut Maureen tak mau kalah. Teringat akan pesan yang tak sengaja terbaca tadi, Maureen pun mengembalikan ponsel kepada Erland. "Kamu mengikuti ajang pencarian bakat. Itu artinya kamu sungguh-sungguh dengan impianmu. "Darimana kamu tahu?" tanya Erland terkejut. Dia sengaja menyembunyi

  • Pernikahan Rahasia Dengan Tuan Muda Berandal   Bab 78 - Impianmu Terkabul

    Ponsel Erland masih tergeletak di pangkuan Maureen. Layar menyala, menampilkan notifikasi yang tadi tanpa sengaja terbuka. “Halo, Erland Diandra. Terima kasih atas pendaftaran Anda dalam ajang Talent Hunter 2025. Kami ingin mengingatkan bahwa batas konfirmasi keikut sertaan Anda...."Mata Maureen bergerak lambat, membaca setiap kata dalam hati. Erland sepertinya tidak menyadari kalau Maureen tidak sengaja membaca pesan dari agency. Lelaki itu duduk dengan kedua tangan dengan dibelakang tubuh dengan posisi menyangga. Dia menatap jauh ke depan sambil menikmati lagu ciptaannya sendiri.Bibirnya komat-kamit, mengikuti tulisan itu. Suaranya nyaris tak terdengar, hanya gumaman samar yang putus-putus. Namun, jelas sekali raut wajahnya berubah. Antara kaget, kagum, dan… entah kenapa, hatinya hangat.Maureen menarik sudut bibirnya, lalu mendongak menatap Erland. “Rupanya benar, ini mimpimu," ucap Maureen pelan, terdengar penuh pengertian. “Pantas saja kamu marah besar waktu disuruh menikah den

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status