Bagi Arunika yang tidak shining simmering splendid, berkenalan dan menjadi dekat dengan seorang Raditya adalah salah satu hal yang mustahil dalam hidupnya. Kehidupan tingkat duanya yang hanya diisi dengan kuliah dan pulang tepat waktu, lalu berguling-guling di kamar untuk menonton drama cina tidak mungkin membuatnya memiliki kesempatan untuk berkenalan dengan orang-orang di luar circlenya. Lalu saat tiba-tiba dompetnya yang berisi surat-surat tertinggal ketika sedang di lakukan operasi lalu lintas, kecerobohannya justru berhasil membuatnya kini harus berurusan dengannya, Raditya sang Ketua Hima di jurusan yang diambilnya
view moreOrang bilang awal umur dua puluhan adalah saat yang tepat untuk coba-coba, waktu yang sempurna untuk out of the comfort zone dan benar-benar menemukan apa yang sebenarnya menjadi passion diri. Bukan berarti main-main dengan setiap yang di kerjakan, tetapi lebih berusaha sebaik mungkin untuk menemukan sebuah kenyamanan di dalamnya.
Jika toh nanti tidak sesuai yang diharapkan, masih ada kesempatan lain untuk mencoba hal baru yang tidak pernah kita duga sebelumnya.
Dan aku rasa, mengisinya dengan diam-diam menyukai seseorang bukalah hal yang salah juga.
"Pojok kanan, kemeja biru, lengannya di gulung nyampe siku." Bisik Fayka padaku, Salsa dan Raini yang sedang mengikuti kuliah umum bersama anak-anak dari satu jurusan.
Kami yang biasanya hanya kuliah bersama teman sekelas, kini mendapat kesempatan untuk kuliah bersama kakak tingkat dan adik tingkat karena adanya dosen tamu yang datang.
"Yang mana?" Tanya Raini mencoba memastikan.
Entah kenapa aku ikut menoleh mengikuti instruksi yang diberikan oleh Fayka. Jika dia mengatakan ada laki-laki tampan di ruangan ini, maka aku jelas yakin jika orang tersebut memang benar-benar lebih dari sekedar tampan.
Kali ini siapa lagi, batinku ikut penasaran akan sosok yang dimaksud oleh perempuan cantik pemilik standar ketampanan yang sangat tinggi ini.
"Bego!" Umpatnya setelah menyadari bahwa ketiga dari kami langsung menengok dan menimbulkan sedikit kegaduhan di ruangan yang sunyi senyap.
"Jangan langsung nengok semua njir!" Lanjutnya masih berbisik-bisik agar tidak menjadi pusat perhatian.
"Siapa?" Ucap Raini saat lirikannya sudah menangkap jelas sosok yang paling menonjol diantara teman-temannya.
"Ganteng banget sih emang!!" Lanjutnya dengan penuh semangat
Aku membenarkan perkataan Raini dalam hati. Memang benar bahwa laki-laki yang duduk dipojokkan bersama teman-temannya itu, memiliki tampang yang good looking. Tipe yang sangat mudah menarik perhatian di manapun dia berada.
"Kating, ketua hima yang baru jadi kemaren!" Fayka memberikan satu informasi setelah beberapa saat tidak ada yang bersuara diantara kami.
Semua dari kami meringis tidak enak, karena tiba-tiba Bagas yang merupakan salah satu aktivis kelas menoleh dan memelototi kami berempat.
"Radit namanya, Raditya." Fayka yang duduk paling kiri sedikit mencondongkan tubuhnya ke arah kami bertiga agar apa yang dikatakannya masih dapat jelas terdengar.
Bagas sudah kembali menghadap ke depan sehingga obrolan kami bisa kembali diteruskan.
"Dia senyum woy!"
Untuk beberapa saat kami terdiam, saat sosok yang sedang mengobrol dengan teman disampingnya itu mengembangkan senyum tipisnya. Damn, damage-nya nggak ada obat!
"Manis banget, ya Allah." Aku Raini yang diangguki oleh Salsa dan Fayka.
Dimataku cowok berkemeja biru itu memang terlalu keren. Sangking kerennya, aku bahkan merasa bahwa kami tidak hidup di dunia yang sama.
Dan alasan itu pula yang membuat one side story-ku tidak akan pernah aku tunjukan padanya. As simple like that.Lagipula kata orang rasa suka yang dipendam itu akan lebih bertahan lama daripada yang diungkapkan kan? Dan itu adalah teori yang masih aku yakini hingga sekarang.
Makanya aku hanya memandangnya dari kejauhan dan mengamati segala perilakunya dalam diam. Seperti saat ini, saat teman-temanku memilih membicarakannya aku tetap memilih bungkam, seolah tidak tertarik dengan pembahasan yang mereka debatkan. Mengunci mulutku rapat-rapat dan hanya mendengar celotehan mereka yang tak henti-henti memuji ketampanannya yang bak tokoh-tokoh utama di novel romansa.
Tidak ada yang tahu bagaimana seseorang akan menjalani kehidupannya. Hal-hal yang sebelumnya terasa begitu mustahil untuk dialami, bisa saja dalam sekejap terjadi seperti apa yang ada dalam bayangan. Ada saja kejadian tidak terduga yang digariskan takdir, yang tiba-tiba membuat dua orang yang tidak mungkin memiliki kesempatan untuk berinteraksi bisa bersatu dalam sebuah ikatan dalam waktu yang terhitung cepat.Dalam dua puluh satu tahun hidupku di dunia, dam-diam menyukai seseorang tanpa ada keinginan untuk menyatakan adalah hal paling sulit yang pernah aku lakukan. Mengamati dalam diam dan melihat bagaimana dia menjalani kehidupannya adalah hal sederhana yang selalu bisa membuatku tersenyum bahagia.Ayolah... Jatuh cinta memang tidak sebercanda itu."Bang ..." Aku memanggil Bang Radit yang belum juga mengatakan satu patah kata pun sedari tadi.Saat ini kami berdiri di samping kolam renang di halaman belakang."Bang ..." Sekali lagi aku memanggil namanya. Bedanya, suaraku semakin liri
Flashback onKesan pertama adalah hal paling krusial antara pertemuan dua orang. Pepatah yang mengatakan bahwa hanya perlu empat detik untuk memutuskan kita senang atau tidak dengan orang baru, nyatanya masih cukup relevan bagi sebagian besar orang. Baik itu untuk menyukai, membenci, atau bahkan sekedar respect or enggaknya.Bagiku sendiri yang cenderung sulit dekat dengan orang lain, gestur dan bagaimana orang itu bertutur kata padaku saat pertama kali kami berinteraksi adalah hal yang sepenuhnya membentuk perspektif ku akan orang tersebut. Jika aku merasa nyaman or anything like that maka aku akan memberikan respon positif dan menjadi lebih mudah untuk membaur di masa depan. Sementara jika penilaian ku terhadapnya sudah terlanjur buruk, even di masa depan dia ternyata tidak seperti yang aku duga pun tetap saja begitu sulit bagi ku untuk merasa dekat dengan orang tersebut. Dan itu berarti aku dapat mengatakan bahwa untuk kasusku kesan pertama adalah segalanya, termasuk membuatku mera
"Kaya gembel banget sih!" Bang Saka menghinaku yang hari ini menggunakan daster lusuh berwarna kuning yang bergambar Spongebob.Jika aku tidak salah ingat, daster ini aku beli ketika study tour ke pulau Dewata saat kelas 2 SMP. Jadi apakah selama enam tahun terakhir ini aku tidak tumbuh?"Ini bagus tau, Bang. Lucu banget gini!" Balasku tak mau kalah.Bang Saka masih saja mencibir. "Lo bukan anak-anak lagi, Ka.... Nggak cocok udah itu bajunya. Buang aja!"Aku tidak habis pikir dengan pikiran seorang Arsaka. Kenapa semua barang menurutnya pantas untuk dibuang? jelas-jelas baju yang sedang aku pakai ini masih sangat nyaman untuk di pakai."Parah lo, Bang! Masih bagus gini!" Ucapku sembari meninju lengannya pelan."Ya udah yuk! Katanya mau bikin ayam geprek...." Ucapku sembari menarik tangannya menuju ke dapur."Jangan di bolak-balik terus ayamnya, Bang...." "Apinya jangan kegedean, Bang!""Itu minyaknya di tirisin dulu, ih!"Memasak bersama Bang Saka pasti berakhir dengan aku yang haru
"Hati-hati ya .. Jangan lupa kabarin abang kalo udah nyampe rumah." Aku mengelus pelan rambutnya, dan menyelipkannya di belakang telinga.Naina masih saja cemberut. "Ini kan baru minggu pagi, Bang. Kenapa sih aku udah disuruh pulang?"Saat ini aku sedang berada di stasiun Bogor untuk mengantarkan Naina. Sedari tadi dia bersikeras untuk tidak mau pulang dan ingin tetap tinggal di sini hingga Senin besok. "Abang abis ini mau pergi, Na. Jadi nggak bisa nemenin kamu jalan-jalan.""Aku bisa jalan-jalan sendiri, Bang. Sumpah nggak bakal ngerepotin Abang," Naina mengangkat telunjuk dan jari tengahnya untuk menyakinkan ku jika dia bisa pergi jalan-jalan sendiri.Aku menggeleng.Sampai dia sebesar ini, aku masih saja sering khawatir jika dia harus bepergian sendiri di tempat-tempat yang baru. Memang selama ini dia pernah beberapa kali berkeliaran di sekitaran kota Bogor, tapi itu denganku kan?"Nggak bisa, Na. Abang nggak bisa ngebiarin kamu pergi jalan-jalan sendiri....""Tapi Naina udah gede
Seringkali kita merasa sudah berusaha untuk menciptakan pikiran-pikiran positif dalam rangka mencari kebahagiaan. Namun, tetap saja ada masanya kita seolah tidak berdaya untuk mengendalikan suasana hati. Sebentar-sebentar merasa bahagia, sebentar-sebentar lagi sedih dan ingin menangis."Kangen..." Pipiku langsung bersemu karena malu.Bisa-bisanya ada orang seperti dia di dunia ini. Baru saja menampakkan diri dan langsung membuat jantungku jumpalitan."Ini beneran loh, Ka.... Bukan main-main." Lanjutnya sembari mengeringkan rambutnya yang masih basah.Damage-nya astaga ....."Abang baru mandi?" "Iya, baru dari luar soalnya. Panas!""Dari mana?" sepertinya ada kesempatan bagiku untuk menggali lebih dalam tentang foto yang dikirimkan oleh Fayka."Dari Botas..." Aku merasa lega karena Bang Radit menjawab jujur tanpa keraguan."Sama siapa?'Oke. Semoga dia tidak menyadari jika aku sedang mencoba mengintrogasinya.Bang Radit tersenyum penuh makna kepadaku. "Ika nggak cemburu ya, Bang. Cum
"FAY URGENT! Ini gue Arun." Aku mengirim direct message pada Fayka menggunakan akun Instagram Bang Saka. Akun centang biru yang telah ter-verify hampir setahun lalu. Semoga anak itu tidak berjingkrak-jingkrak dan membuat keributan karena mendapat pesan dari seorang selebritas, pikirku sembari tertawa cekikikan.Aku harus menyelesaikan ini dengan sangat cepat karena Bang Saka mungkin saja bisa kembali sewaktu-waktu. Aku menggunakan ponselnya secara diam-diam, dan tidak boleh sampai ketahuan jika ingin uang sakuku bulan ini tidak dipotongnya."Tolong kirimin no nya Bang Radit yang gue tulis di halaman paling belakang buku warna coklat yang ada di meja belajar gue. Kunci kamar gue titipin ke Bela kemaren! Thanks ❤️" Lanjutku sebelum menekan pesan tersebut dan menghapusnya untuk menghilangkan jejak.Fayka biasanya akan membuka akun instagramnya pada sore hari, sehingga nanti aku juga harus menemukan waktu yang tepat untuk mengeceknya secara diam-diam tanpa ketahuan."Dek, lo liat hp gue n
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Mga Comments