Share

Bab 9

Author: Cintya
Di meja makan, suasananya agak canggung dan sunyi. Yang terdengar hanyalah suara sendok garpu yang beradu dengan piring, serta suara jari-jari yang sibuk mengetik cepat di layar ponsel.

Orang yang sibuk mengetik adalah Kezia. Dia sedang asyik tenggelam dalam dunia kecilnya sendiri. Dia sama sekali tidak sadar bahwa wajah pria yang duduk di depannya makin lama menjadi makin muram.

Di kelas mereka, ada sebuah grup obrolan. Sekarang, grup itu benar-benar sedang meledak. Entah dari mana mereka mendapat kabar bahwa Kezia memegang informasi rahasia tentang Landon. Mereka pun mulai berebut menawar. Harga yang ditawarkan sudah hampir menyentuh satu juta.

Nominal itu membuat mata Kezia langsung berbinar. Dia nyaris tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Orang-orang ini sungguh sudah kehilangan akal. Hanya demi mendapat jawaban dari satu pertanyaan, kenapa bisa-bisanya mereka rela bayar sebanyak itu?

Namun sejujurnya, mereka makin kehilangan akal, justru itu makin bagus. Artinya, Kezia bisa punya peluang untuk mendapat lebih banyak uang. Salah satu gadis bucin melontarkan pertanyaan.

[ Tipe wanita seperti apa yang disukai Pak Landon? Yang polos atau yang seksi? ]

Polos atau seksi? Kezia merenung sejenak. Wanita seperti apakah Yukio itu? Begitu punya bayangan, dia langsung mengetik dengan cepat.

[ Dia suka wanita yang punya dua sisi, setengah polos dan setengah seksi. Semoga kamu bisa cepat mendapatkan Pak Landon ya. Semangat! ]

Kemudian, ada pertanyaan lagi dari gadis bucin lain.

[ Yukio sama Pak Landon benaran pacaran nggak? Apa jangan-jangan, mereka cuma main-main doang? ]

Main-main? Sepertinya, itu tidak mungkin. Landon adalah orang yang sangat tertutup dan misterius. Dulu, bukannya tidak pernah ada kabar miring soal dia dengan sosialita atau wanita kalangan atas, tetapi tidak ada satu pun dari mereka yang pernah masuk berita.

Hanya Yukio yang pernah masuk TV dan berita, bahkan sempat beredar foto mereka berdua berpelukan di depan hotel. Andai bukan karena cintanya yang begitu dalam pada Yukio, mana mungkin pria berhati-hati seperti Landon bisa terseret dalam gosip semacam itu?

Lagi pula dengan statusnya sebagai Tuan Muda Keluarga Mizwar, kalau dia tidak mengizinkan, media di Kota Badaga tidak akan berani menerbitkan berita tentangnya. Jadi, Kezia pun mengetik pelan-pelan, satu kata demi satu kata dengan hati-hati.

[ Mereka benar-benar saling mencintai, bukan sekadar gosip. Tapi, kamu jangan patah semangat. Dalam waktu dekat, Yukio nggak akan nikah ke Keluarga Mizwar kok. Kamu masih punya peluang. Semangat! ]

Kezia sendiri tidak mungkin bisa hidup bersama pria itu seumur hidup. Tunggu saja sampai dia mendapat cukup uang, nanti dia sendiri yang bakal mengajukan permintaan untuk ....

"Kamu mau hidup bareng ponsel itu seumur hidup?" Suara rendah Landon terdengar tiba-tiba. Nada bicaranya dalam, rendah, sangat maskulin, bahkan bisa dibilang enak didengar. Namun jelas-jelas, kali ini suaranya juga agak kesal.

Kezia langsung terkejut dan mendongak. Tatapannya sontak bertemu dengan mata pria itu yang dalam dan tajam. Ekspresi Landon terlihat sangat muram. Kedua alisnya berkerut, jelas bahwa suasana hatinya sedang buruk.

Setelah satu tahun hidup bersama, Kezia kurang lebih sudah bisa membaca suasana hatinya. Matanya pun melirik sebentar, lalu segera menyimpan ponsel dan buru-buru mengatakan hal yang menurutnya pria itu ingin dengar. "Maaf, ini salahku."

Landon mengangkat kelopak matanya sedikit. Nada bicaranya malas, tetapi penuh sindiran ketika berujar, "Salahnya di mana?"

Kezia menjawab dengan hati-hati, "Main ponsel waktu makan, itu salah, 'kan?"

Landon mengangkat sebelah alis. Tatapan hitam pekatnya terlihat seperti sedang menikmati tingkah Kezia. Gadis ini ternyata cukup patuh juga. Dia bisa membaca situasi dan tahu kapan harus maju atau mundur.

Melihat ekspresi pria itu yang lebih ramah, Kezia tahu bahwa dia menebak dengan benar. Tanpa banyak pikir, dia langsung meletakkan ponselnya ke samping, lalu mulai makan dengan sangat tenang dan patuh.

Tatapan Landon tidak lepas dari dirinya. Kezia masih muda. Awalnya, dia pikir pasti akan banyak drama. Gadis itu mungkin akan banyak ulah dan susah diatur. Namun ternyata kebalikannya, dia justru penurut, bisa diandalkan, dan sangat dewasa.

Contohnya soal Yukio. Setelah tahu tentang wanita itu, Kezia tidak protes, tidak marah, tidak berteriak, bahkan tidak pernah tanya-tanya secara tersirat. Ini cukup membuat Landon kaget juga.

Landon bersandar santai ke sandaran kursi, lalu bertanya secara spontan, "Apa isi ponselmu? Kenapa rasanya seru banget?"

Gawat! Jangan sampai Landon melihat isinya. Kalau sampai ketahuan bahwa Kezia menjual informasi pribadi tentang Landon untuk mencari uang, bisa tamat riwayatnya!

Kezia langsung berkedip-kedip manis, lalu bertanya untuk mengalihkan perhatian, "Ehem. Apa aku boleh tanya sesuatu?"

Landon mengangkat alis sedikit sambil membalas, "Tanya saja."

"Di umur berapa kamu pertama kali melakukan itu?" tanya Kezia.

"Uhuk, uhuk." Pria yang selalu tenang dan penuh wibawa itu akhirnya kehilangan kendali. Pertanyaan Kezia membuatnya batuk. Segera setelah itu, Landon menatapnya tajam dengan alis yang mengernyit.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pernikahan Rahasia: Dimanja CEO Dingin   Bab 100

    Landon kembali ke Kota Badaga. Tempat pertama yang dia tuju adalah rumah sakit. Yukio terluka. Kalau dia tidak datang menjenguk, rasanya tidak pantas.Saat pintu kamar rumah sakit terbuka, Yukio belum tidur. Dia sedang memejamkan mata sambil beristirahat. Mendengar suara langkah kaki dan aroma maskulin yang familier, dia tak perlu membuka mata untuk tahu siapa yang datang."Aduh ...." Yukio mengerang pelan. Matanya tertutup rapat, wajahnya tampak lemah dan penuh penderitaan.Landon menarik kursi dan duduk di sisi ranjang. Yukio perlahan membuka mata, menampilkan tatapan lemah dan bingung."Landon? Kamu ... kapan kamu masuk?" tanya Yukio dengan lirih, lalu berusaha bangkit.Landon menahan bahunya. "Jangan bergerak, istirahat saja."Yukio kembali berbaring, wajahnya pucat pasi. "Dari mana kamu tahu aku dirawat?""Dengar dari siaran radio.""Aku sudah duga. Pasti paparazi memotretku waktu aku diantar ke rumah sakit. Aku sudah minta manajerku atur semuanya, semoga berita itu nggak terlalu

  • Pernikahan Rahasia: Dimanja CEO Dingin   Bab 99

    'Tsk, tsk.' Calvin berdecak dalam hati, lalu berdeham. "Bos lagi nunggu telepon dari istri ya?"Landon meliriknya dengan dingin. "Kamu ini makin berani saja sekarang."Calvin mencebik. Masa tanya begitu saja salah?Tiba-tiba, ponsel berbunyi. Calvin belum sempat bereaksi, Landon sudah langsung meraih dan mengangkatnya. "Halo?""Tuan Landon, ini aku."Nada suara Landon langsung turun. "Bi Wanda."Wanda yang berada di seberang telepon agak heran, mendengar nada tak senang dari Landon. "Kenapa? Tuan kira ini siapa?"Ya ... dia pikir itu Kezia. Namun, ternyata ....Landon menggigit bibir, tak menjawab langsung. "Ada apa, Bi Wanda?""Nggak ada apa-apa. Cuma mau kasih kabar, dua hari lagi aku sudah bisa pulang. Untuk dua hari ini, Tuan dan Nyonya urus diri sendiri dulu ya ....""Kamu nggak di rumah?" Landon langsung menyela."Ya, dua hari ini aku di luar. Anak keluargaku sakit, jadi aku bantuin jaga. Aku sudah telepon Tuan, tapi nggak diangkat, jadi aku kasih tahu Nyonya saja. Nyonya nggak b

  • Pernikahan Rahasia: Dimanja CEO Dingin   Bab 98

    Sekalipun Kezia bodoh, dia tetap bisa menyadari bahwa mereka berniat mencelakainya."Kamu mau apa? Jangan sentuh aku!" Kezia menepis tangan pria berbaju hitam yang mencoba menariknya turun.Pria itu tetap memaksa. "Silakan turun, Nona."Mereka ingin membunuhnya! Itulah yang terlintas cepat di benaknya. Apabila sesuatu terjadi padanya di sini, Yukio bisa lepas tangan. Tanpa bukti, dia bahkan bisa menyalahkan Kezia karena menuduhnya tanpa dasar.Apa pun yang terjadi, dia tidak boleh keluar dari mobil ini!Namun, pengawal Yukio bukan orang biasa. Tenaganya terlalu besar. Karena panik, Kezia refleks memeluk lengan Yukio. "Yukio, kamu ini artis. Percaya nggak, besok aku bakal sebar berita bahwa kamu menindasku, membawa orang biasa sepertiku ke tempat sepi di tengah malam begini. Apa niatmu, hah?"Ekspresi Yukio langsung berubah dingin. Dia juga malas berpura-pura lagi. "Lepaskan! Ini baju rancangan desainer luar negeri! Kamu bisa ganti kalau rusak?""Aku suruh kamu lepas! Dengar nggak?" Kar

  • Pernikahan Rahasia: Dimanja CEO Dingin   Bab 97

    Kezia tidak ingin bertele-tele dengan wanita itu, jadi dia langsung masuk ke pokok pembicaraan.Yukio mengangkat tangannya, memeriksa kuku yang baru saja dia buat siang tadi, lalu mengangkat ekor matanya dengan angkuh. "Aku bisa kasih kamu 20 miliar, tapi apa balasannya?"Kezia menatapnya. "Bukankah kamu ingin aku meninggalkan Landon?""Kamu ingin meninggalkannya?" Yukio balik bertanya.Kezia tertawa ringan, tubuhnya bersandar dengan santai ke kursi, ekspresinya tidak acuh. "Dua puluh miliar itu jumlah yang besar. Kalau aku hemat, mungkin seumur hidup nggak akan habis. Kalau aku pintar dan investasikan dalam usaha, mungkin bisa untung 20 miliar lagi.""Kalau kamu benar-benar mau melakukan transaksi seuntung ini, kenapa nggak? Terima kasih, uang ini akan kugunakan sebaik mungkin."Dalam hati, Yukio mengejek Kezia yang menurutnya sangat bodoh. Harta Landon jauh lebih banyak dari 20 miliar. Kalau Kezia bisa menyenangkan hatinya, dia bisa menikmati seluruh kekayaan itu. Namun, pemikiran Ke

  • Pernikahan Rahasia: Dimanja CEO Dingin   Bab 96

    Pintu mobil terbuka. Seorang pria berpakaian serba hitam keluar dari dalam mobil dan berjalan ke arah Kezia. "Nona Kezia."Kezia mengangkat kepala dan menatapnya dengan dahi berkerut. "Siapa kamu?"Pria berbaju hitam itu menunjuk ke arah mobil di samping. "Nona Kezia, Nona Yukio ingin bertemu denganmu."Yukio? Kezia langsung mengenalinya. Pria ini adalah pengawal Yukio yang pernah dia lihat di kafe waktu itu."Ada urusan apa?" tanya Kezia dengan suara datar.Pengawal itu menunjuk pintu belakang mobil dan menurunkan suaranya. "Nona Yukio ingin bicara langsung. Silakan naik ke mobil."Ternyata benar Yukio."Maaf, tolong sampaikan pada nonamu, aku sedang nggak ada waktu." Kezia menolak dengan tegas. Dia benar-benar tidak ingin terlalu banyak berurusan dengan wanita simpanan Landon itu.Seolah-olah sudah memprediksi penolakan itu, pengawal itu langsung membalas, "Nona Yukio bilang dia datang untuk menyetujui permintaan yang pernah kamu ajukan."Kezia tampak bingung. "Permintaan apa?"Penga

  • Pernikahan Rahasia: Dimanja CEO Dingin   Bab 95

    Saat itu, sekelompok pejalan kaki lewat di antara mereka, memaksa Sevyn melepaskan tangan Kezia, dan hanya bisa menyaksikan Kezia terdorong oleh kerumunan dan menjauh."Kez!" teriak Sevyn dengan keras.Kezia tertegun, pikirannya penuh dengan dengungan kacau. Dunia seolah-olah menjadi sunyi senyap, dia tak bisa mendengar apa-apa.Begitu dia tersadar, Kezia bahkan tak tahu sedang berada di mana. Dia merasa linglung, tak yakin apa yang baru saja terjadi.Mungkinkah itu mimpi? Mungkinkah hanya ilusi? Ini tidak mungkin. Sevyn sudah menghilang selama bertahun-tahun, mana mungkin tiba-tiba muncul begitu saja?Pasti dia salah lihat. Pasti hanya ilusi! Lagi pula, dua malam ini dia kurang tidur. Jelas-jelas pikirannya sedang bermasalah.Namun ... sentuhan hangat di pergelangan tangannya tadi masih begitu nyata. Jelas sekali ada yang menggenggamnya barusan.Kezia berjalan seperti zombi di tengah keramaian, entah sudah sejauh apa dia melangkah, sampai akhirnya tubuhnya terasa begitu berat dan dia

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status