Share

Jihan Pulang

Jihan tidak terima jika harus di nasihati Dewi. Jihan memilih pergi. Tapi, Dewi kembali menahannya.

“Mbak, Dewi bilang jangan pergi.” Dewi menahan tangan Jihan.

Jihan menatap ke arah tangannya yang dipegang oleh Dewi.

“Lepas, enggak?”

“Enggak!”

Sekuat tenaga, Jihan menipis cekalan tangan Dewi hingga terlepas.

“Cukup, wi. Jangan ikut campur! Aku muak! Aku mau pergi dari sini jangan melarang.”

“Mbak, jelas sampai kapanpun aku akan melarang Mbak untuk pergi dari sini.”

“Punya hak apa kamu? Sampai kamu berani melarang aku?”

“Dewi memang enggak punya hak. Tapi, Dewi punya kewajiban untuk memberi tahu Mbak.”

“Kau terlalu banyak basa-basi.” Jihan kembali melanjutkan keinginan untuk pergi.

Baru beberapa langkah Jihan melangkah, langkahnya langsung terhenti tatkala indra pendengarannya mendengar sesuatu yang memuat ia syok.

“Rafli masuk rumah sakit. Pak Danu yang bilang, dan Rafli membutuhkan Mbak Jihan.”

Jihan langsung menoleh, dan menjatuhkan koper yang ia pegang. Seketika ia teringat mimpi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status