Share

Bab 22. Ibu Mertua Impian

Genap dua hari aku di rumah mertua. Aku melihat serta merasakan suatu hal yang bertolak belakang. Yang pertama Mama Eva yang sangat perhatian dan Ayah Anjas yang terlampau culas. Pria itu sedikit pun tidak mau bertegur sapa denganku, bahkan duduk di ruangan yang sama dia menolak.

Aku tak ambil pusing. Tidak aku pikirkan. Toh ini hanya sementara.

Mama Eva sendiri mengatakan jika suaminya butuh waktu menerima kenyataan. Aku hanya perlu bersikap baik, selebihnya Ayah Anjas sendiri menyembuhkan rasa kecewa itu.

Tepat di hari ketiga aku di rumah itu, aku dan Ben memutuskan untuk segera kembali ke kota. Cuti kerjaku tinggal dua hari, sedangkan Ben perlu mengurus cafe. Namun, rencana tidak sesuai harapan setelah kami dipanggil Mama Eva di ruang tamu.

“Setelah menikah kalian mau tinggal dimana?” tanya Mama Eva membuka percakapan.

Aku diam. Dan Ben menjawab, “di kost Ma.”

“Kost?” Dahi Mama Eva mengkerut. Aku sendiri hanya bisa tersenyum tipis.

“Kost suami istri. Kan ngak masalah, kami mas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status