Share

Bab 17

"Terimakasih." Ucap Niela pada suster yang baru merawat tangan dan wajah Kindly. Suster itu tersenyum ramah lalu pergi. Kini mereka berada di rumah sakit untuk mendapat penanganan.

"Sakit?" Tanya Kindly meraih telapak tangan Niela yang sudah lebih dulu di perban.

Niela menghela dan membuang nafas kasar. Rasanya ingin marah mengingat aksi nekat Kindly, tapi di lain sisi dia juga senang melihat bagaimana sang suami tidak mau meninggalkannya begitu saja. Artinya sudah ada perkembangan baik dalam hubungan mereka. Dari pihak Kindly kususnya.

"Bukan aku, tapi lukamu yang paling parah. Apa kau tidak merasa panas?" Kening Niela mengernyit ngilu melihat luka bakar yang mulai melepuh.

Dia pernah mendapat luka bakar ketika menggoreng ikan. Dan rasa panasnya sangat menyengat semalaman. Padahal besarnya tak seberapa jika dibandingkan dengan yang dimiliki Kindly sekarang. Apa lagi tangan itu belum pulih dari bekas luka kemarin.

Sekali lagi Kindly menarik Niela ke dalam dekapannya. Merasakan hembus
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status