Share

4. Ibu Mertua Yang Kasar

Penulis: Bonamija(Mondi)
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-12 17:00:54

Entah sejak kapan mama mertua Amelia berada di rumahnya itu. Amelia memejamkan matanya sejenak. Sebentar lagi pasti akan ada cecaran pertanyaan beruntun dati Ratna--ibu mertuanya. Amelia juga tidak menyadari jika Sulthan masih mengantarkannya hingga depan pintu rumahnya.

 

"Oh, jadi sekarang sudah berani bawa laki-laki lain saat Arsa sibuk kerja banting tulang buat kasih kamu makan?!" Ratna menunjuk ke arah Sultan yang saat ini berdiri tepat di belakang Amelia. "Kamu minta cerai dari Arsa karena kamu menuduhnya berselingkuh. Kenyataan yang Mama lihat justru sebaliknya, kamu-lah yang berselingkuh!" lanjutnya dengan geram.

 

"Maksud Mama bagaimana? Saya tidak paham?" tanya Amelia dengan wajah lelahnya siang ini.

 

"Dia siapa?" tanya Ratna sambil menunjuk ke arah Sultan dan membuat Amelia menoleh ke arah belakang tubuhnya.

 

Amelia terkejut karena sopir taksi itu ikut mengantarkannya hingga depan rumahnya. Ia sama sekali tidak menyadarinya. Sudah pasti Ratna akan salah paham. Parahnya, sosok ibu kandung Arsa itu akan mengadukan pada suami Amelia tentang hal yang bukan-bukan. 

 

"Beliau sopir taksi yang saya tumpangi, Ma. Saya pun baru bertemu dengan beliau hari ini," jawab Amelia yang jujur karena memang tidak ingat sama sekali siapa sosok yang saat ini sedang tersenyum pada Ratna.

 

"Sopir taksi? Kamu pikir saya akan percaya? Mana ada sopir taksi yang mengantarkan penumpangnya hingga depan pintu rumahnya. Kamu pikir saya bodoh?!" bentak Ratna dan membuat Aron terkejut dan menangis dengan kencang.

 

Aron sejak masuk ke dalam mobil taksi itu langsung memejamkan matanya. Hingga suara bentakan dari Ratna membuatnya terkejut dan rewel siang ini. Kedua anak kembar Amelia pun ketakutan dengan kedatangan nenek mereka. Dulu, mereka semua baik-baik saja tidak seperti saat ini.

 

"Nenek, kenapa suka sekali memarahi Mama kami? Salah Mama apa sebenarnya?" tanya Arusha sambil menahan tangisnya.

 

"Kamu mau tahu kesalahan Mama kamu? Dia itu tukang seling--" Ucapan Ratna dipotong oleh Sulthan dengan cepat.

 

"Maaf, sepertinya Anda salah paham. Saya di sini sebagai sopir taksi wajib melayani penumpang saya dengan baik. Saya tunjukkan kartu keanggotaan saya. Saya memang baru bekerja sebagai sopir taksi online jadi wajib bagi saya berbuat baik kepada penumpang saya." Sultan menunjukkan kartu tanda keanggotaan yang dibuatnya kemarin sore. "Jika Anda menuduh dan mencemarkan nama baik saya, maka saya akan melaporkan Anda pada pihak berwajib. Anda akan dikenai dua pasal dan hukuman paling lama enam tahun penjara," lanjutnya dengan penuh percaya diri.

 

Ratna sama sekali tidak takut dengan ancaman seorang sopir taksi. Bisa apa dia? Anggapan sombong yang selalu ada pada benak wanita berusia lima puluh dua tahun itu. Ia sangat gemar merendahkan seseorang dengan melihat penampilan orang itu.

 

"Kamu pikir saya takut? Anak saya polisi. Lihat tanda keanggotaan di depan pintu rumah ini. Meski hanya stiker, tapi pihak kepolisian yang membuatnya," jawab Ratna dengan angkuh seperti biasanya. 

 

Siltan hanya tersenyum, biasa saja dengan status anggota kepolisian. Tidak ada yanh istimewa di matanya. Sebab, bagi sosok kaya raya itu status seseorang tidaklah penting untuk saat ini. Pekerjaan hanyalah sebuah amanah dan tanggung jawab yang harus dipenuhi. 

 

"Baiklah, saya pamit kalo begitu. Maafkan saya Bu Amelia jika banyak kekurangan pada saat saya mengantarkan Anda tadi." Sultan tidak ingin memperpanjang perdebatan dengan sosok wanita paruh baya itu. Lagi pula itu masalah keluarga mereka. 

 

"Baik, Pak. Terima kasih atas bantuannya membawakan barang kedua anak saya," kata Amelia dengan sopan dan sambil tersenyum ramah.

 

Sultan membeku di tempatnya melihat senyum itu. Senyum penuh ketulusan dan membuat Amelia sangat cantik. Senyum itu sudah menjadi candu sejak beberapa tahun yang lalu saat dirinya masih menjadi mahasiswa. Senyum Amelia mampu mengalihkan dunia Sultan.

 

Sultan pun segera meninggalkan rumah Amelia. Kini hanya tinggal mereka semua yang masih berdiri di depan teras. Tatapan tidak suka Ratna masih sama seperti dulu. Amelia tidak paham mengapa secepat itu ibu mertuanya berubah sikap padanya.

 

Dulu, Ratna sangat baik pada Amelia. Terlebih istri Arsa itu memiliki kedua orang tua yang kaya raya. Ketika usaha kedua orang tua Amelia mulai goyang dan berakhir dengan kebangkrutan, sikap Ratna berubah seratus delapan puluh derajat. Sosok wanita paruh baya itu menjadi kasar dan tempramental pada Amelia.

 

Mendadak satu tamparan mendarat pada pipi mulus Amelia. Sontak sosok yang sedang menggendong Aron itu terhuyung dan tubuhnya menabrak tembok. Bersyukur keduanya tidak jatuh. Sultan tampak merekam semua yang terjadi dari dalam mobilnya.

 

"Mama ...!" Kedua anak kembar Amelia memekik dan berhambur mendekat ke arahnya karena terkejut dengan perlakuan kasar sang nenek.

 

"Nenek jahat!" Sashi kali ini membentak Ratna dengan suara keras. "Salah Mama apa? Kenapa Nenek selalu saja berbuat kasar pada Mama. Aku akan mengadu pada Papa nanti," lanjutnya mengancam Ratna yang kini mendekat dan hendak menjambak rambutnya.

 

Amelia segera bangun dan melindungi sang putri dari sikap kasar ibu mertuanya. Rasa sakit pada pipinya pun hanya bisa ditahannya. Ia tidak mau jika sang anak juga menjadi korban. Cukup dirinya saja yang selama ini merasakan betapa kasarnya Ratna pada anak menantunya.

 

"Jangan pernah sentuh anakku! Atau--" Amelia berdiri di depan Ratna dengan tatapan tidak suka dan penuh amarah.

 

"Atau apa? Kamu pikir aku takut dengan ancamanku. Kamu mengadu pada Arsya pun dia tidak akan percaya! Lebih baik kamu diam. Sudah miskin, sekarang tidak tahu diri pula!" Ratna membentak Amelia dengan kasar. "Ingat, ya, aku akan bilang pada Arsa jika kamu pulang diantar laki-laki  juga berfoya-foya naik taksi," lanjutnya setelahnya berjalan keluar dari teras rumah Amelia.

 

Sementara itu, Arsa harus menerima banyak pertanyaan dari penyidik terkait kasus yang menimpanya. Fajar--sang atasan tidak bisa mentolerir perselingkuhannya dengan Prita Yuliana. Mereka akan membuat citra kepolisian buruk di mata masyarakat. Fajar tidak habis pikir dengan apa yang dilakukan oleh Arsa saat ini.

 

Hingga saat ini Arsa masih tidak mengakui perselingkuhan itu. Ia tetap bersikukuh ada kesalahpahaman dengan apa yang dilihat atasannya itu. Fajar tidak mudah percaya dengan apa yang dilakukan oleh Arsa. Tidak mungkin tidak ada apa-apa ketika kepergok berdua di kamar hotel dengan wanita yang jelas bukan istri sahnya. 

 

Pukul empat sore Arsa diizinkan pulang ke rumah. Kepalanya sakit karena harus menghindar dari cecaran pertanyaan penyidik. Tidak main-main, semua pertanyaannya sangat menjebak. Salah sedikit bisa berakibat fatal saat ini. Arsa berada di dalam mobilnya dan bersiap hendak melajukan mobilnya menuju ke rumah. Mendadak ada panggilan masuk dari Prita.

 

"Halo."

 

Arsa sangat malas meladeni panggilan telepon dari wanita yang diam-diam menjadi simpanannya itu. Tubuhnya kini ingin istirahat. Mendadak Arsa mengingat Amelia. Saat sedang lelah karena pekerjaan, sang istri selalu bisa menghiburnya.

 

"Mas, gimana tadi sama penyidik?"

 

"Gimana? Ya, jawab pertanyaanlah. Kamu ini tanyanya aneh. Prit, kamu keluar aja dari kepolisian gimana? Kalo kita masih aktif bertugas maka penyidik akan dengan mudah mengetahui hubungan kita."

 

Prita membeku ditempatnya mendengar ucapan laki-laki yang dicintainya itu. Apa maksudnya memintanya keluar dari kepolisian? Sedangkan saat masuk dulu sangatlah sulit. Tidak semua orang berkesempatan menjadi seorang polisi wanita.

 

 

 

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Pernikahan yang Dicurangi Suami Polisi   Ekstra Part 3

    Semenjak kejadian itu, Sashi memilih tinggal bersama dengan Arusha--saudara kembarnya. Sudah enam bulan dan Aditya sama sekali tidak mencarinya. Entah apa yang mereka lakukan setelah Sashi keluar dari neraka yang mereka sebut rumah. Arusha merasa geram dengan ulah Santika."Mending kamu ajukan gugatan. Apa yang mau kamu pertahankan bersama dengan dia? Sejak awal, aku udah rasa jika mereka hanya akan memanfaatkan kamu saja." Arusha mengepalkan tangan karena merasa tidak terima saudara kembarnya diperlakukan tidak adil oleh mereka semua. "Aku menggugat cerai? Tidak, tidak akan aku lakukan. Aku ingin membuat mereka paham, siapa aku dan siapa mereka. Aku sedang menunggu kehancuran mereka satu per satu." Sashi tampak tidak setuju dengan pendapat saudara kembarnya."Kamu pikir dengan menunggu mereka akan hancur? Bodoh! Mereka justru sedang berbahagia sekarang. Lihat, gundik Aditya sedang memamerkan test pek ini," kata Arusha menyerahkan ponselnya pada Sashi.Sekuat apa pun Sashi, tetaplah

  • Pernikahan yang Dicurangi Suami Polisi   Ekstra Part 2

    Anak-anak Amelia bersama Arsa sudah dewasa. Sashi bahkan sudah menikah. Hidup Amelia pun bahagia bersama dengan Sultan. Ia benar-benar merasa diratukan oleh laki-laki yang tepat."Ma, kenapa dulu Mama mengambil keputusan cerai?" tanya Sashi yang siang ini berada di rumah sang mama. Wajah Sashi seperti sedang menahan kesedihan yang luar biasa dalam. Amelia menatap sang putri yang sudah dua tahun menikah dengan tatapan benyak pertanyaan. Selama ini, Sashi tidak pernah menceritakan masalah rumah tangganya pada siapa pun. Ia menutup rapat-rapat masalah keluarga."Kenapa tanya seperti itu?" tanya Amelia yang merasa aneh pada pertanyaan sang putri.Sashi meraih piring di depannya dan mulai memakan buah potong. Amelia menyuguhkan camilan buah untuk sang putri. Ia tahu jika Sashi tidak begitu suka kue atau kudapan yang berbahan dasar tepung. Bukan diet, hanya saja Sashi memang kurang suka."Hanya tanya saja, Ma. Apa karena ada perempuan lain?" tanya Sashi dengan santai agar sang mama tidak c

  • Pernikahan yang Dicurangi Suami Polisi   Ekstra Part

    "Terima kasih, Sayang, penantianku selama dua puluh satu tahun ga sia-sia. Akhirnya kamu menerima kamu." Sultan memeluk sang istri yang tak lain adalah Amelia putri.Mereka menikah setelah Amelia menjanda selama lima tahun. Tidak mudah bagi Sultan untuk meyakinkan hati sang istri. Amelia punya trauma luar biasa pada pernikahan. Apalagi Sultan punya semua yang wanita inginkan. "Maaf, aku belum sepenuhnya bisa percaya pada laki-laki." Amelia mengatakan terus terang pada sang suami.Menerima lamaran Sultan secara resmi pun karena ketiga putranya yang memintanya. Sejak kematian Arsa, Amelia memilih untuk menyibukkan diri dengan bekerja. Ia seolah menjaga jarak dengan banyak laki-laki. Cenderung galak pada laki-laki yang datang mendekatinya.Sejak Suriyana meminta Amelia membuka hati untuk Sultan, ternyata keduanya cocok. Ditambah lagi, ketiga anak Amelia sangat lengket pada Sultan. Mereka membutuhkan sosok seorang ayah yang tidak didapatkan dari mendiang Arsa. Sultan memberikan semua hal

  • Pernikahan yang Dicurangi Suami Polisi   81. Akhir Cerita

    Mita tersenyum ke arah Ratna yang saat ini ketakutan. Entah mengapa, sejak menjalani sidang, Mita adalah sosok yang menakutkan bagi Ratna. Padahal, mereka sama sekali tidak bersinggungan satu dengan lainnya. Mita tidak ditunjuk menjadi tim penyidik kasus besar ini. "Apakah aku begitu mengerikan di matamu? Hai! Ternyata kamu juga dalang penculikan anak-anak di kota ini. Kamu menikmati uang dari itu semua. Ck! Ternyata otakmu luar biasa. Ya, tapi semua harus berakhir di sini sekarang. Nikmati sisa usia kamu!" Mita langsung meninggalkan Ratna setelah sukses membuat mama Arsa itu ketakutan dan histeris.Mita lantas meninggalkan RSJ tempat Ratna dirawat. Hanya tinggal satu orang yang akan dibuat gila lagi. Dia adalah Prita. Wanita yang menjadi duri dalam rumah tangganya. Mita juga tidak ingin Prita hidup tenang dalam penjara."Antar aku ke penjara. Aku ingin ketemu Prita," kata Mita pada sopir pribadinya."Baik, Bu!" Sopir itu menjawab dengan tegas.Rupanya hari ini adalah jadwal para nar

  • Pernikahan yang Dicurangi Suami Polisi   80. Pada Akhirmya

    Satu per satu dari mereka yang ditetapkan sebagai terdakwa harus menjalani proses sidang. Hari ini adalah sidang Prita dan Arsa. Mantan suami Amelia putri sebelumnya datang ke sidang putusan cerai. Ia menangis ketika harus melepaskan Amelia."Aku titip anak-anak," kata Arsa setelah selesai sidang putusan perceraian mereka berdua kepada Amelia.Arsa berlinang air mata saat mengatakannya. Amelia baru pertama kali melihat mantan suaminya menangis. Sebelumnya sama sekali tidak pernah. Akan tetapi, hatinya sudah benar-benar mati rasa saat ini."Ya. Sudah kewajibanku mendidik dan membesarkan mereka. Aku ikhlaskan agar suatu saat kamu bersama Prita." Amelia menegaskan hal itu lalu pergi meninggalkan Arsa.Arsa sadar, hidupnya setelah ini tidak akan baik-baik saja. Ia harus bertanggungjawab atas semua kesalahan di masa lalunya. Penjara sudah menanti dan jabatannya pun dicopot begitu saja oleh pihak kepolisian. Terlalu banyak kejahatan yang diperbuat oleh Prita dan Arsa.Hanya saja, Arsa mungk

  • Pernikahan yang Dicurangi Suami Polisi   79. Kemunculan Suriyana

    "Mau mengamuk silakan. Kamu akan ditangkap oleh rekan kerja sendiri. Kalian yang selama ini menutupi kebusukan suami saya, juga sudah saya laporkan." Mita menunjuk dua orang ajudan Joko yang kini wajahnya pias."Argh!" Joko frustasi saat ini menghadapi sang istri.Atasan Joko dikenal tidak bisa kompromi sama sekali. Sudah jelas jabatan akan diturunkan atau dipecat. Hanya tinggal menunggu nasib baik saja yang memihak. Ternyata selama ini diam-diam Mita mengintai semua kegiatan Joko. Satu bulan setelah masa penyidikan dan ketiga tersangka pembunuhan Salina harus disidang di pengadilan. Ditambah satu lagi; Joko. Joko dianggap ikut terlibat karena berselingkuh dengan korban. Ratna adalah sosok yang pertama kali disidangkan. Sesuai dengan janjinya, Dandi tidak melibatkan Mita.Salina jatuh terduduk seorang diri bukan karena didorong. Setelahnya dibunuh dengan ditembak tepat pada kepalanya. Sebenarnya bukan kasus yang rumit. Menjadi rumit karena banyak pihak yang terlibat karena dendam. "

  • Pernikahan yang Dicurangi Suami Polisi   78. Penyerahan Bukti Kejahatan

    Dandi menerima rekaman cctv itu dengan banyak tanya di dalam kepalanya. Apa hubungan Mita dengan Salina? Astaga! Rumit sekali masalah ini. Baru kali ini ada kasus pembunuhan yang melibatkan banyak orang. Entahlah, siapa yang benar dan siapa yang berbohong.Dandi membuka rekaman itu setelah disambungkan pada komputer di meja kerjanya. Mita menunggu dengan harap-harap cemas saat ini. Ia pun sudah siap jika setelah ini juga menjadi seorang pesakitan seperti Prita."I-ini apa maksudnya, Kak?" tanya Dandi saat melihat rekaman itu.Mita mengusap air matanya. Wanita itu benar-benar terpukul karena penghianatan suaminya. Sosok yang dicintainya memilih bermain dengan wanita lain saat dirinya sedang berusaha untuk bisa hamil. Salah satu wanita itu adalah Prita. "Sekarang kamu tahu 'kan, kenapa aku selalu membuat jebakan dan mengintai Prita? Dia salah satu simpanan suamiku." Mita mengatakan dengan lirih sambil mengusap air matanya. "Aku sudah curiga sejak lama hubungan mereka. Rumah yang diakui

  • Pernikahan yang Dicurangi Suami Polisi   77. Talak Tiga Dari Arsa

    Joko tentu saja terkejut dengan semua ucapan Amelia. Rencana yang sudah disusun gagal total di tangan Amelia. Wajah wanita itu tampak sangat tegas dan tidak ingin dibantah sama sekali. Amelia sedang tidak ingin berkompromi dengan siapa pun dan apa pun itu."Silakan tinggalkan tempat ini. Kita tidak saling kenal," usir Amelia tanpa basa-basi sama sakali saat ini."Baiklah. Tapi, aku jamin suatu saat kamu membutuhkan bantuanku. Tidak sekarang, tapi pasti akan butuh." Joko berkata dengan penuh nada ancaman."Tidak. Aku dikelilingi oleh banyak orang baik. Aku hanya membutuhkan mereka semua." Amelia tidak takut sama sekali pada Joko saat ini. Joko tertawa miris. Ia kalah begitu saja dengan wanita rendahan. Bu Dibyo hanya diam dan memperhatikan interaksi keduanya. Ia tidak mau ikut campur terlalu jauh pada masalah ini. Ia belum tahu, apa yang membuat Amelia bersikap sinis pada Joko.Joko akhirnya meninggalkan rumah sakit. Ia marah sekaligus kecewa, tetapi tidak bisa berbuat banyak. Jika me

  • Pernikahan yang Dicurangi Suami Polisi   76. Informasi Mengejutkan Dari Arsa

    Prita bisa kabur dari tahanan. Ia bekerja sama dengan polisi yang berjaga. Wanita simpanan Arsa itu menjanjikan sejumlah uang pada petugas. Entah apa yang dicari Prita saat ini.Amelia tidak mungkin menang melawan wanita yang datang bersama dengan empat orang laki-laki. Mereka semua berperawakan tinggi besar. Preman itu disewa Prita untuk meneror Amelia saat ini. Prita merasa, istri Arsa itu telah menjebaknya."Dia yang bikin aku dalam masalah harus dapat hukuman. Cari barang bukti itu!" Prita memerintahkan anak buahnya agar bekerja dengan cepat. "Beruntung aku bisa membuka pintu itu dengan mudah," kata Prita lagi yang seolah tidak takut apa pun.Prita sangat marah karena Amelia dianggap lancang telah membuat masalah. Bukan hanya itu, Prita kini tidak bisa mengelak tentang senjata api yang saat ini digunakan sebagai barang bukti. Memang tidak ada sidik jari yang menempel, tetapi polisi sudah tahh bagaimana cara kerja Prita itu. Tuduhan itu membuat Prita marah dan mendendam pada Amelia

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status