Short
Rayuan Tukang Kebun

Rayuan Tukang Kebun

By:  PrameswariCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
0 ratings. 0 reviews
6Chapters
28.0Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Aku seorang wanita muda berusia 30 tahun dengan penampilan menarik, tapi suamiku tidak mau menyentuhku. Jadi, aku hanya bisa mengandalkan mainan untuk menghilangkan rasa kesepian. Sampai suatu hari, rumah kami mempekerjakan seorang tukang kebun baru. Badannya kuat dan rupanya tampan. Saat gairahku menggelora, aku menghampirinya ....

View More

Chapter 1

Bab 1 Ditolak Suami

Aku seorang wanita muda berusia 30 tahun dengan penampilan menarik, tapi suamiku tidak mau menyentuhku. Jadi, aku hanya bisa mengandalkan mainan untuk menghilangkan rasa kesepian.

Sampai suatu hari, rumah kami mempekerjakan seorang tukang kebun baru. Badannya kuat dan rupanya tampan. Saat gairahku menggelora, aku menghampirinya ....

...

Namaku Miranda Sasmi, umur 30 tahun, seorang ibu rumah tangga.

Penampilanku menarik dan terjaga. Di awal pacaran, suamiku sangat memanjakanku.

Kami mengetahui setiap titik sensitif satu sama lain dan telah mencoba semua jenis posisi. Setiap hari adalah masa-masa bercinta yang panas penuh gairah. Kami bahkan pernah melakukannya di kantor suamiku.

Suamiku pandai dalam segala hal. Dia tampan, mapan, dan yang paling penting, sangat menyayangiku.

Tapi, sejak setengah tahun yang lalu, aku kehilangan hari-hari penuh kenikmatan itu dan menjalani hidup bagaikan seorang janda.

Suamiku mulai sering kerja lembur. Lambat laun, dia mulai merasa bahwa hubungan badan tidak dibutuhkan lagi di antara kami.

Pada hari jadi pernikahan, aku mengenakan pakaian dalam berenda seksi dari sutra hitam. Aku berbaring di tempat tidur menunggu suamiku pulang, berharap bisa mendapatkan kembali setitik kemesraan yang kami miliki dulu dan memperbaiki situasi kami.

Aku merangkul leher suamiku dan mengembuskan napas ke telinganya. "Sayang, ayo ...."

Tapi suamiku mendorongku menjauh. "Kamu pengangguran, nggak mungkin tahu seberapa capeknya aku pergi kerja setiap hari. Pengertian sedikit, dong."

Aku tertegun dan segera terbangun, merasakan gelombang kekecewaan.

Aku tidak pernah berubah, tapi dia yang berubah. Tidak ada lagi jejak-jejak cintanya padaku dalam kata-katanya. Hanya rasa tidak sabar dan ingin segera menjauh.

Lelah kerja? Aku tidak pernah mendengar ada perubahan apa pun dalam pekerjaannya. Kenapa dia tiba-tiba tambah lelah?

"Nggak, aku nggak mau pengertian." Aku meletakkan kedua kakiku di pinggangnya dan memeluknya sekuat tenaga.

Suamiku mengulurkan tangan ke bawah. Kukira dia akan melakukan sesuatu, jadi aku menggeliat sebagai antisipasi. Tapi yang dia lakukan hanya menurunkan kedua kakiku, lalu berguling dan memunggungiku dalam diam.

Seolah ada jarak sejauh galaksi Bima Sakti di antara kami. Aku menarik pundaknya beberapa kali dan mencoba bicara, tapi dia tidak menjawab dan tertidur lelap.

Aku menatap punggungnya dengan wajah menggerutu. Hatiku sangat tidak senang dan akhirnya balik memunggunginya.

Keesokan hari, aku terbangun karena suara-suara di halaman rumah. Suamiku sudah tidak ada.

Sekali lagi, suamiku pergi lebih awal tanpa memberiku kesempatan untuk melakukan apa pun.

Dengan sedikit kesal, aku melihat ke luar jendela untuk melihat siapa yang telah mengganggu tidur nyenyakku.

Itu adalah Haris, tukang kebun baru rumah kami. Dari tempatku berdiri, aku dapat melihat rahangnya yang setajam pisau. Dia sedang berbicara dengan seseorang sambil tersenyum. Wajah tampannya memancarkan aura liar.

Dia saat ini bertelanjang dada, memperlihatkan ototnya yang padat dan kencang. Dia sedang menyiangi dahan pohon menggunakan gergaji. Otot perut dan otot dadanya ikut menegang dan meregang mengikuti gerakannya.

Hanya ada satu pikiran di benakku: betapa kuatnya pria itu ....

Aku membasahi bibirku. Jantungku berdebar kencang dan hatiku yang gelisah menjerit.

Semua nafsu yang tertahan ini hampir membuatku gila!

Hatiku semakin gatal menyaksikannya. Tubuhku memanas, kedua kakiku spontan merapat dan menggosok-gosok. Tapi api dalam hatiku semakin berkobar.

Aku meringkuk, mengatupkan kedua kakiku erat-erat, dan terus menatap punggung Haris. Rasa hangat tiba-tiba mengalir dari perut bagian bawahku.

Seprainya ternoda. Wajahku merona malu sampai hampir berkebul. Sungguh mencengangkan. Tubuhku bereaksi hanya dengan menatapnya selama beberapa saat!

Pasti karena sudah terlalu lama mendapat sentuhan suamiku. Aku pun berusaha mengalihkan pikiranku dengan berbagai cara agar rasa malu itu mereda.

Tanpa sadar, tanganku bergerak turun menuju tubuh bagian bawahku. Membelai lebih lama lagi untuk menenangkannya.

Pandanganku mulai kabur dan aku mulai membayangkan pria ini memelukku.

Pipiku memerah dan tubuhku memanas.

Tiba-tiba.

Haris menengok ke arahku.

"Nyonya? Nyonya sedang sibuk?"

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
6 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status