Share

Bab 26

Aku menjauh dari ranajang Mas Mirza, menyandarkan punggung pada tembok. Kubekap mulut agar tidak terdengar suara tangisku.

Semua orang panik, terlebih diriku yang baru pertama kali melihat Mas Mirza menahan sakit. Reza menyuntikkan obat yang berbeda pada labu infus juga pada punggung tangan Mas Mirza.

Perlahan tubuh Mas Mirza melemah, dia tidak berteriak lagi. Mas Mirza terkulai lemas di ranjangnya. Aku yang sesegukkan menangis di belakang Papa, kini menghampirinya. Aku naik ke atas ranjang Mas Mirza kupeluk tubuh ringkih yang tidak berdaya itu.

Tidak peduli dengan dua orang yang melihatku dengan iba atau tidak suka. Aku menangis dengan sebelah tangan kusimpan di atas perutnya. Kucium pundaknya berkali-kali. Takut, sungguh aku sangat takut untuk kehilangannya.

“Za, apa sebaiknya kita bawa Mas Mirza berobat ke luar negeri saja? Aku yakin dia akan sembuh jika kita bawa dia ke rumah sakit yang lebih besar dan canggih,” kataku memberikan usul.

Reza menggeleng, lalu dia berjalan dan duduk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Bee
mengandung bawang...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status