Share

Bab 58

Baru sebentar aku merasakan ketenangan dan kebahagiaan, kini aku harus kembali dihadapkan pada berita yang membuat tubuhku terasa lemas.

“Za, cepetan bawa mobilnya,” ujarku menggoyangkan lengan kiri Reza.

“Tenang, Al. Kalau kita grasa-grusu, nanti kita yang celaka.”

Hatiku tidak bisa tenang, apalagi ini tentang Thalita. Putri semata wayangku. Semangat hidupku.

“Aku takut, Za. Aku takut Thalita kenapa-napa.”

“Berdoa Aletta, bukan hanya menangis saja,” ujar Reza. Aku tahu, dia berkata seperti itu karena dia juga mengkhawatirkan putriku.

Perjalanan ke sekolah Thalita, berasa lama meskipun Reza mengendarai mobilnya dengan lumayan cepat.

Kita sampai di depan sekolah Thalita, aku dan Reza turun dari mobil. Di sana sudah ada Niar juga Pak Ari. Keduanya menunduk, enggan menatap wajahku. Mungkin takut dan merasa bersalah.

“Bagaimana kejadiannya, kenapa bisa seperti ini?” Reza memegang kerah baju Pak Ari. Sedangkan yang ditanya, hanya menunduk lesu.

“Jawab!” Reza berteriak emosi.

“Za.” Aku meme
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bundy Mutia
kyaknya dokter gatel yang nyuruh buat nyulik Talita....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status