Share

Pesan WA yang mengaku Paman

"Sudah sana pergi jangan kebanyakan bacot, ambil tas kalian dan pergi dari sini!" hardik mantan mertua dengan kasar mendorongku.

Aku membawa ibu ke kamarnya untuk mengambil tas. Bi Inem menangis melihat kami akan pergi. "Non, mau kemana?" tanyanya sedih.

"Bi, Ayu sudah ditalak Mas Lucky jadi sekarang juga kami akan pergi! Bibi harus jaga kesehatan dan baik-baik di sini," kataku sambil memeluknya.

Sedikit tidak rela meninggalkan Bi Inem. Tetapi dia dan aku harus melanjutkan hidup masing-masing. Aku janji dalam hati kalo suatu saat nanti kaya aku akan mencari Bi Inem.

"Non, gimana cincin itu?" ujar Bu Inem berbisik.

"Bibi simpen dulu, besok saat Bibi akan belanja ke pasar Bibi bawa dan kita ketemu di sana. Kalo Ayu bawa sekarang ntar mereka akan menggeledahnya lagi," titahku, Bi Inem mengangguk mengerti.

Selesai membereskan tas ibu, aku melanjutkan ke kamarku. Tidak banyak barang yang kubawa, hanya baju tanpa perhiasan. Ya perhiasan yang aku punya hanya cincin nikah. Sebelum kelua
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status