"Nggak, nggak mungkin. Saya nggak tau kalung itu ada di tas, besan percayalah!" Ibu tetap pada pendiriannya kalo tidak mencuri kalung mertua. Aku pun percaya ibu tidak mungkin melakukan itu, semiskin dan sesusah apapun beliau tidak pernah berniat mencuri. "Ayu, itu nggak benar! Kamu percayakan kalo Ibu nggak mungkin melakukan itu," rajuk Ibu meminta pembelaan. "Ya, Bu! Ayu percaya." "Ma, Ayu mohon! Ibu memang nggak mencuri kalung. Bukankah Mama sendiri yang melarang Ibu masuk kamar Mama? Ibu juga nggak berani naik ke atas, lalu bagaimana mungkin Ibu tau letak kalung Mama," protesku beralih ke mertua. Mertua cuma mencibir dan tidak mau menerimanya. Aku tidak tau lagi harus bagaimana meyakinkannya, apalagi bukti itu sungguh jelas. Kalung mertua ada di tas Ibu, tapi siapa yang sudah tega melakukan itu?"Dasar pencuri! Sana pergi, bawa ibumu yang miskin itu keluar dari rumah ini!" hardik mertua mengacungkan tangannya ke arah pintu rumah. "Ma, demi Allah! Ibuku nggak ada mencuri kalu
Read more