Share

Bab 17

"Raf, tolong Mba Raf! Bilangin Mas Dika, batalkan lamarannya!" rengek Mba Tia.

Hari ini memang kami lagi sibuk persiapan acara lamaran Mas Dika. Mas Dika meminta kami turut hadir dalam acara lamarannya nanti.

Bukannya apa-apa, Mas Dika masih menganggap Mama mertua sebagai ibunya.

Waktu Mba Tia mau meminjam uang sama Bang Rafi untuk acara pulang kampung acara ibu mertuanya, ternyata itu hanya kedok belaka.

Mas Dika sendirian pulang ke kampung halamannya karena sang nenek meninggal. Maka nya ia mendapat warisan saat itu untuk membangun rumah diatas tanah yang sudah ia beli.

Ibunya Mas Dika hendak dibawa ke kota agar tinggal bersama Mas Dika, tapi ditolak oleh Mba Tia.

Makin lama, sikap Mba Tia yang egois dan tak pernah mau mengikuti perintah suaminya makin menjadi-jadi.

Mas Dika tak begitu perduli, sampai akhirnya ibu kandungnya itu meninggal di rumah saudaranya yang lain di kampung.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status