Share

Bab 66

Author: AliceLin
last update Last Updated: 2025-09-20 17:41:45
Sherin mendecak sinis. Kedua tangannya menyilang di depan dadanya, matanya menyoroti pria itu dengan tajam.

“Kamu pikir aku sebodoh itu?”

Mereka hampir bersuara bersamaan. Arnold terkekeh kecil, sementara mata Sherin membulat karena kaget.

“Paman!” pekik Sherin, kesal.

Arnold pun berdeham pelan, menghentikan tawanya. Ia sudah menduga jawaban itu akan meluncur dari bibir istrinya tersebut, tetapi menggoda gadis itu benar-benar menyenangkan hatinya.

“Menyebalkan!” Gadis itu memanyunkan bibirnya, masam.

Arnold spontan mengulurkan tangan dan mencubit pipinya.

Sherin terperanjat, wajahnya makin memerah. “A-auch! Sakit, Paman!” serunya, langsung menepis tangan besar itu.

Arnold terkekeh kecil. Namun, tatapan nakalnya perlahan melembut, lalu pria itu bergumam rendah, “Dasar kucing bodoh, aku benar-benar bingung … bagaimana kamu bisa bertahan hidup sampai sebesar ini? Apa selama ini kamu selalu percaya begitu saja dengan ucapan orang asing, hm?”

Sherin melotot, separuh malu separuh tersinggun
AliceLin

Masih ada bab lanjutannya ya

| 8
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Imelda
kasihan bngt sih Sherin... bebeb Arnold jgn godain Sherin mulu doonggg ak aj yg baca smpe ikutan merona kyk Sherin...
goodnovel comment avatar
Popy Try
benerkan gak ada apa2 malah Sherin yg nyentuh arnold
goodnovel comment avatar
HinataHyuga
yeeeeee.. lanjut lanjuut
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pesona Berbahaya Suami Dadakanku   Bab 115

    Alih-alih merasa tersinggung, Arnold malah tersenyum sinis. “Apa saya memang terlihat seperti itu atau mata Anda yang bermasalah, Nyonya?”"Kau—!" Felicia mengertakkan giginya, merasa terhina. Namun, tatapannya perlahan menelusuri pria bertopeng itu dari ujung kepala hingga kaki, seolah ingin mencari celah untuk membuktikan ucapannya.Namun, semakin lama ia memperhatikan, semakin sulit menepis keraguan yang diam-diam muncul di hatinya.Setelan jas pria itu jelas bukan buatan sembarangan—potongannya sempurna, bahan kainnya memantulkan cahaya halus yang hanya dimiliki kain berkualitas tinggi. Sepatu kulitnya yang mengilap, jam di pergelangan tangannya, bahkan topeng yang dikenakannya pun tampak didesain secara khusus dan terlihat sangat bernilai.Felicia terdiam sejenak, bibirnya masih melengkung sinis, tetapi sorot matanya kini memancarkan keraguan yang sangat besar.Terlebih lagi, ada sesuatu pada cara pria itu bersikap, serta dari postur tubuh dan ketenangannya menunjukkan bahwa pria

  • Pesona Berbahaya Suami Dadakanku   Bab 114

    Setelah keheningan yang mencekam itu, perlahan bisikan-bisikan kecil mulai merambat di setiap sudut aula—awalnya masih terdengar samar, tetapi akhirnya meledak jadi riuh dan sulit dikendalikan.“Istri? Apa saya tidak salah dengar?”“Mana mungkin … gadis itu istrinya? Bukannya dia cuma partner pesta?”“Astaga, jadi ini alasannya … Marco Langdon pasti menyesal sekarang.”“Tuan Besar Langdon benar-benar sudah menyinggung orang yang salah kali ini …”Suara-suara itu menyatu seperti gelombang kecil yang saling menabrak, menciptakan pusaran rasa ingin tahu dan ketegangan yang melingkupi ruangan megah itu.Meski tidak ada seorang pun berani menyuarakan dengan lantang, tetapi setiap pasang mata tampak antusias, seakan menanti, seperti apa tindakan yang akan diambil King terhadap penghinaan Frans.Suasana aula perlahan kembali sunyi. Hanya dentingan piano yang masih terdengar samar, seperti gema yang memecah keheningan di antara tamu-tamu yang menahan napas.Sherin masih berdiri kaku. Ia tidak

  • Pesona Berbahaya Suami Dadakanku   Bab 113

    “Benar!" Suara Frans ikut menimpali, tidak ingin ketinggalan menumpahkan amarahnya, “Apa kamu belum puas mempermalukan kami di resepsi waktu itu? Dan sekarang kamu masih ingin berulah, hah?”Sorot mata Sherin menajam, namun senyum tipisnya tetap terukir di wajah. “Berulah?” ia mengulang dengan nada dingin, nyaris seperti tawa yang ditahan. “Saya rasa justru Anda yang sejak tadi mencari masalah, Tuan Besar Langdon.”Udara di sekeliling mereka terasa menegang. Sherin tahu Frans masih menyimpan dendam dan sengaja mempermalukannya. Sebenarnya ia sempat tidak percaya pria paruh baya itu bisa bersikap sekanak-kanakkan seperti ini, tetapi tidak ada alasan lain yang bisa menjelaskan keributan yang terjadi saat ini.Mendengar tuduhan gadis itu, wajah Frans memerah karena menahan emosi. Namun, sebelum ia sempat membantah, gadis itu sudah lebih dulu berbicara,, “Jika Anda ingin saya berulah, maka saya akan melakukannya.”Frans mengerutkan keningnya, tidak memahami maksudnya—hingga gadis itu m

  • Pesona Berbahaya Suami Dadakanku   Bab 112

    “Frans, kamu tidak apa-apa?” tanya wanita itu sekali lagi.Namun, Frans tidak menjawab. Ia hanya mendengus kasar dan menatap tajam Sherin yang masih berdiri diam, seolah keberadaan gadis itu telah mencemari udara yang ia hirup.Wanita itu─Felicia Windsor akhirnya menoleh mengikuti arah pandangan suaminya. Sekilas keterkejutan melintas di wajahnya ketika menyadari siapa yang berdiri di hadapannya. Namun, dalam hitungan detik, sorot matanya berubah dingin dan menusuk.“Sherin Scarlet,” ucap wanita itu dengan nada tajam, “apa yang kamu lakukan di sini?”Sherin menarik napas panjang, mencoba menahan diri untuk tidak mendengus kasar saat mendengar pertanyaan familiar itu. Sikap dingin wanita itu tidak mengejutkannya sedikit pun.Hanya saja ia mulai malas mendengar pertanyaan serupa yang meluncur dari orang-orang saat bertemu dengannya, seakan kehadirannya adalah sebuah kesalahan.Bahkan kesabaran dan sikap mengalah yang ia berikan malah dijadikan alat untuk menyudutkannya. Melihat cara Fra

  • Pesona Berbahaya Suami Dadakanku   Bab 111

    “Kalau begitu King … silahkan nikmati acaranya. Saya pamit untuk menyapa tamu lain dulu,” ucap Charles, mencoba terdengar tenang meski wajahnya semakin terlihat frustrasi karena berhadapan dengan sikap dingin King.Setelah mendapat anggukan kecil dari pria itu, Charles segera berbalik badan dan melanjutkan langkahnya ke sudut ruangan lain.Arnold mengangkat gelas sampagnenya dengan santai, memutar pelan cairan berwarna keemasan itu seolah sedang menimbang berbagai kemungkinan. Tatapan birunya masih mengekori punggung Charles hingga sosok itu perlahan menghilang di antara kerumunan tamu.Seulas seringai kecil muncul di sudut bibir Arnold. Dengan suara rendah dan dingin seperti bilah es yang menggores, ia bergumam pelan, “Aku mau lihat … permainan macam apa yang sedang kamu siapkan malam ini, Charles Jovan.”Ia meneguk seteguk champagne, membiarkan rasa pahit manisnya bercampur di tenggorokannya dengan pikirannya yang kini berputar cepat.Perlahan, Arnold meraih ponselnya dari saku jasn

  • Pesona Berbahaya Suami Dadakanku   Bab 110

    Di lantai atas, Arnold berdiri tenang di balik pagar pembatas marmer, matanya mengikuti gerak-gerik Sherin. Istri kecilnya itu sedang asyik mencicipi setiap hidangan yang disajikan di stan bawah.Sudut bibirnya terangkat samar ketika melihat gadis itu tersenyum lepas setelah dapat menikmati setiap suapan dari suguhan lezat tersebut.“Makanan saja sudah cukup membuatnya bahagia,” gumam Arnold pelan, nyaris seperti bisikan pada dirinya sendiri. “Sepertinya cuma dia yang seperti itu.”Ia sempat menggeleng ringan, tetapi senyum tipisnya justru semakin lebar.“Apa ada sesuatu yang menarik perhatian Anda, King?” Sebuah suara familiar tiba-tiba menyapanya dari belakang. Wajah Arnold berubah datar dalam sekejap, lalu ia menoleh perlahan.Sorot mata biru Arnold yang dingin menghujam tajam pada sosok itu, membuat lawan bicaranya itu terdiam sesaat, seolah merasakan tekanan yang begitu kuat dari tatapannya.“Selamat malam, Tuan Jovan,” sapa Arnold tanpa mengubah ekspresinya. Nada suaranya terden

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status