Share

Curiga

"Assalamualaikum."

Hani segera berlari ke depan rumah. Siapa yang bertamu di jam segini, ya? Dia mengintip dari balik jendela sebelum membuka pintu. Lalu, senyuman merekah di bibirnya saat melihat siapa yang datang. 

Tampak sesosok lelaki yang satu bulan ini dia rindukan. Berdiri di depan dengan wajah yang kelelahan. 

"Mas Ardi!" Dia berteriak kegirangan, lalu memeluk suaminya.

"Kangen, ya?" Pelukan erat itu berbalas. 

"Kangen. Kok mas nggak bilang? Nggak ada kabar," rajuknya sambil memukul bahu hangat sang suami.

"Biar surprise. Abang mana?"

"Tidur. Dari tadi sore main. Kata budhe nggak mau tidur siang. Mungkin tau ayahnya mau pulang." Dia mengambil tas yang tergeletak di teras dan membawanya masuk ke dalam. 

"Nih!" Ardi menyerahkan sebuah tas plastik.

"Apa ini, Mas?" Dia bertanya kebingungan. 

"Buat kamu sama abang." 

Ardi merebahkan diri di sofa setelah menutup pintu. Rasanya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status