Share

Ch. 109 Mau Kapan?

Penulis: Selfie Hurtness
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-22 23:18:38

"Kamu benar-benar nggak ingat apapun selama pulang kemarin, Sha?"

Diana menatap Asha sembari meremas-remas lembut tangan Asha, wajah itu nampak canggung, ada sorot takut yang terpancar di mata Asha. Persis ketika Asha pertama kali bertemu dengan Diana setelah kabur dan menikahi Dimas.

"Pulang?" tanya Asha masih nampak bingung. "Jadi aku sudah pulang? Tapi kenapa kita ada di sini, bukan di rumah?"

Denga mata terpejam, Diana menarik napas panjang. Agaknya ia perlu waktu untuk membuat Asha mendapatkan sekeping memorinya yang hilang itu.

"Papa sakit, Sayang. Kami sepakat bawa papa berobat di sini. Kita udah banyak ngobrol bareng pas kamu akhirnya dibawa Ista pulang kemarin. Lalu peristiwa itu terjadi dan kamu harus dirawat di sini."

Asha meraih tangan Diana, menggenggam erat tangan itu tanpa melepaskan pandangan.

"Asha nggak ingat apa-apa, Ma. Entah Asha udah ngomong ini ke Mama atau belum, Asha nggak tahu. Asha cuma mau ngomong kalau semua yang Mama dan papa takut kan itu benar. Dim
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Rheia
ga update ya thor?
goodnovel comment avatar
srinthil
bulan ini donk,hahahhhaha,aku sing semangat,lanjut mbak e
goodnovel comment avatar
Adfazha
Tetiba Jo ngeblank SIM opa udh ditangan hayoo Jo jgn lama2 lsg gasspol Halalin Asha biar cpt SAH jd bunda Sabrina
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pesona Ibu Susu Kesayangan Tuan Duda   Ch. 110 Full Of Love

    "Halo!"Asha tersenyum, sosok itu muncul dengan wajah sumringah. "Sendiri? Mama mana?" tanya Jonathan begitu sampai tepat di sebelah ranjang Asha, Jonathan menunduk, meraih kepala Asha dan menjatuhkan kecupan di sana. "Keluar bentar. Nggak tau kemana." jawab Asha dengan paras memerah. "Mas dari mana?" tanya Asha dengan tatapan menyelidik. Bukannya menjawab, Jonathan malah nampak mengulum senyum. Ia menarik kursi, duduk di sana tanpa melepaskan pandangan dari Asha, membuat Asha mengerutkan kening dan sedikit bingung dengan perilaku Jonathan ini. "Mau akhir bulan ini apa awal bulan depan?" tanya Jonathan tidak mengindahkan pertanyaan yang tadi Asha lemparkan padanya. "Maksudnya?" Asha tidak mengerti, kenapa dia harus memilih akhir bulan ini atau awal bulan depan? Jonathan menarik tangan Asha, meremas-remas tangan itu dengan lembut lalu mengecup punggun telapak tangan Asha dengan penuh kasih. "Kita jadi nikah, ya? Bilang kamu pengen apa, aku bakalan wujudin buat kamu, Sayang!" uca

  • Pesona Ibu Susu Kesayangan Tuan Duda   Ch. 109 Mau Kapan?

    "Kamu benar-benar nggak ingat apapun selama pulang kemarin, Sha?"Diana menatap Asha sembari meremas-remas lembut tangan Asha, wajah itu nampak canggung, ada sorot takut yang terpancar di mata Asha. Persis ketika Asha pertama kali bertemu dengan Diana setelah kabur dan menikahi Dimas. "Pulang?" tanya Asha masih nampak bingung. "Jadi aku sudah pulang? Tapi kenapa kita ada di sini, bukan di rumah?" Denga mata terpejam, Diana menarik napas panjang. Agaknya ia perlu waktu untuk membuat Asha mendapatkan sekeping memorinya yang hilang itu. "Papa sakit, Sayang. Kami sepakat bawa papa berobat di sini. Kita udah banyak ngobrol bareng pas kamu akhirnya dibawa Ista pulang kemarin. Lalu peristiwa itu terjadi dan kamu harus dirawat di sini."Asha meraih tangan Diana, menggenggam erat tangan itu tanpa melepaskan pandangan. "Asha nggak ingat apa-apa, Ma. Entah Asha udah ngomong ini ke Mama atau belum, Asha nggak tahu. Asha cuma mau ngomong kalau semua yang Mama dan papa takut kan itu benar. Dim

  • Pesona Ibu Susu Kesayangan Tuan Duda   Ch. 108 Sadar

    Di tengah-tengah kebingungan, Asha melihat sosok itu. Dua anak kecil yang saling menggenggam tangan dan tertawa satu sama lain. Mata Asha menyipit, ia memperhatikan dengan saksama dua anak itu, di saat yang sama mereka menoleh, tampak tersenyum begitu manis ke arah Asha lalu melambaikan tangan tanpa sepatah kata. Asha tertegun, mereka berpaling, kembali saling bergandengan tangan dan fokus lurus menatap ke depan. "Bintang," Asha mendesis lirih. Raut wajah itu begitu familiar. Apakah itu Bintang? Bayi yang bahkan belim pernah sekalipun Asha gendong seumur hidup? Lalu kalau benar itu Bintang, lalu siapa anak kecil yang bersamanya itu? Jangan bilang kalau .... Asha ingin berteriak memanggil mereka, tetapi entah mengapa suaranya seperti menghilang. Dengan segera Asha berlari mengejar langkah mereka, namun tangan itu mencengkeram kuat tangan Asha, membuat langkah Asha terhenti seketika. Saat Asha hendak menoleh untuk mengetahui siapa pemilik tangan itu, tubuh Asha seperti ditarik den

  • Pesona Ibu Susu Kesayangan Tuan Duda   Ch. 107 Menunggu

    Reni refleks menutup mulutnya, Diana sudah selesai menceritakan kronologi yang menimpa Asha, alasan yang membuat Asha harus dirawat di sini dan bahkan belum sadar sampai sekarang. "Dokter nggak bisa pastikan kapan dia sadar, Ren. Semua hasil pemeriksaan CT-scam, MRI baik, ia hanya mengalami cidera otak ringan, tidak ada pendarahan yang kompleks atau membahayakan. Entah aku hanya orang awam, aku tidak tahu apa-apa. Mungkin kamu dan Jonathan yang lebih tahu." lanjut Diana sembari menyeka air mata. Reni masih terkejut, jadi Asha baru saja mengalami kecelakaan fatal yang tidak hanya membuatnya harus seperti ini, tetapi juga kehilangan bayinya, calon cucu Reni yang kedua! "Aku udah curiga pas ketemu Jo buat yang pertama kali. Sorot matanya itu bikin aku inget kamu, Ren. Bener-bener nggak asing di mata aku, eh ternyata bener, Jo itu anak kamu!"Reni menyeka air mata, ia menyunggingkan senyum tipis. "Aku malah sama sekali tidak bisa mengenali Asha meskipun berbulan-bulan akrab, Na." desi

  • Pesona Ibu Susu Kesayangan Tuan Duda   Ch. 106 Boom!

    "Ini Sabrina boleh diajak masuk, Dit?" tanya Reni begitu turun dari taksi. "Rumah sakit loh ini!"Adit nampak celingak-celinguk, hingga kemudian senyum Adit merekah ketika melihat sosok itu nampak melangkah ke arah mereka dengan gagah. Tak lain dan tak bukan, sosok itu adalah Jonathan! "Nah itu bapak, Bu!" tunjuk Adit tanpa menjawab pertanyaan Reni. Reni mendengus perlahan, Jonathan segera meraih tangan Reni, menciumnya dengan hormat lalu meraih Sabrina dari gendongan sang ibu. "Ayo masuk, Ma. Ki--""Papanya Asha separah itu kah sampai-sampai kita harus temuin dia di sini? Kita bawa Sabrina loh, Jo!" ucap Reni mengingatkan.Jonathan menatap Reni, lengkap dengan segala rasa khawatir yang tergambar di sorot mata itu. Reni nampak ragu, membuat Jonathan lantas tersenyum dan menggelengkan perlahan. "Ruangannya president suit, Ma. Gedungnya misah sama bangsal rawat inap lain. Aman bawa Sabrina masuk, para perawat juga udah confirm." jelas Jonathan berusaha menyakinkan Reni. Reni menghe

  • Pesona Ibu Susu Kesayangan Tuan Duda   Ch. 105 Reni Sampai

    "Kamu yakin dengan permohonan kamu barusan, Jo?" Nata menatap langsung ke arah mata Jonathan, menyiratkan pandangan penuh menyelidik. Jonathan hanya tersenyum, kepalanya mengangguk cepat. "Tentu, Om. Kalau tidak, untuk apa saya habiskan jatah cuti saya hanya untuk mengejar Asha sampai kesini?" balas Jonathan balik bertanya. "Saya sangat serius dengan apa yang tadi saya mohonkan pada Om sekeluarga."Nata tidak langsung menjawab. Lelaki itu terdiam dengan pandangan lurus ke depan. Sesekali ia melirik Asha yang nampak masih tenang terbaring. Entah kapan dia akan sadar, dokter sendiri tidak memberi tahu mereka."Asha sudah dua kali celaka hanya karena laki-laki, Jo. Sebagai bapak, saya tidak ingin Asha harus kembali celaka dan berkalang duka seperti ini." desis Nata lirih. "Saya paham, Om. Saya juga punya anak perempuan, jadi tentu saya akan melakukan apa yang Om lakukan, apapun demi kebahagiaan anak saya." ucap Jonathan mantap, "Tujuan saya ingin membahagiakan Asha, Om. Bukan hendak m

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status