Share

Ch. 111 Full Of Love (2)

last update Huling Na-update: 2025-06-25 23:01:01

"Bina?" Asha yang baru saja keluar dari kamar mandi kontan memekik bahagia ketika mendapati Sabrina ada dalam gendongan Diana.

Ia hendak menghambur menghampiri bayi yang langsung antusias melihatnya ketika tangan Jonathan mencekal lengan Asha, membuat Asha menoleh dan menatap Jonathan dengan tatapan tidak mengerti.

"Ingat kalau bahu kamu masih cidera, kan?" tanyanya dengan nada khawatir, "Jangan gendong Sabrina dulu, ya!"

Nampak wajah Asha menyimpan kecewa. Teriakan Sabrina membuat Asha segera tersadar, menoleh kembali dan melangkah menghampiri Sabrina yang nampak tidak sabar melihat kehadiran Asha.

"Kangen sama ibunmu, ya?" goda Reni yang matanya berkaca-kaca melihat interaksi itu.

"Ibun belum bisa gendong, ya? Nggak apa-apa, kan? Nanti bobo sama ibun lagi, oke?" Asha mengusap lembut pipi Sabrina, matanya berkaca-kaca dan sedetik kemudian air matanya menitik.

Tangis Asha pecah, ia meraih Sabrina dalam gendongan Diana, memeluk bayi itu dengan satu tangan lalu menciuminya dengan p
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
Ulum
trimakasih
goodnovel comment avatar
Marlien Cute
Hahaha ga mau kalah donk Mas Jo dengan anaknya yg mulai minum Asi dari Asha langsung...
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Pesona Ibu Susu Kesayangan Tuan Duda   Ch. 111 Full Of Love (2)

    "Bina?" Asha yang baru saja keluar dari kamar mandi kontan memekik bahagia ketika mendapati Sabrina ada dalam gendongan Diana. Ia hendak menghambur menghampiri bayi yang langsung antusias melihatnya ketika tangan Jonathan mencekal lengan Asha, membuat Asha menoleh dan menatap Jonathan dengan tatapan tidak mengerti. "Ingat kalau bahu kamu masih cidera, kan?" tanyanya dengan nada khawatir, "Jangan gendong Sabrina dulu, ya!"Nampak wajah Asha menyimpan kecewa. Teriakan Sabrina membuat Asha segera tersadar, menoleh kembali dan melangkah menghampiri Sabrina yang nampak tidak sabar melihat kehadiran Asha. "Kangen sama ibunmu, ya?" goda Reni yang matanya berkaca-kaca melihat interaksi itu. "Ibun belum bisa gendong, ya? Nggak apa-apa, kan? Nanti bobo sama ibun lagi, oke?" Asha mengusap lembut pipi Sabrina, matanya berkaca-kaca dan sedetik kemudian air matanya menitik. Tangis Asha pecah, ia meraih Sabrina dalam gendongan Diana, memeluk bayi itu dengan satu tangan lalu menciuminya dengan p

  • Pesona Ibu Susu Kesayangan Tuan Duda   Ch. 110 Full Of Love

    "Halo!"Asha tersenyum, sosok itu muncul dengan wajah sumringah. "Sendiri? Mama mana?" tanya Jonathan begitu sampai tepat di sebelah ranjang Asha, Jonathan menunduk, meraih kepala Asha dan menjatuhkan kecupan di sana. "Keluar bentar. Nggak tau kemana." jawab Asha dengan paras memerah. "Mas dari mana?" tanya Asha dengan tatapan menyelidik. Bukannya menjawab, Jonathan malah nampak mengulum senyum. Ia menarik kursi, duduk di sana tanpa melepaskan pandangan dari Asha, membuat Asha mengerutkan kening dan sedikit bingung dengan perilaku Jonathan ini. "Mau akhir bulan ini apa awal bulan depan?" tanya Jonathan tidak mengindahkan pertanyaan yang tadi Asha lemparkan padanya. "Maksudnya?" Asha tidak mengerti, kenapa dia harus memilih akhir bulan ini atau awal bulan depan? Jonathan menarik tangan Asha, meremas-remas tangan itu dengan lembut lalu mengecup punggun telapak tangan Asha dengan penuh kasih. "Kita jadi nikah, ya? Bilang kamu pengen apa, aku bakalan wujudin buat kamu, Sayang!" uca

  • Pesona Ibu Susu Kesayangan Tuan Duda   Ch. 109 Mau Kapan?

    "Kamu benar-benar nggak ingat apapun selama pulang kemarin, Sha?"Diana menatap Asha sembari meremas-remas lembut tangan Asha, wajah itu nampak canggung, ada sorot takut yang terpancar di mata Asha. Persis ketika Asha pertama kali bertemu dengan Diana setelah kabur dan menikahi Dimas. "Pulang?" tanya Asha masih nampak bingung. "Jadi aku sudah pulang? Tapi kenapa kita ada di sini, bukan di rumah?" Denga mata terpejam, Diana menarik napas panjang. Agaknya ia perlu waktu untuk membuat Asha mendapatkan sekeping memorinya yang hilang itu. "Papa sakit, Sayang. Kami sepakat bawa papa berobat di sini. Kita udah banyak ngobrol bareng pas kamu akhirnya dibawa Ista pulang kemarin. Lalu peristiwa itu terjadi dan kamu harus dirawat di sini."Asha meraih tangan Diana, menggenggam erat tangan itu tanpa melepaskan pandangan. "Asha nggak ingat apa-apa, Ma. Entah Asha udah ngomong ini ke Mama atau belum, Asha nggak tahu. Asha cuma mau ngomong kalau semua yang Mama dan papa takut kan itu benar. Dim

  • Pesona Ibu Susu Kesayangan Tuan Duda   Ch. 108 Sadar

    Di tengah-tengah kebingungan, Asha melihat sosok itu. Dua anak kecil yang saling menggenggam tangan dan tertawa satu sama lain. Mata Asha menyipit, ia memperhatikan dengan saksama dua anak itu, di saat yang sama mereka menoleh, tampak tersenyum begitu manis ke arah Asha lalu melambaikan tangan tanpa sepatah kata. Asha tertegun, mereka berpaling, kembali saling bergandengan tangan dan fokus lurus menatap ke depan. "Bintang," Asha mendesis lirih. Raut wajah itu begitu familiar. Apakah itu Bintang? Bayi yang bahkan belim pernah sekalipun Asha gendong seumur hidup? Lalu kalau benar itu Bintang, lalu siapa anak kecil yang bersamanya itu? Jangan bilang kalau .... Asha ingin berteriak memanggil mereka, tetapi entah mengapa suaranya seperti menghilang. Dengan segera Asha berlari mengejar langkah mereka, namun tangan itu mencengkeram kuat tangan Asha, membuat langkah Asha terhenti seketika. Saat Asha hendak menoleh untuk mengetahui siapa pemilik tangan itu, tubuh Asha seperti ditarik den

  • Pesona Ibu Susu Kesayangan Tuan Duda   Ch. 107 Menunggu

    Reni refleks menutup mulutnya, Diana sudah selesai menceritakan kronologi yang menimpa Asha, alasan yang membuat Asha harus dirawat di sini dan bahkan belum sadar sampai sekarang. "Dokter nggak bisa pastikan kapan dia sadar, Ren. Semua hasil pemeriksaan CT-scam, MRI baik, ia hanya mengalami cidera otak ringan, tidak ada pendarahan yang kompleks atau membahayakan. Entah aku hanya orang awam, aku tidak tahu apa-apa. Mungkin kamu dan Jonathan yang lebih tahu." lanjut Diana sembari menyeka air mata. Reni masih terkejut, jadi Asha baru saja mengalami kecelakaan fatal yang tidak hanya membuatnya harus seperti ini, tetapi juga kehilangan bayinya, calon cucu Reni yang kedua! "Aku udah curiga pas ketemu Jo buat yang pertama kali. Sorot matanya itu bikin aku inget kamu, Ren. Bener-bener nggak asing di mata aku, eh ternyata bener, Jo itu anak kamu!"Reni menyeka air mata, ia menyunggingkan senyum tipis. "Aku malah sama sekali tidak bisa mengenali Asha meskipun berbulan-bulan akrab, Na." desi

  • Pesona Ibu Susu Kesayangan Tuan Duda   Ch. 106 Boom!

    "Ini Sabrina boleh diajak masuk, Dit?" tanya Reni begitu turun dari taksi. "Rumah sakit loh ini!"Adit nampak celingak-celinguk, hingga kemudian senyum Adit merekah ketika melihat sosok itu nampak melangkah ke arah mereka dengan gagah. Tak lain dan tak bukan, sosok itu adalah Jonathan! "Nah itu bapak, Bu!" tunjuk Adit tanpa menjawab pertanyaan Reni. Reni mendengus perlahan, Jonathan segera meraih tangan Reni, menciumnya dengan hormat lalu meraih Sabrina dari gendongan sang ibu. "Ayo masuk, Ma. Ki--""Papanya Asha separah itu kah sampai-sampai kita harus temuin dia di sini? Kita bawa Sabrina loh, Jo!" ucap Reni mengingatkan.Jonathan menatap Reni, lengkap dengan segala rasa khawatir yang tergambar di sorot mata itu. Reni nampak ragu, membuat Jonathan lantas tersenyum dan menggelengkan perlahan. "Ruangannya president suit, Ma. Gedungnya misah sama bangsal rawat inap lain. Aman bawa Sabrina masuk, para perawat juga udah confirm." jelas Jonathan berusaha menyakinkan Reni. Reni menghe

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status