Share

Ch. 8 Perhatian Jonathan

last update Last Updated: 2025-04-08 00:11:54

“Ta-tapi, Dok ….”

“Selama Sabrina masih harus dirawat, kamu lebih baik di sini lebih dulu,” sela Jonathan. Pria itu kemudian menambahkan, “Jangan khawatir untuk kebutuhanmu, saya sudah atur semua. Untuk biaya pun sudah saya urus."

Asha terkejut. Wanita itu menatap Jonathan dan hendak mengatakan sesuatu. Namun, belum sempat dia bersuara, Jonathan kembali berujar:

"Mungkin terdengar egois, tapi saya harap kamu fokus pada Sabrina saja.” Jonathan tampak serius. “Kontrol mood dan emosi kamu. Jangan terlalu memikirkan hal-hal negatif dan sedih. Apakah bisa dipahami?”

Asha mengangguk. “Baik, Dok.”

“Kalau ada masalah, segera katakan pada saya. Ini bersangkutan dengan anak saya.”

Senyum sopan tersungging di bibir Asha saat ia mengangguk. Ia tidak bisa berkata-kata lagi.

Seperti inikah rasanya diperhatikan dan diberikan segalanya? Betapa beruntungnya ibu dari bayi Sabrina ini. Jika beliau masih hidup, pasti beliau adalah wanita yang paling berbahagia.

Tiba-tiba mata Asha memanas sampai ia ha
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ulum
peluk buat asha dan sabrina...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pesona Ibu Susu Kesayangan Tuan Duda   Ch. 67 Keceplosan

    "Mbak Asha?"Asha melonjak terkejut, ia menoleh dan mendapati Adit muncul dengan dua orang laki-laki asing bersamanya. Asha yang tengah lesehan bersama Sabrina, kontan bangkit dan berdiri dengan Sabrina dalam gendongan. "Mas Adit? Ada apa, ya?" tanya Asha heran, terlebih dengan dua orang laki-laki itu bersamanya. "Ini perintah Bapak, Mbak. Mbak Asha bisa bawa Sabrina keluar kamar dulu?"Kening Asha berkerut, melihat kebingungan itu Adit merogoh tas miliknya. Ponsel itu segera dia sodorkan pada Asha untuk dibaca, membuat Asha melongok sedikit dan memegangi tangan Sabrina yang berusaha meraih ponsel Adit. Asha membaca percakapan antara Adit dengan Jonathan, setelah habis ia menatap Adit, mengangguk patuh dan segera menyingkir dari hadapan para lelaki itu. Langkah Asha terayun menuju tangga, ia sama sekali tidak menduga bahwa Jonathan akan sedetail itu. Asha menghela napas panjang, setelah ini ia agaknya perlu waspada, perlu bersiap-siap jika kejutan itu tiba. ***"Kalian ribut lagi

  • Pesona Ibu Susu Kesayangan Tuan Duda   Ch. 66 Memanas

    "Dia ngomong apa tadi?"Asha menghela napas panjang, sejenak ia melirik Sabrina yang sedang asyik bermain. Selang beberapa menit setelah gadis itu pergi, Jonathan segera meneleponnya, agaknya dia yang lebih dulu menelepon Jonathan, membuat Jonathan lantas menelepon Asha saat ini. "Memang dia lapor ke kamu gimana, Mas?" bukannya menjawab, Asha malah balik bertanya. "Sesuatu yang aku tahu tidak akan terjadi kalau bukan dia yang memulai, Asha!"Seketika Asha tersenyum, rasa dongkolnya mendadak hilang. Dia pikir Jonathan akan mengomelinya, atau mungkin marah-marah membela Nea, nyatanya dia bertindak di luar dugaan Asha. "Aku kenal dia udah lama, Sha. Aku paham karakter dia seperti apa dan meskipun aku belum ada satu tahun kenal kamu, tapi aku tahu kamu bagaimana." lanjut suara itu yang entah mengapa membuat hati Asha menghangat. "Jadi dia ngomong apa tadi?" ulang Jonathan yang membuat Asha tersadar. "Ya dia ngomel. Katanya aku yang bikin mama dia jadi nggak bisa ketemu cucunya, Mas."

  • Pesona Ibu Susu Kesayangan Tuan Duda   Ch. 65 Tamu Tak Terduga

    "Halo Sabrina!"Asha yang tengah menyuapi Sabrina sontak menoleh, ia mendapati sosok gadis itu berdiri di ambang pintu yang menghubungkan ruang tengah dengan ruang makan. Dilihat dari penampilan, ia seperti seumuran dengan Asha, nampak wajah itu begitu cantik, membuat Asha sejenak terkesiap, siapa perempuan ini? Dan kenapa ia bisa langsung masuk sampai ke dalam rumah? "Eh non Nea? Apa kabar, Non?" sapa mbok Iin yang langsung meletakkan teko air putih dan menghambur menghampiri sosok yang dipanggil Nea itu. "Halo, Mbok. Nea baik kok, Mbok. Mbok sendiri apa kabar?" sapanya dengan begitu manis. "Baik, Non. Simbok baik." Mbok Iin menjabat tangan perempuan itu. "Mau nengokin Non Sabrina, ya?"Mbok Iin segera menoleh, senyumnya masih begitu lebar, menatap Asha yang masih penasaran, siapa sebenarnya Nea ini? "Mbak, ini Non Nea, adiknya mendiang ibu." Simbok kembali menoleh ke arah Nea, "Ini mbak Asha, Non. Yang rawat Non Bina selama ini."Mata Asha membulat. Ia benar-benar terkejut dan

  • Pesona Ibu Susu Kesayangan Tuan Duda   Ch. 64 Rahasia Asha

    "Maaf." ucap suara itu lirih sembari memeluk tubuh Asha dari belakang. "Harusnya aku nggak ninggalin kamu pas lagi nangis tadi, Sha. Maafin aku!"Asha menggigit bibirnya, ada perasaan haru bercampur dengan bahagia mendengar permohonan maaf itu. Kalimat yang sederhana namun entah mengapa di telinga Asha mengalun begitu indah. Asha menoleh, nampak Jonathan sudah rapi dengan pakaian dinas, masih memeluknya erat dengan mata terpejam. "Aku yang ngeselin, Mas. Nggak apa-apa, kamu nggak salah." ucap Asha kemudian, ia tahu, sikapnya tadi menyebalkan sekali. Perlahan pelukan itu mengendur, Jonathan memutar tubuh Asha, membuat mereka kini saling berhadapan dengan jarak wajah yang cukup dekat. "Pikirkan lagi, Sha. Kamu tidak sendiri sekarang. Ada aku." ucap Jonathan lirih, tangannya meraih kedua tangan Asha, meremasnya dengan begitu lembut. "Katakan kapan, aku bakalan siap antar dan temani kamu pulang."Asha mengangguk, matanya memanas. Hatinya bungah, ia merasa bahagia entah kenapa. Jonathan

  • Pesona Ibu Susu Kesayangan Tuan Duda   Ch. 63 Dilema Asha

    "Kamu mau kita seperti apa, Sha?" tanya Jonathan tanpa memalingkan wajah. "Saya cuma merasa seperti wanita pa--""Ssst!" Jonathan menyetop kalimat Asha, menempelkan telunjuk di bibir Asha. "Kamu wanita milik saya, Asha. Hanya milik saya."Asha menatap dua bola mata itu, miliknya? "Maksudnya?" tanya Asha belum bisa mencerna maksud Jonathan. "Kamu hanya punya saya, Asha! Tidak boleh ada yang menyentuhmu, siapapun itu. Hanya saya, milik saya!" Jonathan berbisik di telinga Asha, wajah mereka jadi begitu dekat. Asha tidak ingin hanyut, ia hanya ingin mencari kejelasan. "Jadi ... kita ini apa, Jo?" tanya Asha kembali pada intinya. Kembali ditanya begitu, Jonathan tersenyum, ia mengusap bibir Asha dengan jemarinya. "Saya udah tanya tadi ke kamu, kamu mau kita yang seperti apa?"Asha menghela napas panjang, wajahnya tertunduk namun segera diangkat oleh Jonathan dengan jemarinya. "Ada sesuatu yang ingin kamu katakan, Asha?"Mata Asha berkaca-kaca, ia berusaha untuk tidak langsung menat

  • Pesona Ibu Susu Kesayangan Tuan Duda   Ch. 62 Kita Ini Apa?

    Asha menarik selimut, sudah seminggu lebih sejak Jonathan mendatanginya sampai sekarang, lelaki itu tidak ada tanda-tanda mengganggu Asha. Itu artinya Asha bisa tidur tanpa gangguan sampai lagi kecuali Sabrina terbangun dan merenggek minta susu. Baru saja Asha hendak memejamkan mata, dering ponsel miliknya membuat Asha melonjak saking terkejutnya. Dengan malas dan menggerutu, Asha bangkit. Siapa yang meneleponnya malam-malam begini? Begitu ponsel berada di tangan, seketika tubuh Asha membeku. Terlebih ketika membaca nama Jonathan ada di sana. Asha menghela napas panjang, baru saja dia merasa lega tidak harus melayani bosnya itu, eh sekarang lelaki itu sudah meneleponnya malam-malam begini. Dengan segera Asha mengangkat panggilan itu, meskipun sebenarnya tanpa harus bertanya, Asha sudah tahu apa mau duda anak satu ini. "Halo, Pak?" tanya Asha lirih, matanya melirik Sabrina yang masih pulas. "Bina udah tidur, kan?""Sudah, Pak. Ada apa?" tanya Asha basa-basi. "Saya yang kesana a

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status