Share

BAB 92 Penjahat!

"Anak kita?" Simon menegaskan sekali lagi pernyataan Amanda.

Apakah benar dugaan dan perhitungannya kalau memang anak dalam rahim wanita yang kini terbaring lemah ini, adalah anaknya?

Jadi, Simon benar-benar bisa memiliki keturunan!

"Simon... diamlah dulu. Aku mau istirahat." Amanda keberatan saat dia ditanya-tanya dengan berbagai pertanyaan sulit.

"Tunggu, kamu bilang itu anak kita kan?" Simon sekali lagi bertanya.

Jadi, instink-nya selama ini benar adanya. Adanya perasaan terikat secara batin dengan bayi yang dikandung Amanda, itu berarti memang sebuah sinyal adanya hubungan darah.

Bahkan ketika bayi itu belum bernyawa sempurna.

Atau...

"Aku sudah merasakan detak jantungnya, Simon..." Bisik Amanda pelan. 

Wanita bermata bulat itu ingin sekali menangis. Tapi kekuatannya belum sepenuhnya pulih untuk melakukan itu.

"Amanda, aku ikut berduka cita... Itu bukan semata-mata salahmu. Kamu... tidak bersalah. Ini ada

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status