Share

Pesona Liar Suamiku
Pesona Liar Suamiku
Penulis: Si Nicegirl

Awal Pertemuan

Penulis: Si Nicegirl
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-22 18:46:04

Aletta terbangun dengan kepala yang berdenyut nyeri, jari telunjuk dan ibu jarinya menekan keningnya untuk meringankan rasa nyerinya itu, sementara matanya menyapu sekelilingnya yang terasa asing olehnya.

'Di mana aku? Hotel? Apa ini hotel?' hatinya bertanya-tanya.

Dengan panik Aletta bergerak duduk bersandar pada kepala tempat tidur, dan merasa keanehan pada tubuhnya sendiri. Tidak pernah sebelumnya ia tidur tanpa mengenakan busana sama sekali.

Dan siapa yang menanggalkan pakaiannya? 

Aletta mencoba mengingat kenapa ia bisa berakhir di sana tanpa sehelai benang pun di tubuhnya. Ingatannya hanya samar-samar saat ia lebih memilih menghabiskan minumannya, alih-alih menjawab pertanyaan Leon mengenai hal pribadinya, saat mereka bermain truth or dare.

Aletta mengerang pelan sambil merutuki dirinya sendiri, entah sudah berapa banyak gelas yang ia minum dan akhirnya berakhir di tempat yang asing.

"Siapa yang membawaku ke sini dan memanfaatkan aku? Leon? Guzman? Tidak mungkin Leuis, kan?"

Dan jawabannya berada tepat di depannya, ketika seorang pria melangkah keluar dari dalam kamar mandi hanya dengan mengenakan sehelai handuk yang terlilit di pinggangnya, rambut basahnya mengalirkan tetesan air ke dada terbuka pria itu. Sontak saja Aletta histeris karenanya,

"Leon? Ya Tuhan! Apa kamu yang sudah merawanin aku?" 

Dari tiga orang pria yang bersamanya semalam, kenapa harus Leon? Pria yang sangat Aletta benci!

"Tenang saja! Aku janji, aku akan bertanggung jawab!" jawab Leon sambil mengibas tangannya dengan santai.

***

Dua bulan sebelumnya.

"Zakkenroller! Thief! Dief! Copet! Jambret!"

Perhatian Aletta dari deretan butik-butik teralihkan oleh suara teriakan seorang wanita paruh baya, yang tasnya baru saja dijambret. 

"Merde!" umpatnya.

Tanpa pikir panjang, Aletta melewati wanita itu untuk mengejar seorang remaja pria yang lari sekencang mungkin menembus padatnya wisatawan, yang lalu-lalang di sepanjang jalan Champs de Elysees itu.

Meski Aletta berbadan kecil, namun gerakannya luar biasa lincah. Larinya pun tidak kalah cepatnya dengan sang jambret, hingga tidak butuh waktu lama untuk Aletta berhasil melumpuhkan anak remaja itu,

"Jangan pernah ulangi perbuatanmu itu lagi!" ancam Aletta setelah berhasil membekuknya. Ia mengambil tas branded wanita tadi sebelum melepaskan jambret itu.

Bukan tanpa alasan Aletta melepaskannya begitu saja. Karena akan percuma jika menyerahkannya ke pihak berwajib, anak remaja itu hanya akan diberi nasihat dan sedikit ancaman, sebelum akhirnya dilepaskan karena masih berada di bawah umur.

"Ini tas anda, Madame." Aletta mengembalikan tas itu pada pemiliknya yang masih berdiri di depan butik tadi.

Seorang pria tinggi besar berdiri di sampingnya dengan lengannya yang melingkari bahu wanita itu dengan posesif.

"Merci beaucoup," ucap wanita itu dengan tulus.

"Dari Indonesia?" tanya Aletta. Meski asli orang Perancis. Sejak kecil Aletta sudah diajarkan Suster Mary bermacam bahasa, dan salah satunya bahasa Indonesia.

"Ah ya benar. Siapa namamu?" 

"Aletta, Madame. Silahkan anda periksa kembali tas anda, barangkali ada yang hilang, Madame." saran Aletta.

"Tidak perlu. Saya percaya padamu. Ini tanda terima kasih kami. Ambillah," pinta wanita itu setelah mengeluarkan beberapa lembar euro untuk diserahkan ke Aletta, dan Aletta menolaknya dengan sopan,

"Tidak usah, Madame. Saya ikhlas membantu."

"Panggil saja saya Tante Ana dan ini Om Rick. Kalau kamu sungkan seperti itu, saya yang merasa tidak enak hati. Saya tidak tenang kalau belum membalas kebaikanmu."

Aletta pun jadi merasa tidak enak hati juga kalau menolaknya. Namun ia tidak mau menerima uang, Suster Mary akan sangat marah padanya. Jadi ia pun mengedarkan pandangannya hingga matanya tertuju pada kafe yang biasa ia datangi bersama dengan teman kantornya,

"Kalau hanya satu cup kopi kesukaan saya di sana. It's ok," Aletta mengedipkan sebelah matanya, dan tante Ana pun tertawa lebar. Cantik sekali meski usianya sudah tidak muda lagi.

"Tidak perlu sungkan. Kami juga memiliki putri seumuran denganmu. Biar saya kenalkan kamu dengannya. Siapa tahu kalian bisa akrab." Tente Ana menggandeng lengan Aletta menuju kafe yang Aletta maksud.

"Aletta! Jadi kamu yang menolong Mommyku?" tanya seorang gadis, yang kebetulan teman kantor Aletta sambil menyeringai lebar, Leia.

"Lohh, kalian sudah saling kenal?" Tante Ana terlihat bingung.

"Ya, Mom. Aletta ini adalah satu-satunya teman aku di kantor," jawab Leia.

"Baguslah kalau kalian sudah saling mengenal, tolong kamu bujuk Aletta untuk mau ikut makan malam dengan keluarga kita!"

"Serius, Mom? Aletta boleh ikut?" 

"Ya, kalau memang Aletta bersedia."

"Kamu tahu sendiri kan bagaimana kehidupanku? Aku tidak bisa ikut Leia, maaf Tante, Om," jelas Aletta. Ia harus menjaga adik-adiknya di Panti, dan membantu mereka mengerjakan tugas mereka.

"Aletta please, kali ini saja kamu ikut makan malam nanti demi aku,.

"Tapi, aku tidak memiliki gaun yang bagus, aku pasti akan mempermalukan kalian," desah Aletta. 

Pakaian terbaiknya hanyalah pakain kerjanya, selebihnya tidak jauh dari kaos, tank top dan hotpants, yang ia beli kalau sedang ada diskon besar-besaran itu.

"Kamu tidak perlu mengkhawatirkan itu, Leia bawa kartu ini dan belikan sesuatu untuknya, sekalian untukmu, jadi kamu tidak perlu kembali lagi ke Apartmentmu hanya untuk berganti pakaian. Kalian berangkat bersama dengan kami saja!" seru om Rick sambil menyerahkan black cardnya.

"Baik, Dad!" Leia menerima black card itu dengan penuh suka cita. Karena semua atm dan kartu kredit Leia sedang disita orangtuanya, akibat terlalu banyak menghamburkan uang untuk mantan kekasihnya.

"Hati-hati dengan tas kalian!" seru Tante Ana saat Leia dan Aletta keluar dari kafe itu.

"Ya, Mom!" balas Leia.

Leia menarik Aletta masuk ke dalam butik langganannya, yang semua karyawan butik itu sudah mengenalinya dan menyambutnya dengan baik, dan langsung mengarahkan mereka pada ruangan khusus yang hanya diperuntukkan bagi tamu-tamu VVIP saja

"Waah, siapa kamu sebenarnya, Leia? Sampai mereka semua mengenalimu," tanya Aletta penuh kekaguman.

"Jadi selama kamu bersama dengan Mommy dan Daddyku, kamu belum tahu siapa mereka?" tanya Leia dengan nada tidak percaya, dan Aletta menggelengakan kepalanya.

"Bagaimana dengan Daddyku? Kamu tidak mengenalnya juga?" tanya Leia lagi. 

"Tidak, apa seharusnya aku mengenalnya yaa? Apa orang tuamu itu artis atau semacamnya?"

"Apa kamu tidak pernah nonton televisi? Atau membaca majalah bisnis?"

"Tentu saja saat menemani adik-adikku nonton kartun, tapi aku tidak membaca majalah bisnis, hanya buku cerita saja untuk menidurkan adik-adikku."

Leia memutar kedua bola matanya, "Pantas saja kamu tidak mengenali Daddyku."

"Memang siapa Daddymu?"

Leia mengibas tangannya,  "Sudahlah, dia bukan siapa-siapa hanya pahlawanku saja."

Sejurus kemudian karyawan butik datang sambil mendorong stand syanding hanger mereka, tempat beberapa gaun indah yang memanjakan mata tergantung di sana.

"Ini koleksi terbaru kami untuk musim ini, dan baru akan dipamerkan di acara Paris Fashion Week nanti, jadi anda akan menjadi orang pertama yang akan memakai koleksi terbaru kami ini," jelas karyawan butik itu.

"Terima kasih, tolong tinggalkan kami agar kami bisa lebih leluasa memilahnya," balas Leia dan karyawan itu mengangguk, mereka semua meninggalkan ruangan itu.

"Nah, silahkan kamu pilih koleksi terbaru itu!" seru Leia pada Aletta, sambil melihat-lihat untuk dirinya sendiri.

Aletta melihat gaun indah itu satu persatu, dan tercengang saat melihat harganya. Yang bisa memberi makan seluruh penghuni panti selama satu bulan penuh. Seketika itu juga ia merasa sayang membuang uang sebanyak itu hanya untuk sebuah gaun, meski itu bukan uangnya.

"Ummm, Leia. Gaun-gaun ini tidak ada yang bisa membuatku tertarik. Tapi saat masuk tadi aku melihat sebuah gaun yang langsung aku suka, bagaimana kalau aku memilih yang itu saja?" elaknya, siapa tahu gaun-gaun yang di luar sana ada yang diskon.

"Ya Tuhan, ini koleksi terbaru Aletta! Gaun-gaun inilah yang seharusnya kamu pilih."

"Mau bagaimana lagi? Aku benar-benar tidak tertarik. Ya sudah kamu tidak perlu membelikanku gaun, jadi aku tidak harus mengikuti makan malam kalian itu," desah Aletta.

Leia mendesah pelan sebelum mengalah,  "Ya sudah, pilihlah apa yang kamu mau, aku mau coba gaun ini dulu."

Sambil tersenyum penuh kemenangan, Aletta melangkah keluar dari ruangan itu, dan mulai mencari-cari gaun yang sedang diskon. Yang ia tidak tahu adalah, dibutik sebesar itu tidak akan ada yang namanya diskon, jadi semuanya full prize.

'Ya Tuhan! Aku tidak mengerti dengan semua orang kaya itu, mereka rela mengeluarkan uang yang tidak sedikit hanya untuk pakaian seperti ini. Kenapa tidak mengarahkannya ke hal yang lebih bermanfaat saja sih?' keluhnya dalam hati.

Aletta mengedarkan pandangannya ke gaun-gaun itu satu-persatu, lalu matanya tertuju pada sebuah gaun yang menurutnya terlihat sangat sederhana, harganya pasti lebih murah dari yang lainya.

Ia terburu-buru menuju gaun itu hingga kakinya tersandung kaki manekin dan membuatnya kehilangan keseimbangan, bertepatan dengan datangnya seorang wanita cantik yang tengah memegang sebuah gaun di tangannya.

Aletta berpegangan pada wanita itu hanya supaya ia tidak terjatuh ke lantai, tapi ternyata ia membuat wanita cantik nan seksi, dengan high heels tujuh centimeter itu juga turut terjatuh bersamanya,

"Aawww!" pekik mereka berdua bersamaan saat bokong mereka mencium lantai.

"Ada apa ini?" tanya suara maskulin di belakang mereka, dan wanita itu langsung merengek kesakitan,

"Mon beau! Wanita ini mendorongku hingga terjatuh."

Aletta buru-buru bangun untuk menjelaskan kejadian sebenarnya pada pria yang kemungkinan besar kekasih wanita itu, tapi kata-katanya tertahan di tenggorokannya saat melihat profile sempurna dari sosok pria yang saat ini berdiri tepat di depannya itu.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Dessy Susnita Siregar
ceritanya menarik
goodnovel comment avatar
Gendhox Triaz
bagus critanya
goodnovel comment avatar
siti yulianti
nice Leon letta memang awal mulanya dr kisah yg mn yh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pesona Liar Suamiku   My Cassanova Husband

    Leon dan Aletta duduk bersisian di tepi hamparan luas tanah lapang tempat beberapa anak panti tengah bermain sepak bola. Sudah lama mereka duduk di sana sambil membahas langkah mereka kedepannya. Baik mengenai rumah tangga mereka dan juga lainnya.“Baiklah, aku akan kembali bersamamu ke Jakarta. Tapi aku minta satu hal padamu dan aku harap kamu mengizinkannya.” Aletta mencoba bernegosiasi dengan suaminya.“Apa syaratnya itu, Sayang?” tanya Leon.“Aku mau Chateau peninggalan orangtuaku dijadikan rumah baru untuk anak-anak panti. Di sana lebih layak dan luas untuk mereka tempati. Ada banyak ruang yang dapat mereka gunakan untuk tempat mereka belajar, bermain atau berkarya. Perpustakaan di sana juga jauh lebih layak dengan koleksi buku terlengkap, dibandingkan dengan di sini. Banyak koleksi buku Papá yang bisa mereka baca. Dan aku juga yakin kalau baik Papá maupun Mamá tidak akan keberatan dengan ide aku ini.”“Kenapa kamu harus izin padaku mengenai hal itu, Sayang? Chateau itu adalah mil

  • Pesona Liar Suamiku   Kamu Mencintaiku?

    “Jadi kamu dan Tante Amber yang membawaku keluar dari labirin itu?” tanya Aletta pada Justin.Kesehatannya sudah kembali pulih, dan sore nanti ia sudah boleh keluar dari rumah sakit. “Ya, kebetulan saat itu aku sedang mencarimu untuk mengajakmu bermain di danau seperti biasanya, dan salah satu pelayan mengarahkanku ke labirin itu. Menurut mereka kamu sedang bermain dengan orangtuamu di sana,” jawab Justin.“Tante Amber juga ikut ke labirin?”“Ya, tidak biasanya Mommy mau ikut panas-panasan. Ternyata saat itu Mommy sudah merasakan ada yang janggal di labirin itu saat melihat beberapa pria mendekati labirin. Mommy merasa tidak mengenali mereka.”Justin mendesah sebentar sebelum kembali melanjutkan,“Dan untungnya juga supir keluargaku belum meninggalkan tempat dia menurunkan kami. Jadi setelah mengeluarkanmu dari labirin itu, kami dapat membawamu langsung ke tempat yang aman. Sebuah panti asuhan terpencil dengan pemandangan yang luar biasa Indah.”“Terima kasih. Kalau tidak ada kamu da

  • Pesona Liar Suamiku   Aletta Hamil?

    “Ya, prioritas utamaku saat ini adalah membuatmu bahagia. Kamu dan juga anak kita ini!” Meski nada suaranya terdengar tegas, namun sentuhan ringan Leon di perut Aletta membuat istrinya itu bertanya-tanya, yang pastinya langsung menyuarakan pertanyaan itu dengan nada sumringah,“Apa aku sedang hamil sekarang?”Untuk sesaat Leon mengerjapkan kedua matanya dengan bingung karena perubahan suasana hati Aletta yang tiba-tiba itu,“Hamil?” ulangnya.“Kamu tadi menyebut kata anak sambil mengusap lembut perutku ini. Apa di dalam sini ada janin anak kita yang sedang berkembang? Apa itu yang menjadi penyebab aku kehilangan kesadaranku?”“Oh, tidak. Bukan itu. Astaga … Kita baru melakukan hubungan intim kurang dari dua minggu yang lalu, Sayang. Kamu tidak mungkin hamil secepat itu. Kalaupun kamu hamil, dokter yang melakukan pemeriksaan padamu tadi pasti sudah akan mem beritahukannya padakiu lebih dulu,” ralat Leon dengan cepat.Saat itu juga wajah sumringah Aletta berubah menjadi sendu kembali,

  • Pesona Liar Suamiku   Peristiwa Paling Menyakitkan

    “Cepat pergi!” Terdengar perintah tegas papá Aletta sebelum Aletta melihat raut sedih bercampur ketakutan di wajah mamanya, saat dengan tubuh yang gemetar hebat perlahan mamanya balik badan hingga mata mereka saling terkunci.Ingin rasanya Aletta menghampiri mamánya dan membantu papánya menghalau serangan demi serangan dari pria asing itu, namun apa daya kedua kakinya seolah terpaku di lantai. Aletta terlalu syok hingga tidak dapat melakukan apapun, bahkan hanya untuk berkedip sekalipun.Hingga akhirnya dengan kedua bola mata yang melebar dan mulutnya yang gemetar memanggil nama Aletta tanpa suara, Aletta melihat benda tajam yang menembus bagian depan tubuh mamánya hingga darah segar mengenai wajah Aletta saat benda tajam itu menghujam semakin dalam.“Mamá!” Aletta berteriak histeris di dalam hatinya, karena kata-kata itu seolah tidak dapat mengalir keluar dari dalam tenggorokannya. Mau sekuat apapun Aletta berusaha mengeluarkan suaranya itu.“Letta, kita harus pergi!” seru seseoran

  • Pesona Liar Suamiku   Satu-persatu Terkuak

    “Apa aku sudah boleh menghajarnya?” tanya Leon dengan tidak sabar. Sejak tadi ia berusaha sabar saat mendengar semua penjelasan Justin.“Silahkan hajar! Atau semua video mesummu dengan Deandra akan tersebar luas! Beberapa anak buahku telah menerima pesanku dengan sangat jelas untuk menyebarkan semuanya jika dalam satu jam aku tidak keluar dari sini dalam keadaan aman!” ancam Leon.Terang saja cengkraman tangan Leon di kerah kemejanya semakin menguat hingga Peter terbatuk-batuk akibat dari tertekannya jalur pernapasannya,“Kau mengancamku? Apa kau pikir dengan ancaman murahan seperti itu akan membuatku takut? Kau salah! Aku tidak peduli dengan reputasiku yang tercemar, saat ini tujuanku hanya satu, membumihanguskan semua yang telah menyakiti Letta, dan semua yang telah berani menyengtuh istriku itu! Persetan dengan reputasiku!” tegasnya.Justin menepuk pundak Leon untuk menyadarkannya, “Leon sabar. Kau bisa membunuhnya! Apa kau mau memberikan kematian yang Mudah untuknya?”“Justin be

  • Pesona Liar Suamiku   Terbongkar Semuanya

    Karena kebahagiaannya yang sebenarnya adalah berada bersama orang-orang yang ia cintai, orang-orang yang mencintainya tanpa syarat, seperti halnya orang-orang yang berada di dalam panti, yang tidak ada satupun dari mereka yang akan menyakitinya dengan sangat dalam, seperti yang telah keluarganya dan juga Leon lakukan padanya.Teringat pada perselingkuhan Leon dengan Deandra membuat Aletta menghela napas panjang sebelum akhirnya berkata,“Lakukan apa yang ingin kalian lakukan.”Tepat pada saat itu terdengar keributan dari arah tangga menuju ruang bawah tanah itu, membuat tidak hanya mata Aletta, Leon dan Justin saja yang mengarah ke sana, tapi juga semua mata anak buah mereka.Dan yang lebih mengejutkan lagi untuk Aletta adalah kedatangan Deandra yang tengah dibekuk oleh Dritan, lalu menyusul di belakang mereka seorang pria tua yang tengah dipaksa masuk oleh Leuis dan beberapa anak buahnya.“Leon, Leon tolong selamatkan aku. Aku tidak ada hubungannya sama sekali dengan pria tua itu!” p

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status