"kenapa Aletta bisa jatuh? Jangan-jangan kamu mau berbuat yang tidak-tidak dengannya ya?" cecar Leia saat dokter yang menangani Aletta tadi telah keluar dari ruang rawat itu.Untungnya secara keseluruhan tidak ada yang mengkhawatirkan, sekarang mereka hanya tinggal menunggu Aletta siuman saja."Dia lari begitu saja, dan terpeleset di anak tangga," jelas Leon.Pria itu menarik kursi dan duduk di samping hospital bed Aletta, ia menatap sendu wanita itu, "Aku hanya menggodanya saja.""Pantas saja Aletta langsung kabur, dia sangat membencimu, Leon! Dan kamu malah menggodanya? Silahkan goda wanita lain tapi jangan sahabatku itu!" geram Leia, yang baru merasa tenang saat Leuis merangkul dan mengusap lembut pundaknya."Aku hanya becanda, Leia! Aku juga tidak tertarik dengan kurcaci ini!" sungut Leon.Dengan langkah kesal, Leia menghampiri Leon dan menarik lengannya untuk memaksanya berdiri,"Kalau begitu kenapa kamu duduk di sini? Pulang saja sana biar aku yang menjaga Aletta!"Leon menepis
"Aletta hamil atau tidak kau tetap harus mempertanggungjawabkan perbuatanmu itu!!"'Astaga! Ini namanya senjata makan tuan,' erang Leon dalam hatinya.Leon mendelik ke arah Aletta yang tengah mengangkat dagunya dengan gaya menantang. Terlanjur dipermalukan, dan juga daddy Elrick telah bertitah untuk menikahkan mereka, maka mau tidak mau Leon harus menyetujuinya.Karena kalaupun ia menjelaskan kejadian yang sebenarnya pada mommy dan daddynya itu, semua akan percuma. Mereka akan tetap menikahkannya dengan Aletta, karena Aletta wanita yang polos. Terlebih lagi mommy Ana telah menegaskan, kalau sampai Leon mengganggu gadis yang masih polos, mommy Ana akan menikahkannya dengan wanita itu.
Aletta tengah menatap pantulan dirinya di depan cermin sambil menyisiri rambutnya saat Suster Mary masuk, dan meraih sisir dari tanganya untuk membantunya merapikan rambutnya itu,"Akhirnya kamu menikah juga," ujar suster Mary sambil tersenyum lembut pada pantulan diri Aletta di cermin.Mereka baru saja menyambut keluarga Leon yang datang untuk melamar Aletta. Tentu saja suster Mary dibuat kaget karenanya. Pasalnya selama ini Aletta tidak pernah sekalipun mengenalkan teman prianya pada suster Mary, lalu tiba-tiba datang seorang pria beserta keluarganya untuk melamarnya.Dan bukan sembarang pria, tapi putra dari salah satu orang paling berpengaruh di negaranya."Ya, aku juga tidak menyangka akan menikah secepat ini," desah Aletta,'Apalagi dengan buaya darat itu, manusia berjiwa sesat itu,' lanjutnya dalam hati."Mungkin pria itu lah yang dikirim Tuhan dari surga untuk membantumu, Sayang.""Atau Tuhan mengirimnya untuk menarikku ke lubang neraka ... " desah Aletta lagi. Ya, pasti seper
"Wah, aku tidak menyangka kau bisa bersikap seromantis itu, Leuis!" seru Leon sambil menepuk pundak Leuis. Selepas pertunangan pria itu dengan Leia di salah satu hotel mewah milik keluarga Adipramana.Leuis menarik Leia lebih merapat padanya, "Demi wanita yang sangat aku cintai ini, sudah pasti aku akan melakukan apapun meski diluar kebiasaanku.""Kalian akan tinggal di mana setelah menikah nanti?" tanya Aletta.Alih-alih menjawab Aletta, Leuis malah balik bertanya pada Leia,"Kamu mau tinggal di mana, Sayang?" "Aku akan tinggal dimanapun kamu akan tinggal, Leuis," jawab Leia sambil tersenyum menggoda.'Aaahhh ... Sweet sekali sih mereka,' batin Aletta. Ia turut bahagia dengan sahabatnya itu."Kenapa kau tiba-tiba bisa berubah sedrastis itu, Leuis? Awalnya kau mati-matian menolak menikahi Leia, bahkan tidak segan-segan membandingkan adikku itu dengan mantan wanitamu," cecar Leon memutuskan kontak mata Leia dan Leuis.Sambil mendesah pelan, Leia beralih menatap kakak laki-lakinya itu
"Apa kamu gugup menjelang pernikahanmu, Letta? Aku gugup sekali," tanya Leia. Mereka kembali melakukan aktifitsa seperti biasanya, meski pernikahan mereka tinggal hitungan hari saja.Karena pernikahannya dengan Leon hanya kontrak semata, Aletta tidak merasakan hal yang sama dengan yang sedang Leia rasakan itu. Jadi, dengan santainya ia pun menjawab,"Biasa saja.""Ah iya aku lupa, kamu sama Leon kan sudah melakukan malam pertama lebih dulu." Leia menyenggol bahu Aletta dengan bahunya, "Bagaimana rasanya?""Rasa apa?""Saat pertama kamu dan Leon melakukannya?"Aletta memutar kedua bola matanya, "Bagaimana aku bisa mengingatnya, aku mabuk berat malam itu. Coba kamu tanyakan Leon saja, kakakmu itu yang masih dalam keadaan sadar!" sungut Aletta.Diingatkan dengan malam itu membuat suasana hatinya memburuk saja."Aku tidak mungkin bertanya pada Leon. Dia tidak akan mau menjawab. Yang ada malah menggoda aku dan Leuis nanti.""Kalau begitu, biarlah malam pertama kalian menjadi kejutan. Masi
Aletta dan Leia sedang bersendagurau di fitting room saat mengepaskan gaun pengantin mereka. Meski sebagian besar desainnya sama, pada bagian lehernya terlihat berbeda. Leia dengan model kerah sabrina, sementara Aletta model V-Neck, agar tubuhnya terlihat lebih kurus dan tinggi."Leuis belum datang?" tanya Leon sambil mengancingkan rompi hitamnya, sebelum menutupnya dengan jas yang begitu pas di tubuh tinggi besarnya itu."Belum, Leuis bertemu kliennya dulu di kafe dekat sini. Sebentar lagi selesai kok," jawab Leia. "Ck! Di saat seperti ini, masih saja menomorsatukan perusahaannya. Seharusnya dia menemanimu Fiting, seperti aku yang meninggalkan kesibukanku demi bisa menemani calon istriku ini, " keluh Leon sambil merangkul Aletta, yang dirangkul malam meloloskan diri darinya."Kesibukan apa? Paling juga sibuk merayu wanita," ejek Aletta."Kamu ini, seharusnya kamu bahagia karena dari sekian banyaknya wanita, kamu yang cukup beruntung menjadi istriku.""Oh iyaa, tidak hanya cukup, ak
Aletta dan Leia terlihat sangat menawan dengan gaun pengantin yang dirancang oleh desainer ternama secara khusus untuk mereka berdua, yang nampak berkilau layaknya taburan permata di seluruh gaun berwarna putih itu.Sementara kedua pria yang kini telah resmi menjadi suami mereka berdiri di samping mereka dengan gaya posesif, seolah melindungi wanita mereka yang terlihat begitu cantik, dari siapa pun yang ingin merebutnya.Dan sang desainer yang turut serta menghadiri hari yang sangat istimewa itu nampak berkaca-kaca. Siapa yang tidak akan bangga jika hasil rancangannya dipakai oleh cucu dan cucu menantu keluarga Adipramana. Bahkan desainer lainnya merasa iri dengan keberuntungannya itu. Karena pernikahan itu akan ditayangkan secara live di berbagai stasiun televisi lokal. Dan headline berita kini dipenuhi dengan pernikahan pewaris keluarga ternama itu. Adik dan kakak menikah secara bersamaan? Siapa yang tidak akan tertarik dengan berita semacam itu? Dan terutama berita tentang Leon,
Kenyataan Leon masih membandingkannya dengan wanita lain, membuat Aletta tidak ingin melanjutkan permainannya lagi,"Kamu bisa menyentuh milik wanita lain sesukamu, tapi tidak dengan milikku! Kamu boleh melihat milikku ini tapi tidak boleh menyentuhnya! Ingat perjanjian kita!" tegas Aletta sebelum melangkah ke arah kamar mandi.Leon yang awalnya hanya ingin memancing keberanian Aletta untuk menanggalkan bajunya di depannya, kini harus mengumpat kesal karena ternyata ia yang terbakar gairahnya sendiri.Hanya dengan beberapa langkah panjang, ia telah berhasil meraih pintu kamar mandi yang akan di tutup Aletta dan menahannya, membuat dirinya kembali mendapatkan tatapan kesal istrinya itu,"Apa lagi?" tanya Aletta sambil menyilangkan kedua tangannya di depan bukit kembarnya yang terpampang indah, untuk menyembunyikannya dari tatapan Leon yang tidak dapat dipungkiri sedang terbakar gairah itu."Aku hanya ingin kamu memegang kata-katamu kalau aku boleh melihatnya tanpa harus menyentuhnya,"