Share

Part 16

Entah apa yang ada di pikiran papi saat ini, sejak tadi matanya tak beralih dariku. Aku memilih untuk membuang muka, atau lebih sering menundukkan wajah agar tidak bertatapan langsung dengannya. Meski begitu aku senang karena papi tak memberitahu Jo bahwa aku adalah anaknya.

Kalau bukan karena meeting bersama Jo hari ini, tentu aku tidak akan tahu kalau ternyata papi sudah lama aktif dalam melakukan kerja sama seperti ini. Aku pikir papi menggunakan uang yang dia dapatkan untuk berfoya-foya saja, nyatanya papi sangat peduli dengan nasib anak-anak yatim dan anak-anak jalanan. Dalam hati aku bangga karena ternyata papi adalah orang yang dermawan seperti namanya. Namun, kenapa dia tidak pernah cerita?

Meeting ditutup dengan tanda tangan Jo dan papi di atas materai. Semoga kerja sama kali ini berjalan dengan lancar dan baik. Usai menutup laptop, aku memesan makanan untuk kami. Obrolan berlanjut dengan santai. Mereka membahas keadaan di kantornya masing-masing.

"Seingat saya terakhir kit
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status