Home / Romansa / Pesona Presdir Dingin / Bab 69 Membalas Dirga

Share

Bab 69 Membalas Dirga

last update Last Updated: 2025-10-18 14:35:10

“Andra!”

Alisa berjengit kaget saat tahu-tahu saja Andra sudah berdiri di sebelahnya. Pria itu tampak sudah siap dan menatap Alisa dengan penasaran.

Namun, salam sekejap raut wajah Alisa langsung semringah. Tiba-tiba saja sebuah ide melintas di kepalanya.

“Andra, kamu bilang sudah lama berteman dengan Dirga,” ucap Alisa mengawali topik pembicaraan. Dia membasahi bibir bawahnya, “Apa … kamu punya salah satu fotonya?” tanyanya dengan hati-hati.

Andra menganggukkan kepalanya. “Tentu saja. Kamu mau minta?” tawarnya yang langsung dianggukki oleh Alisa.

“Memangnya boleh?” tanyanya tak percaya.

Terdengar Andra terkekeh ringan. Pria itu menaikkan ponselnya yang kebetulan ada dalam genggaman tangan.

“Tunggu, aku akan mengirimkannya padamu,” ucap Andra. Tangannya terlihat sibuk menggeser layar ponsel, sepertinya dia sedang memilih foto mana yang akan dikirimkan.

Tak lama dari sana, terdengar notifikasi pesan dari ponsel Alisa.

TING

“Nah, sudah,” beritahu Andra sambil menatap ke arah A
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nur Deene
Erick atau sabrina tuuu??? Sabrina aku tebak ni.. kenapa kau jeles kahh
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pesona Presdir Dingin   Bab 80 Suami Rasa VOC

    “Jalan kaki mengitari kamar. Lakukan lima kali putaran.”Di akhir ucapannya, kedua sudut bibir Dirga mengulas secarik senyum yang disertai dengusan halus. Seolah tak merasa bersalah, pria itu pun menjauhkan tubuhnya dari Alisa.Sementara sang wanita langsung mengembuskan napas keras-keras.Jadi, itu olahraga sebelum tidur yang dimaksud Dirga?Kedua alisnya menukik kesal. Kalau hanya ingin mengatakan itu, kenapa malah mendorong Alisa ke atas ranjang tidur?!Dirga … sepertinya sengaja.Pria itu memutar kepalanya untuk melihat Alisa. “Ingin tidurmu nyenyak, bukan? Lakukan setidaknya olahraga ringan satu jam sebelum tidur.”Mendengar ucapan yang satu itu, Alisa merasa familier. Dia pun tampak mengingat-ingat. Tidak lama, hanya beberapa detik sampai Alisa pun berseru, “ah, Kak Erick pernah mengatakan hal yang sama!”Saat itu Erick sering mengingatkannya, tapi Alisa hanya sesekali melakukannya. Alasannya … lupa dan malas. Sejak dulu, dia juga terbiasa jarang mengikuti pelajaran olahraga. B

  • Pesona Presdir Dingin   Bab 79 Olahraga Sebelum Tidur

    Tidak hanya makanan yang dipesankan khusus untuk Alisa, tapi Dirga juga melakukan hal lain yang lebih aneh lagi.Saat semuanya sudah duduk di kursi masing-masing, tiba-tiba saja Dirga menarik kursi yang diduduki wanita itu agar lebih dekat. Benar-benar merapat.Siapa pula yang tidak terkejut? Mata besar Alisa sontak melirik horror ke arah pria itu. “Apa yang kamu lakukan?!” desisnya tertahankan.Tidakkah Dirga berpikir aksinya itu mengundang tatapan heran yang lainnya? Andra bahkan berdeham pelan, berpura-pura fokus pada makanannya.Didapatinya satu sudut bibir Dirga membentuk senyum seringaian yang menggoda. “Hanya ingin lebih dekat.”Jawaban itu membuat Alisa berpikir keras. Lebih dekat?‘Kenapa aku berpikir di luar konteks?! Ish!’ batin Alisa kesal.Jelas-jelas lebih dekat yang dimaksud Dirga adalah tempat duduk mereka, bukan ke arah hubungan mereka.Alisa menanggapinya dengan tersenyum … agak dipaksakan. Dia merasa canggung sekali.Pun, pada saat malam hari Alisa masuk ke dalam ka

  • Pesona Presdir Dingin   Bab 78 Bersikap Aneh

    “Setelah sampai di villa, aku jelaskan detailnya padamu.”Alisa menolehkan kepalanya mendengar jawaban Dirga berikutnya. Dia menghela napas.Kalau memang akan dibahas nanti, kenapa harus diungkit sekarang? pikirnya.Alisa tidak suka dibuat penasaran. Meskipun sudah menangkap isi pembicaraan ini tertuju ke arah mana, tapi jelas dia ingin penjelasan dari Dirga.Pada akhirnya, Alisa mengangguk pelan. “Baiklah.”Rasa lelah mulai menyerang tubuhnya. Sesekali Alisa mengatur napasnya karena sesak di dadanya masih terasa. Pun, dia mencoba untuk mengosongkan pikirannya dari hal-hal yang bisa membuatnya stress.Bisa-bisa itu memicu asmanya untuk kambuh. Alisa tidak ingin membuat perjalanan ini jadi tidak menyenangkan.Keheningan menemani mereka selama perjalanan pulang. Tidak banyak yang dilakukan karena setelah tiba di area berkuda, mereka memutuskan kembali ke villa dan memilih beristirahat di sana.“Aku saja yang menyetir,” ucap Andra saat melihat Erick yang hendak membuka pintu kemudi.Seja

  • Pesona Presdir Dingin   Bab 77 Obrolan Random

    Beberapa menit berlalu, semuanya sepakat untuk turun, termasuk Sabrina yang kali ini tidak memprotes. Sepertinya dia akan menjadi satu-satunya yang paling dipojokkan kalau memiliki pendapat yang berbeda.Rasanya benar-benar tidak adil.Mereka sudah menunggangi kuda masing-masing … terkecuali Alisa. Dia duduk di atas kuda yang sama dengan Dirga.“Seandainya kamu kehilangan keseimbangan, kamu mau jatuh atau paling mengerikan terseret oleh kuda yang kamu tunggangi?”Ucapan kejam Dirga berhasil membuat Alisa setuju agar mereka naik bersama. Sementara kuda yang sebelumnya ditunggangi Alisa kini dibawa oleh salah satu petugas di belakang.Posisi mereka pun bergeser. Alisa dan Dirga kini berada di barisan kedua, tepat di belakang petugas yang memimpin rombongan.Di sebelahnya, Andra tampak berdeham beberapa kali. Tak pernah terlintas dalam pikirannya melihat momen kebersamaan romantis teman baiknya dengan pasangannya.Selama ini Dirga hanya sibuk bermesraan dengan laporan dan layar komputer.

  • Pesona Presdir Dingin   Bab 76 Mengendalikan Diri

    “Katakan saja, kenapa aku harus menemui Erick?”Andra meniru suara Dirga setelah pria itu memutuskan untuk menemui Erick dengan pesan yang Alisa berikan. Kepalanya menggeleng kecil, merasa tak percaya mendapati sikap dingin Dirga seolah mencair tiap kali berada di sekitar Alisa.“Beritahu aku sedikit tips untuk bisa menjinakkan Dirga, Al,” pinta Andra. Nada bicaranya setengah bercanda. Namun, sebenarnya setengahnya lagi Andra serius.Hanya dalam waktu singkat, Alisa berhasil membuat Dirga melakukan perintahnya. Padahal di perusahaan tak ada yang berani memerintah Dirga, termasuk Andra.Dilihatnya, Alisa tertawa ringan sambil mengernyitkan dahi. “Menjinakkan? Kamu kira … Dirga makhluk apa, Andra?”Mendengar tawa Alisa, Andra mengembuskan napas kelegaan. Tatapan pria itu menatap Alisa dalam. “Kamu sudah bisa tertawa, apa kamu sudah merasa lebih baik?”Kepala Alisa mengangguk kuat. “Sudah. Aku sudah jauh-jauh lebih baik.”Ingatan Alisa terlempar pada saat beberapa menit lalu sebelum Eric

  • Pesona Presdir Dingin   Bab 75 Mencurigakan

    “Iya, Alisa memang punya asma.”Siapa sangka wanita di sebelah Andra menyahutinya. Saat Andra menolehkan wajah, dia mendapati sosok wanita itu juga tengah menatapnya.“Kamu juga, Sabrina?” tanyanya sambil menaikkan satu alisnya.Sabrina menggelengkan kepalanya. “Keluarga Gunawan sama sekali tidak memiliki riwayat penyakit asma. Sepertinya turunan dari orang tua kandung Alisa,” bebernya.Kepalanya menoleh lagi ke depan, menatap Alisa lurus-lurus yang tengah dibantu Dirga dan Erick bersandar di satu pohon besar. Sabrina mendengus kasar.Perasaannya berantakan. Lagi-lagi dia merasa iri. Semua perhatian yang dia dambakan dimilikki Alisa seorang diri. Batinnya bertanya-tanya, ‘kenapa harus Alisa? Kenapa harus dia yang menjadi pusat perhatian semua orang?’Sementara Sabrina, seperti biasa selalu menjadi sosok figuran yang menyaksikan pemeran utamanya berbahagia. Sejurus kemudian, dia membantah pemikirannya sendiri.Tidak. Bukan. Dia bukanlah pemeran figuran.Jika Alisa adalah pemeran utama

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status