Share

Anu Part 2

last update Last Updated: 2025-03-24 14:58:35
“Loh, Daddy katanya nggak akan datang ke pernikahan Om Yel sama Bu Lilia?”

Mata besar Aruna memindai penampilan Ryuga dari atas hingga ke bawah yang sudah rapi dan casual dalam balutan jas yang dibelikan Claudia kemarin.

Dahi Aruna mengerut samar. “Kok setelannya kayak mau kondangan gini?” tunjuknya heran. Pasalnya sebelum Claudia pergi, Aruna sudah tahu jika Daddy–nya tidak akan ikut.

Ryuga mendengus halus. Siapa sangka gara-gara satu foto salah kirim itu membuatnya akhirnya tergerak untuk datang ke pernikahan Riel?!

Diam-diam Ryuga menduga jika Claudia sengaja mengirimkan foto itu agar memancingnya untuk datang. Jika benar demikian, Claudia memang benar-benar wanita konyol.

Manik hitam Ryuga memperhatikan aktivitas Aruna yang sedang sibuk dengan cat lukisnya di meja. Jari-jari Aruna terkena cat di beberapa titik. Pandangannya naik untuk menatap putrinya itu. “Daddy tinggal sendirian di rumah, nggak apa-apa, Na?” tanya Ryuga mengabaikan pertanyaan Aruna sebelumnya.

Dia tidak lup
catatanintrovert

Aku mau kasih aba-aba dulu kalau ada part 'anu' #YTTA kkk~ nanti di judulnya ada tambahan (Vit) gitu yaa wkwk. Biar nggak kaget pas baca dan disarankan baca di waktu yang aman2 ya guys^^ thank you <3

| 26
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (11)
goodnovel comment avatar
Sugar
Ini authornya sibuk siap siap mau lebaran kali ya
goodnovel comment avatar
Nana Sena
aku bolak balik kirain bakalan up thor ternyata belum nihhh
goodnovel comment avatar
madul
lnjuttt thor,,suka bgt ceriatanya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pesona Presdir Posesif   Kedekatan Diana dan Dimitrio

    Berbeda di rumah sakit, di sisi lain, tepatnya di apartemen Diana, sosok Dimitri sudah masuk ke dalam dan menikmati kopi yang dia bawa dari luar. Pria itu diminta menunggu selagi Diana mengganti pakaiannya di dalam kamar.“Di, lama banget di dalam. Kamu tidak lupa kalau aku datang ‘kan?” teriak Dimitri, terdengar tidak sabaran karena Diana tak kunjung ke luar.“Sebentar lagi!” Diana balas berteriak.Dimitri menghela napas. Ini bukan kunjungan pertamanya. Jadi, dia bersikap santai seolah sudah sering datang ke sini. Jika dihitung-hitung, melebihi dari jari-jari di tangan.“Tumben, biasanya juga gerak cepat,” geleng Dimitri.Bahkan di pertemuan keduanya dalam kencan buta yang direncanakan oleh Aruna, Diana yang datang sepuluh menit lebih awal. Dan … Dimitri datang dua puluh menit dari waktu yang dijanjikan. Mungkin itu yang membuat Diana pada akhirnya mengatakan kencan buta itu harus berakhir di pertemuan pertama.Terdengar bunyi klik.Diana ke luar dengan pakaian tidur bermotif bunga-b

  • Pesona Presdir Posesif   Pras > Mami Sandra < Aland

    Pras dan Aland baru saja dipindahkan ke ruang opname. Sebenarnya mereka sudah bisa pulang ke rumah, hanya saja kedua pria itu sama-sama tidak memiliki alasan kuat untuk dijadikan alibi. “Gue nggak mau pulang, malas diinterogasi Kakek karena wajah tampan gue tiba-tiba bertato.” Itu alasan yang dilontarkan Aland. Sementara Pras juga memiliki alasan lain untuk tidak pulang malam ini. “Lo tahu sendiri Mami akan bereaksi berlebihan.” Kamar inap yang dipilih adalah VIP, jadi ruangannya cukup luas. Namun, berada di kamar rumah sakit apalagi melihat ranjang tidur pasien membuat Garvi merasa phobia. Selama proses pemulihan di tahun pertama, setiap kali harus pergi ke rumah sakit, dia akan meminta untuk ditemani. Aruna atau siapa pun itu. Meskipun sudah lewat beberapa tahun, Garvi masih merasa kesulitan bernapas. Pria itu berdiri di tengah Aland dan Pras. “Pras … Al, kalian sudah sama-sama berakhir di sini. Jadi cukup. Jangan dilanjutkan bagian dua. Sekarang waktunya buat kalian sama-s

  • Pesona Presdir Posesif   Reaksi Pacar Beruang Kembar

    Apa yang Pras lakukan jelas menarik perhatian penghuni klub malam itu. Pukulannya tepat mengenai sudut bibir Aland, membuatnya berdarah.“Lagi,” pintanya sambil tersenyum pahit, tak sengaja mencicipi darah segar dari sudut bibirnya yang robek.Pras mendengus kasar selagi sudut bibirnya menyeringai. Dia bangkit dari duduknya lalu menarik kerah kemeja Aland. Pria itu sempat terbatuk, merasa tercekik, tapi tidak memberikan perlawanan.Keduanya kini berhadapan. Baik Pras maupun Aland sama-sama balas menatap dengan sorot tajam.‘Sudah? Segini kemampuan lo, Pras?’Jika ekspresi wajah Aland diterjemahkan, pria itu akan mengatakan demikian.Saat ada yang ingin mendekat dan hendak melerai, seseorang mencegahnya.“Biarkan saja.”Sekon berikutnya, aksi baku hantam di antara Pras dan Aland tidak terhindarkan.WHOA!Pukulan Pras meleset. Alih-alih mengenai wajah Aland, malah berakhir mendarat pada meja kaca di dekat kaki mereka.BRAK!Satu dua … lima detik berikutnya, meja itu mulai retak dan peca

  • Pesona Presdir Posesif   Bertemu Lagi (Beruang Kembar)

    “Tidak.”Demi melihat tangan seorang wanita yang bertengger di bahunya, Pras menepis cepat. Dia tidak bermaksud kasar, hanya ingin mempertegas untuk tidak menyentuh sembarangan.Meskipun wanita itu tidak asing, tetap saja ada perasaan tidak nyaman. Apalagi Pras masih berstatus sebagai kekasih Aruna. Sebagai seorang pria, Pras juga ingin menjaga diri. Dia mengakui bukan pria bersih dari sentuhan alkohol dan rokok, tapi Pras bisa pastikan dia tidak tertarik untuk bermain-main dengan wanita.Apalagi rubah betina di hadapannya saat ini yang tengah merengut pelan. “Aku cuma mau temani, masa nggak boleh?”Daripada berujung berdebat, Pras lebih memilih turun dari kursinya. Ada banyak kursi dan meja kosong di klub malam ini. Tapi, begitu melihat Pras bergerak, wanita tadi menahan pergerakannya.“Oke oke, aku tidak akan mengganggu, Pras. Kamu bisa duduk di sini.”Suasana hati Pras benar-benar kacau. Dia menatap lawan bicaranya datar, dan teringat akan sesuatu, jadi Pras menyeletuk, “Kapan kamu

  • Pesona Presdir Posesif   Cerita yang Tertunda

    “Pras sama Aruna putus?!” Itu yang pertama kali muncul di pikiran Diana saat mendengar cerita dari Garvi saat pria itu mengantarkannya pulang. Tapi, ada kejanggalan. 'Bagaimana bisa Aruna nggak menceritakan itu?' batin Diana tidak habis pikir. Malam itu Diana juga ada di hotel tersebut bahkan bertemu Garvi untuk yang pertama kali. Namun, Aruna memilih untuk memendamnya sendirian? “Siapa yang bilang?” balas Garvi mendengus pelan. Diana memijit pangkal hidungnya. Duduknya mulai gelisah. “Daripada aku berasumsi yang bukan-bukan, kamu lanjutkan lagi ceritamu, Garvi," pintanya. Meskipun tidak berada dalam satu negara yang sama selama beberapa tahun, Aruna lumayan sering bertukar cerita dengannya. Suara Diana nyaris terdengar putus asa. "Respons Aruna setelah mendengar Pras mengatakan itu apa?” Wanita itu menggigit bibir bawahnya sambil menatap Garvi lekat-lekat. Namun, sesekali dia mengalihkan pandangan ke depan, membagi fokusnya. Karena pria itu bersikukuh ingin membawa mobil tanpa

  • Pesona Presdir Posesif   Mami Sandra

    Malam lima tahun lalu, Garvi sempat menaruh curiga pada Pras karena tiba-tiba saja pemuda itu mengajaknya mampir ke sebuah bar kecil yang ada di sudut kota sebelum kembali ke hotel. Tanpa bertanya lebih lanjut, Garvi pun mengiakan.Firasatnya buruk.Garvi mengambil gelas wine yang hendak diteguk Pras untuk yang kelima kali lalu meneguk hasil curiannya dengan santai. Pras tidak memprotes. Dia hanya diam. Tidak ada senyum di wajah tampannya.“Tante Sandra mau apalagi, Pras?”Sebagai seorang teman dekat yang sudah mengenal lama, Garvi tahu sekali tentang seluk beluk kehidupan Pras, salah satunya masalah yang sering mengganggu pikiran Pras.Sebelum Garvi mengetahui bahwa dia memiliki adik–Aruna, dia memiliki kesamaan dengan Pras sebagai anak tunggal yang akan mewarisi bisnis keluarga mereka.Hidup tidak akan pernah benar-benar menjadi miliknya. Seluruh masa depannya sudah diatur sedemikian rupa. Tak peduli seberapa dewasa umur anaknya.Perasaan Pras bergejolak. Ekspresi wajahnya tampak ke

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status