Home / Romansa / Pesona Presdir Posesif / Permintaan Maaf Ryuga (Revisi)

Share

Permintaan Maaf Ryuga (Revisi)

last update Last Updated: 2024-10-07 23:58:53
Terlanjur dibuat kesal oleh darah dagingnya sendiri, Natasha bangkit dari duduknya. Mata besarnya menatap Aruna penuh amarah.

“Beginikah sikapmu pada Mommy yang sudah melahirkanmu, Aruna?!” dengus Natasha. Hatinya merasa tercabik karena mendapati Aruna yang sama sekali tidak tertarik baik padanya maupun ayah kandungnya sendiri.

“Aku rasa Ryuga tidak mendidikmu dengan sebaik itu.” Natasha menyalahkan Ryuga atas sikap kasar Aruna. Dia melayangkan tatapan kebencian ke arah pria itu.

Ryuga sama sekali tidak memberikan respons. Hanya saja dahinya mengerut samar. Apa yang dikatakan Natasha tiba-tiba saja mengganggu isi kepala Ryuga.

“Kamu sama sekali tidak berhak mengatakan hal tersebut, Natasha!” tegur Eyang Ila yang sedari tadi diam saja. “Sebaiknya kamu pergi dari sini sekarang,” tambahnya lagi dengan suaranya yang dingin.

Benar. Eyang Ila mengusir Natasha.

Tanpa harus disuruh dua kali, Natasha memang berniat untuk pergi. Dia mendengus kasar lalu menyeret kakinya untuk segera m
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (14)
goodnovel comment avatar
Tresna Sumirat Hermiati
jadi ikut sedih
goodnovel comment avatar
Nurul Hk
bacanya sambil nangis,,bisa bisanya baca novel smbil nangis ......
goodnovel comment avatar
Nor Harliza
Sedihhhh …
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pesona Presdir Posesif   Jawaban Diana

    Penampilan Argus Adiwilaga beserta sikapnya dinilai arogan dan menakutkan. Banyak kolega bisnis dan musuhnya menganggap demikian. Semua orang merasa segan saat berhadapan dengannya. Tapi, sebenarnya Argus hanya manusia biasa. Dia memiliki perasaan dan bisa berbuat kesalahan, sama seperti manusia lainnya. Dan kesalahan Argus adalah … bertemu Natasha. Namun, di sisi lain Argus tak menyalahkan atas kehadiran Aruna. Dia justru membenci dirinya sendiri dan juga membenci Natasha sebab wanita itu meninggalkan Aruna beberapa jam setelah melahirkan. Membayangkan tidak ada Ryuga saat itu, pernikahan Argus dan Kinara mungkin tidak akan bisa diselamatkan. Di usianya yang begitu muda untuk menjadi seorang ayah, Ryuga mengatakan, “Bukan Natasha ataupun kamu yang akan merawatnya. Melainkan, aku.” Siapa pula pria yang sudi bertanggung jawab untuk merawat anak yang bukan kandung bahkan menikahi gadis yang sudah mengandung anak orang lain? Ryuga Daksa … agak berbeda. Tapi, pria itu lebih pantas

  • Pesona Presdir Posesif   Kediaman Adiwilaga

    Keesokan hari, pagi-pagi sekali, Garvi sudah bersiap untuk menjemput Aruna di bandara nanti pukul sembilan siang. Dia tak ingin terlambat. Bahkan sarapan bersama orang tuanya pun ingin Garvi lewatkan kalau Kinara tak memanggilnya lebih dulu. “Vi, sarapan dulu. Kamu belum makan apa-apa sejak kemarin sore 'kan?” suara Mamanya–Kinara terdengar dari arah dapur. Dengan helaan napas pendek, Garvi mengangguk lalu berjalan ke meja makan. Dia memang tidak berselera untuk melakukan apa-apa semenjak kepulangannya dari kediaman Ryuga. ‘Pak Ryuga tahu bahwa aku tidak sedikitpun menyukainya.’ Ucapan Diana berhasil menghantui Garvi semalaman. “Siapa saja yang pergi? Ryuga dan Claudia ikut juga?” tanya Kinara sambil menuangkan teh untuk putranya. “Tentu saja nggak, Ma,” jawab Garvi santai, setengah malas menjawab. Bahunya mengedik pelan. “Aku dan Aland yang akan pergi.” Sebenarnya Garvi sudah menghubungi Pras, tapi belum ada jawaban. “Prasandji kekasihnya Aruna tidak ikut?” Sang Mama ber

  • Pesona Presdir Posesif   Perasaan Aneh

    Garvi … akan berhenti?Seharusnya Diana merasa lega. Namun, alih-alih lega, dia malah merasa sesak yang ada. Tangannya meremas sprei Gara.‘Kenapa reaksiku begini …?’ batinnya tidak mengerti.Apa ini terlalu mendadak? Dan Diana belum sempat mempersiapkan apa––Tunggu, memangnya apa yang harus dia siapkan?“Aku akan ke luar,” beritahu Garvi. Suaranya pelan, takut membangunkan Gara yang tidurnya tampak nyenyak.Lantas tangan Garvi menyentuh sisi lengan Diana. Pria itu memberikan usapan lembut. “Istirahatlah.”Tanpa menunggu balasan, Garvi turun dari ranjang tempat Gara tertidur dan melangkah keluar. Terdengar suara pintu yang dibuka lalu ditutup pelan-pelan.Diana memejamkan mata, menuruti ucapan Garvi untuk beristirahat. Namun, seberapa keras dia memaksa, rasanya tidak bisa.Embusan napasnya berat. Dia membuka mata dan menatap Gara. Dia berkata lirih, "Uncle Garvi bisa bersama seseorang yang lebih baik dari Aunty, 'kan, Gara?"Dibandingkan dirinya yang bukan siapa-siapa, Garvi pantas m

  • Pesona Presdir Posesif   Ajakan Kencan Terakhir

    “Kamu tidak perlu tahu.”Saat kalimat itu meluncur dari bibir Garvi, pria itu tersenyum ringan. Tapi senyum itu menyiratkan sesuatu. Dalam gerakan tenang, dia mengambil jaketnya, berdiri, dan menatap Karina untuk yang terakhir kalinya.“Yang perlu kamu tahu, Karina … aku tidak tertarik. Sudahi saja pertemuan ini.” Dia berucap tegas.Bukan Garvi tak menyayangi Aruna. Tapi jika dia menuruti rencana Karina, Garvi yakin dia bukan hanya akan menghancurkan adiknya, melainkan dia juga akan menyakiti seseorang yang sudah lama mengisi kekosongan di dalam dirinya.Tanpa sepatah kata lagi, Garvi melangkah pergi. Di belakangnya, Karina mengepalkan tangan. Bibirnya bergetar, menahan rasa kalah yang pahit.“Jadi karena ada wanita lain?” desisnya pelan.Suaranya terdengar hampir seperti ancaman. “Lihat saja apa yang akan aku lakukan!”****Di rumah Ryuga, suasananya mendadak sepi. Itu karena saat tidur siang tiba, Diana sudah membawa Gara ke kamar atas permintaan bocah laki-laki itu sendiri.“Ya amp

  • Pesona Presdir Posesif   Pertemuan Garvi dan Karina

    Mau bicara apa soal Aruna?”Itu bukan lagi suara Ryuga yang berada di apartemen, melainkan Garvi yang baru saja tiba di salah satu cafe. Kalau bukan karena nama Aruna disebut dalam panggilan telepon dari Karina, dia tidak akan menemuinya dan berakhir meninggalkan Diana.Sesaat Garvi merasa kesal karena tiba-tiba saja Karina bisa mendapatkan nomor ponselnya. “Duduk dulu baru kita bicara … soal Aruna,” kata Karina, mempersilakan sambil mendongakkan kepala untuk menatap pria super tinggi di hadapannya.Garvi hanya mendengus pelan tapi tak ayal duduk berhadapan dengan Karina. Tapi, sebelum itu Garvi sempat melepaskan jaket kulit yang dipakainya, memperlihatkan dia dalam balutan kaos santai.Jujur saja, penampilan Garvi tampak sesuai dengan kriteria pria yang Karina sukai. Dia nyaris tidak berkedip menonton tindakan kecil Garvi barusan.Namun, cepat Karina mengendalikan diri. “Terima kasih sudah mau datang,” ujarnya. Suaranya dikendalikan, tidak terlalu manis. Tapi, senyumnya tidak bisa

  • Pesona Presdir Posesif   Pertanyaan Iseng

    “Kita harus membahas ini dengan Aruna,” gumam Claudia. “Tapi … jangan besok, aku masih ingin melihat senyum cerah putriku.”Cepat atau lambat, persoalan ini memang harus dibahas dan menemukan jawaban. Entah itu berakhir seperti yang Ryuga dan Sandra inginkan atau justru sebaliknya.‘Apapun keputusan Aruna, aku akan mendukungnya!’Keadaan menjadi hening. Baik Ryuga maupun Claudia masih terlena oleh kejadian tadi. Tapi, Claudia tidak ingin membuat suasana tidak nyaman ini berlarut-larut.Lantas Claudia menatap Ryuga sambil mengulum senyum. Tiba-tiba melintas sebuah pemikiran di dalam kepalanya. Jari-jari tangannya masih tenggelam di antara helai rambut Ryuga.“Mas Ryuga,” panggil Claudia dengan suara yang lembut.Ryuga menyahut tak kalah lembut. “Mmm?”Biasanya Ryuga akan bersikap tak acuh, tidak peduli orang berkata apa terhadapnya. Tapi, jika itu menyangkut Aruna, semua akan terasa berbeda. Aruna … menjadi kekuatan sekaligus kelemahan baginya.Batin Ryuga bertanya-tanya, kesalahan apa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status