Beranda / Romansa / Pesona Presdir Posesif / Pria dengan Latar Tidak Biasa

Share

Pria dengan Latar Tidak Biasa

last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-24 14:38:10
Mendengar ancaman Diana, pria itu terkekeh pelan.

"Bicaramu lama-lama jadi mirip Om Ryuga."

Keduanya mulai masuk ke dalam area koridor. Sepertinya para tamu yang datang tidak memiliki akses masuk ke dalam bagian mansion. Dirasa cukup sepi dan jauh dari perhatian, Diana menghentikkan langkah lantas melepaskan diri dari pria tersebut.

“Kamu sadar ucapanmu tadi bisa menyebabkan rumor?!” tanyanya kesal.

Rumor lama saja masih belum hilang, sekarang ditambah rumor baru? Kapan hidup Diana akan tenang kalau begini?

Pria tadi mengernyitkan dahi. Maniknya masih menatap Diana, teduh. Tampak menaruh ketertarikan. “Tidakkah seharusnya aku mendapatkan ucapan terima kasih karena sudah menyelamatkanmu, Diana Rachel?"

Tangan Diana gatal. Betapa ingin sekali dia menarik bibir pria itu untuk tidak sembarang menyebut namanya begitu saja. Tapi, sekali lagi Diana harus menahan diri. Dia harus bersikap jauh lebih dewasa.

“Terima kasih, tapi sebaiknya tidak perlu bersikap begitu."

Sang pria m
catatanintrovert

Ini agak panjang note-nya ya hehehe. Diana x Garvi ... gimana pendapat kelean? Kalau banyak yang tertarik, mungkin bakal aku pikirin buat bikin universe mereka? Atau masih butuh testimoni dulu tentang hubungan keduanya gimana? (Buset, testimoni wkwk) Misalnya kalian mau siapa dengan siapa untuk aku tarik keluar dari universe P3? Aku terbuka banget mendengar saran dan kritikan yang bisa ngebuat karyaku lebih baik ke depannya. Oiyaaa, yg nunggu ceritanya Dirga, harap ditunggu ya~ maaciwww Bab selanjutnya baru Vit.C wkwkwk aku bagi 2 aja sama bab ini, fokusnya jadi kepecah

| 17
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (10)
goodnovel comment avatar
madul
smg diana mau membuka hati dan menerima garvi
goodnovel comment avatar
Iza Soares
kayaknya cocok deh Diana sama garvi karena Aril udah gak muncul lagi tu... thor kalo boleh Aruna balikan lagi sama Diga dong.. dan Alan dan Anjany juga balikan mereka itu cocok banget...
goodnovel comment avatar
Rosy
cukup mengejutkan di awal, tapi it's ok lah kak, sepertinya boleh juga Diana d perjuangkan setelah hari2 panjang penuh luka(hati)
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pesona Presdir Posesif   Bonus Bab Diana Garvi Part 2

    “Putar balik, aku bilang!” Diana mengulang perintahnya. Kali ini nada suaranya agak sedikit naik. Kakinya bergerak gelisah, menghentak-hentak lantai mobil. “Argarvi, please …,” panggilnya lirih. Suaranya terdengar nyaris putus asa. Garvi mencondongkan tubuh. Tangannya terjulur ke arah sabuk pengaman Diana, hendak melepasnya. Tapi, refleks, Diana menahan pergelangan tangan pria itu. Lantas pandangan mereka terkunci. “Hanya sarapan,” ucap Garvi pelan. “Apa yang salah?” tanyanya seraya mengerutkan dahi. Perlahan, Garvi menarik tangannya untuk digenggam. Seolah tengah meyakinkan, dia mengangkat tangan Diana ke arah bibirnya untuk dikecup singkat. Diana membuka mulut, tapi tidak tahu harus mengatakan apa. Yang berhasil dia lakukan adalah menarik tangannya dari Garvi. Kenapa pria itu sekarang jauh lebih berani bertindak setelah Diana menyetujui untuk berkencan? “Bukankah kamu tahu sedikit banyak tentang orang tuaku?” Ditodong pertanyaan seperti itu, Diana menggigit bibir bawahnya. Lag

  • Pesona Presdir Posesif   Bonus Bab Diana Garvi Part 1

    Kencan pertama Diana dan Garvi dimulai.Pria yang dua tahun lebih muda darinya itu mengabari sejak semalam kalau dia akan menjemput Diana pagi-pagi sekali. Padahal ini masih hari kerja dan jam belum menunjukkan pukul enam pagi, tapi Garvi sudah berhasil menyeretnya masuk ke dalam mobil.“Sarapan apa dan di mana?” tanya Diana sambil memasukkan anting terakhir ke daun telinganya. Suaranya masih terdengar mengantuk saat sudah duduk di mobil pria itu. Jam masuk kerjanya pukul delapan pagi. Biasanya, Diana baru akan bangun pukul enam dan bersiap. Tapi, sekarang sepagi ini dia punya agenda kencan.“Kamu tetap tidak mau memberitahu tempat tujuannya?”Diana menatap Garvi penuh selidik. Batinnya menaruh rasa curiga, ‘Dia tidak berniat menculikku ‘kan?’“Kalau aku beritahu sekarang, kamu pasti tidak setuju dan menolak pergi.” Pria itu melirik Diana sekilas dan tersenyum penuh arti.Jelas hal itu mengundang kecurigaan. Diana langsung menembak saja, “Hotel, ya?”Mendengarnya, Garvi setengah tert

  • Pesona Presdir Posesif   Bonus Bab Aland Anjani

    Satu minggu setelah kepindahannya ke apartemen studio, Anjani lebih banyak menghabiskan waktu di sana. Dia sedang mempersiapkan langkah awal untuk membangun bisnisnya yang sudah diimpikan sejak lama. Ya, alih-alih bergabung di perusahaan, Anjani Ruby ingin membuka usaha studio kreatif. Setelah perceraian orang tuanya dan kini memilih hidup sendiri, Anjani tentu harus mempertanggung jawabkan itu. Dia hanya boleh merepotkan dirinya sendiri, tidak dengan orang lain. “Lebih baik dicoba daripada aku menyesal tidak pernah mencobanya sama sekali,” pikir Anjani. Dia pun sempat terpikirkan, “Selagi aku masih sendiri.” Jadi … kenapa tidak? Maksudnya, Anjani belum menikah. Dia masih sangat muda untuk melakukan banyak hal. Dan berbisnis adalah salah satu yang ingin dia lakukan dengan hobi dan minatnya. Untungnya, dia memiliki seseorang yang mendukungnya. Tiba-tiba gadis itu melirikkan mata ke arah jam dinding. Sudah jam sebelas lewat, itu artinya– KLIK Dari arah pintu, seseorang masuk ke da

  • Pesona Presdir Posesif   T___T

    Sesaat Aruna terdiam. Dia mengerutkan bibirnya dan menganggukkan kepala. “Keberatan!”Protesannya mengundang kedua alis Ryuga menukik tajam, “Kalau keberatan, kenapa meminta izin segala, Aruna?”Karena sudah dipastikan dia tidak akan mengizinkan. Baginya, cukup perasaannya yang terluka akibat ucapan kurang ajar Sandra.Gadis itu lalu meringis pelan dan meraih tangan Ryuga dalam waktu bersamaan. Mata besarnya menatap lurus ke arah Daddy-nya itu.“Sekarang, giliran Daddy yang mendengarkan Aruna, ya,” pintanya dengan nada suaranya yang lembut.Sudut bibir Ryuga terangkat, membentuk senyuman kecil melihat tingkah Aruna saat ini. Dia mengedikkan dagu. “Apa yang harus Daddy dengarkan darimu?”“Begini, Aruna juga tahu secara tidak langsung kalau Tante Sandra tidak menyukai Pras memiliki hubungan dengan Aruna.” Dia meneguk ludahnya dalam lantas mencoba tersenyum walau hatinya menangis.Siapa yang tidak bersedih berada dalam posisi tersebut?Lebih sedihnya, Aruna seolah tak diberikan kesempata

  • Pesona Presdir Posesif   Detik Menuju Akhir

    Aji Hartanto. Beliau adalah ayah dari Aland Mada. Kini, dia menatap Anjani kurang lebih sama dengan ekspresi yang tak jauh berbeda dari saat pertama kali dia mengetahui keinginan Ryuga untuk menikahi Claudia. Tatapannya kaku dan tidak ramah, padahal Aji adalah mantan kepala desa.Ditatap seperti itu, siapa yang tidak ingin kabur?Anjani gelagapan, “O-oh nggak, Om. Itu, anu … aku nggak enak aja, takut mengganggu,” jawabnya sedikit tergagap di tengah degup jantungnya yang berdebar hebat.Dia pernah mendengar sosok Aji di mata Aruna. Teman dekatnya itu pernah mengatakan, “Aki Aki emang kelihatan galak. Tapi, aslinya perhatian. Asmaku pernah kambuh karena cuaca dingin di sana. Terus Aki Aji sampai manggil bidan atau dokter.”Yang menjadi masalah adalah tidak mungkin ‘kan Aji akan memperlakukan Anjani sama persis dengan Aruna? Kalau dia jelas adalah cucunya, Anjani hanya orang lain.Gadis itu melirik ke sekeliling sofa. Tak ada Aland. Pun, Garvi. Anjani menebak jika perkumpulan keluarga in

  • Pesona Presdir Posesif   Sosok yang Disegani Anjani

    Mobil yang dikendarai Garvi baru saja berhenti di halaman rumah. Aruna tak sabaran membuka pintu mobil saat melihat Emma dan Cherrish sudah berdiri di ambang pintu.Cherrish, bocah perempuan itu langsung berlari kecil setelah mendengar suara mobil, mengira itu mobil milik Ryuga. Tapi, langkahnya lebih dulu dihentikan Emma yang segera menggendongnya.“Na!” Suara kecil itu berseru nyaring dari arah pintu depan.“Hwaa, Cherrish!” seru Aruna senang, dia langsung menghampiri.Tangannya terulur, ingin sekali menggendong adiknya. Tapi, urung saat menyadari dia baru saja datang dari luar dan belum sempat bersih-bersih.“Pipinya ya ampun ... merah kayak tomat!” Aruna merasa gemas, ingin sekali mencubit pipi adiknya.Cherrish mengulurkan tangan kecilnya, meminta untuk digendong.Melihat itu Aruna tertawa lalu menggeleng pelan. “No, no. Mbak ganti baju dulu, baru bisa gendong kamu.”Meskipun jarang bertemu, tapi Aruna sering melakukan panggilan video. Jadi, Cherrish hapal dengan wajahnya. Ditamb

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status