Share

Hukuman (Vit.C)

last update Huling Na-update: 2025-06-24 14:38:15
Sementara jauh dari pesta, di sebuah kamar yang hangat, Ryuga menghabiskan waktunya bersama sang istri–Claudia untuk saling berbagi kehangatan dan cinta.

Lampu kamar dimatikan. Hanya ada penerangan lampu tidur di masing-masing sisi meja nakas.

Tubuh sang wanita bergerak gelisah saat sesuatu yang mengisi dalam dirinya semakin bergerak dengan tempo cepat. Tahu sebentar lagi dia akan mencapai puncak, dia meremat jari-jari tangan pasangannya yang saling bertautan.

"Mas Ryu-AKH!"

Claudia merasa kehilangan saat Ryuga menarik 'mainan' dari dalam dirinya begitu saja. Dengan napas terengah, Claudia menatap Ryuga tidak percaya.

Sudut bibir Ryuga tersenyum menyeringai. "Aku tidak akan membiarkanmu puas dengan benda itu."

Mendengarnya, perasaan Claudia tidak karuan. Dia nyaris meraih pelepasan. Namun, tanpa perasaan Ryuga mempermainkannya. Itu yang kedua kali.

Bukankah ... jahat?

Claudia benar-benar kesal. Ryuga menyuruhnya bersiap untuk dipermainkan seperti ini?

"Kalau kamu hany
catatanintrovert

Anjanyy, tumben banget aku up siang-siang. Doain sering-sering aku rajin update yaaa heuheu

| 18
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (6)
goodnovel comment avatar
lotsofbear
serem bgt thorrr ryuga wkwwkwk
goodnovel comment avatar
Las Mini
semangat Thor...up setiap hari,banget bnget seneng nya......
goodnovel comment avatar
Sinta Yuliasari
mangat thoooor masih setia kitaloh
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Pesona Presdir Posesif   Diana dan Tiga Beruang

    “Dari mana, Mbak?”Astaga.Napas Diana tercekat di tenggorokan. Matanya nyaris melompat ke luar mendapati sesosok pria yang tahu-tahu hendak berpapasan dengannya.Diana merutuk. Barusan dia melamun, jelas memikirkan jawaban dan sikap Garvi yang tidak masuk diakal. Jadi, dia berjalan sambil menundukkan pandangan.“Dari kamar mandi," jawab Diana singkat. Tidak ingin berinteraksi lebih lanjut, wanita itu kembali melangkahkan kaki.Sayangnya, langkah kaki Diana mendadak berhenti saat pria itu bertanya cepat, “Sama Garvi?”Mata Diana memicing. "Maksud kamu, Pras?”Sikap Diana jauh sedikit lebih ramah pada Pras dibandingkan nada bicaranya pada Garvi dan Aland. Dibandingkan keduanya, Pras adalah pria yang lebih waras. Sejujurnya ada alasan lain, Pras pernah menjadi anak magang dan memiliki hubungan khusus dengan Aruna."Itu ... jasnya Garvi 'kan, Mbak?" tunjuk Pras dengan santai. Tatapannya jatuh pada jas yang tersampir di bahu Diana.Sekon berikutnya, Diana meringis. Jas putih tulang denga

  • Pesona Presdir Posesif   Hukuman (Vit.C)

    Sementara jauh dari pesta, di sebuah kamar yang hangat, Ryuga menghabiskan waktunya bersama sang istri–Claudia untuk saling berbagi kehangatan dan cinta. Lampu kamar dimatikan. Hanya ada penerangan lampu tidur di masing-masing sisi meja nakas. Tubuh sang wanita bergerak gelisah saat sesuatu yang mengisi dalam dirinya semakin bergerak dengan tempo cepat. Tahu sebentar lagi dia akan mencapai puncak, dia meremat jari-jari tangan pasangannya yang saling bertautan. "Mas Ryu-AKH!" Claudia merasa kehilangan saat Ryuga menarik 'mainan' dari dalam dirinya begitu saja. Dengan napas terengah, Claudia menatap Ryuga tidak percaya. Sudut bibir Ryuga tersenyum menyeringai. "Aku tidak akan membiarkanmu puas dengan benda itu." Mendengarnya, perasaan Claudia tidak karuan. Dia nyaris meraih pelepasan. Namun, tanpa perasaan Ryuga mempermainkannya. Itu yang kedua kali. Bukankah ... jahat? Claudia benar-benar kesal. Ryuga menyuruhnya bersiap untuk dipermainkan seperti ini? "Kalau kamu hany

  • Pesona Presdir Posesif   Pria dengan Latar Tidak Biasa

    Mendengar ancaman Diana, pria itu terkekeh pelan. "Bicaramu lama-lama jadi mirip Om Ryuga." Keduanya mulai masuk ke dalam area koridor. Sepertinya para tamu yang datang tidak memiliki akses masuk ke dalam bagian mansion. Dirasa cukup sepi dan jauh dari perhatian, Diana menghentikkan langkah lantas melepaskan diri dari pria tersebut. “Kamu sadar ucapanmu tadi bisa menyebabkan rumor?!” tanyanya kesal. Rumor lama saja masih belum hilang, sekarang ditambah rumor baru? Kapan hidup Diana akan tenang kalau begini? Pria tadi mengernyitkan dahi. Maniknya masih menatap Diana, teduh. Tampak menaruh ketertarikan. “Tidakkah seharusnya aku mendapatkan ucapan terima kasih karena sudah menyelamatkanmu, Diana Rachel?" Tangan Diana gatal. Betapa ingin sekali dia menarik bibir pria itu untuk tidak sembarang menyebut namanya begitu saja. Tapi, sekali lagi Diana harus menahan diri. Dia harus bersikap jauh lebih dewasa. “Terima kasih, tapi sebaiknya tidak perlu bersikap begitu." Sang pria m

  • Pesona Presdir Posesif   Diana Rachel

    Sementara Ryuga dan Claudia sibuk merajut kehangatan, di sisi lain asisten pribadi Ryuga harus terjebak menahan dinginnya angin malam di sebuah jamuan undangan pesta ulang tahun pernikahan. 'Tahu begini, aku lebih baik pakai dengan model yang biasanya saja. Lebih nyaman,' batinnya sedikit menyesal. Dia memakai gaun yang terbuka di area bahu. Biasanya, dia akan memilih gaun yang cukup tertutup. Tidak, bukan karena Ryuga melarangnya. Tapi, atasannya itu selalu menunjukkan sikap tidak nyaman. Setiap kali berbicara, Ryuga sama sekali tidak menatap ke arahnya apabila dia memakai pakaian yang cukup terbuka. Karena Ryuga berhalangan hadir, dia mencoba untuk mengenakan gaun-gaunnya yang lain yang hanya terbujur kaku di lemari. “Hai, Diana!” Seseorang dibalik punggungnya menyapa. Diana Rachel–sekretaris yang kini naik jabatan menjadi asisten pribadi Ryuga Daksa menolehkan keseluruhan badan. Dia langsung mengembuskan napas berat begitu mendapati beberapa wanita yang pandangannya tertu

  • Pesona Presdir Posesif   Berdamai

    Lima tahun lalu. Kepergian Aruna menyisakan keheningan di antara pasangan suami istri yang sedang bersitegang itu. Claudia membeku. Isi kepalanya penuh oleh pertanyaan. Namun, bibir cherry-nya menutup rapat. Sementara Ryuga sibuk menerjemahkan raut wajah istrinya. Sejumput keraguan tampak dari tangan kanan Claudia yang meremat jaket yang Ryuga tahu bahwa itu adalah miliknya. Sudut bibirnya menyunggingkan senyum tipis. Setengah enggan, Ryuga melepaskan tangan Claudia yang digenggamnya. “Ibu memintaku untuk tinggal. Tapi, kalau kamu keberatan aku ada di sini, izinkan aku setidaknya untuk melihatmu dari dekat, Claudia.” Suara berat itu memecah keheningan. Terdengar embusan napas Ryuga. “Istirahatlah.” Belum ada respons dari Claudia sehingga Ryuga berbalik untuk pergi. Namun, saat itulah Claudia bereaksi. Dia meraih jari kelingking Ryuga. Menahannya untuk tidak pergi. Claudia mendongakkan wajah. Begitu pun Ryuga yang menundukkan pandangan. Keduanya saling menatap. ‘Kenapa main per

  • Pesona Presdir Posesif   Saingan Claudia

    Jangankan memeluk Ryuga, baru saja tangan Claudia terangkat hendak menyentuh wajah suaminya itu, pergerakannya tertahan. Ada tangan mungil yang ikut terjulur meminta perhatian. Seketika Claudia memicingkan mata ke arah Cherrish yang memberontak dalam pelukannya. Tawa Ryuga mengudara. Dia menyambut Cherrish dengan cara menarik bocah kecilnya dari Claudia. Senyum mahalnya terbit dengan gratis untuk Sang buah hati. “Merindukan Daddy, Cherrish?” Percayalah, suara Ryuga yang berat itu terdengar jauh lebih ramah tiga kali lipat. Wajah Cherrish tampak secerah matahari mendengar suara yang dirindukannya. Sementara diam-diam Claudia membatin, ‘Kenapa rasanya seolah aku yang mengganggu di sini?' herannya. Claudia kalah cepat oleh anaknya sendiri. Banyak yang ingin Claudia tanyakan pada Ryuga. Tapi, untuk saat ini pertanyaan yang mengudara adalah, “Sudah makan, Mas Ryuga?” Suaminya itu hanya menganggukkan kepala, sibuk menghadiahi kecupan ringan di wajah Cherrish. Perasaan Claudia mengha

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status