Share

22. Pantas Jadi Bahan Mainan

Arfeen mengepalkan tinjunya dengan geram. Di sekitarnya ada Devon dan gengnya yang tengah menertawainya.

"Devon, kenapa kau suka sekali merundung Arfeen?" tanya Nathan kesal.

"Kau tanya kenapa? Karena temanmu itu memang pantas jadi bahan mainan!"

Arfeen bangkit berdiri. Mengibaskan bajunya dengan tangan.

"Sepertinya sekarang kau sudah naik level ya, Feen. Ke kampus bawaannya mobil!" tukas Nita melipat kedua lengan di dada.

"Mobil hasil morotin tante-tante maksudnya?" imbuh Ane, "Kalau aku sih ogah ditebengin!"

Arfeen menghela nafas dalam, selama ini ia sudah cukup bersabar. Namun semua temannya masih saja melakukan hal yang sama yaitu merundung dirinya.

Bahkan setelah ia menikah dengan Larena, ia tetap saja hanya seorang sampah bagi teman-temannya.

"Kenapa kalian tak pernah puas merundungku?" tanya Arfeen yang masih dengan nada tenang.

"Kenapa masih bertanya, sampah sepertimu memang layak untuk diperlakukan rendah!" imbuh Nita dengan nada meremehkan.

"Sudah cukup!" seru Natha
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status