Share

Bab 18. Pencarian

Malam sudah berganti siang. Satu hari lagi sudah terlewati. Seluruh penjuru negeri sudah ia datangi, namun sang kekasih tak juga ditemukan. Barrant menghela napasnya panjang. Ia tengah berada di atas celah tembok tempat yang sering ia datangi dulu bersama Fjola. Ia merindukan gadis itu.

Meskipun demikian, ada perasaan bersalah setiap kali ia mengingat sang kekasih. Betapa tidak? Tanpa sengaja ia telah mengirim ayahnya ke alam keabadian. Dulu, sewaktu ia meminta Jon mengakui tuduhan itu, ia menduga Jon hanya akan dihukum penjara. Namun, ia terkejut ketika ayahnya malah mengeksekusinya. Ia sempat memprotes keputusan sang ayah, memintanya untuk menangguhkan hukuman. Sebab, mereka berdua tahu bahwa bukan Jon yang bersalah.

"Aku tahu, tapi kita butuh kambing hitam," jawab Raja Valdimar ketika itu. "Para petinggi negeri mendesakku. Maafkan aku, Barrant, aku tak memiliki pilihan."

Seorang prajurit menghampirinya. Hal itu membuat lamunannya berakhir. Prajurit itu merupakan prajurit terlatih.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status