Share

109. Mengakui Kesalahan

Elea mengambil piring dari salah satu meja dan memecahkannya. Lalu, mengambil pecahan kaca itu dan menempelkannya di pergelangan tangannya. Dia abaikan air mata yang terus menderas sambil menatap Dina.

"Jadi benar Mama mau lihat Elea mati, kan? Elea akan lakukan sekarang juga!"

Elea hampir menyayatkan pecahan kaca itu, tetapi bergeming saat melihat Ramdan keluar dari kerumunan orang-orang. Dia menatap sendu pria yang perlahan mengikis jarak itu. Tiga bulan tak bertemu membuat rindu yang membuncah dalam dada terasa menyesakkan. Hampir saja wanita itu terlena, tetapi segera tersadar tujuan utamanya.

"Berhenti, Ramdan! Jangan mendekat lagi!"

Elea menggeleng sambil terus meneteskan air mata. Namun, pria itu tak peduli dan terus mengikis jarak. Elea segera mundur selangkah tanpa melepaskan pecahan kaca dari pergelangan tangannya.

"Kumohon berhenti, Ramdan! Jangan pernah peduli lagi padaku! Aku cuma wanita pembohong yang telah membuat keluargamu sengsara!"

"Jangan pernah bicara itu lagi, El
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status