Share

9. Memendam Amarah

“Mau apa kamu ke sini?” Orang di depannya belum juga

menjawab, Ramdan kembali mengulang pertanyaan.

“Maaf, Pak. Tadi di kantor ada undangan makan bersama dengan pimpinan dari HW

Grup. Karena Bapak sulit dihubungi, makanya saya memutuskan untuk mewakili

perusahaan.”

Ramdan menghela napas panjang sebelum berkata. “Oke, lanjutkan tugas kamu dan

laporkan apa sebenarnya yang diinginkan pria tua itu.”

“Siap, Pak. Nanti saya kabari lewat pesan singkat saja.”

“Kirimkan saja lewat email. Nanti aku akan membukanya tengah malam, karena

nomor lamaku untuk sementara tidak aktif.”

“Siap, Pak. Kalau begitu saya permisi dulu.”

“Hem.”

Ramdan mempersilakan Deni, manajer operasional di perusahaannya itu berlalu.

Dia memaku pandangan kepada pria itu sampai mengulang di balik pintu.

Setelahnya, dia memilih menunggu di dalam mobil sambil mendengarkan musik.

Lelah yang mendera membuatnya perlahan memejamkan mata.

Satu jam berselang, Ramdan tergagap bangun ketika mendengar suara kaca diketuk.

Dia menoleh da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status