Beranda / Rumah Tangga / Pesona Ustaz Gundul / Kunjungan ke Pesantren

Share

Kunjungan ke Pesantren

Penulis: Ais Aisih
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-04 08:00:00

“Bagaimana kalau kita mampir ke pasantren dulu aja? Soalnya sebelum ke tempat ummi, kita bakal ngelewatin ponpesnya kakakku.” Rafan ingin menarik tangan sang istri dan menggenggamnya. Namun, ia menyadari ada Gina yang sedang duduk di kursi belakang. 

Nayya menikmati setiap perjalanan yang dilaluinya. Mengamati pemandangan hijau yang telah banyak mencuri perhatiannya. Sudah banyak gunung-gunung dan sawah yang ia lihat. Panorama yang musykil ditemukan di daerah Depok sana. Tempat tinggalnya. 

“Terserah Mas Rafan aja.” Wanita pemilik dagu terbelah itu kembali asyik menatap luar jendela. Berburu orang-orang yang membawa alat tempurnya. Ada yang membawa cangkul, parang dan beberapa membawa keranjang. Hampir semua petani itu memakai caping gunung di kepala.

Sementara itu, gadis yang mendapat julukan Perawan Depok terlelap di belakang. Perutnya kenyang. Tadi di Brebes, mereka mampir ke rumah makan.

Gelombang dengkura

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pesona Ustaz Gundul   Nikahan Gina dan Kepergian Iin

    Pagi itu, suasana di gang kecil kawasan Depok terasa berbeda. Rumah sederhana milik keluarga Kardi, yang terletak di sebelah rumah orang tua Nayya, dihiasi dengan janur kuning dan bunga melati yang dirangkai indah. Meski sederhana, nuansa kebahagiaan dan kehangatan terpancar dari setiap sudut rumah.Acara pernikahan Gina dan Furqon dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an, diikuti dengan khutbah nikah yang disampaikan oleh penghulu dari Kantor Urusan Agama setempat. Dalam khutbahnya, penghulu menekankan pentingnya membangun rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah.Tibalah saat ijab kabul. Dengan suara tenang, Kardi mengucapkan ijab, menyerahkan putrinya kepada Furqon. Furqon menjawab dengan lantang dan penuh keyakinan, menandai sahnya pernikahan mereka di hadapan Allah dan para saksi.Di antara para tamu, tampak Abah Musa hadir bersama cucunya, Hanun. Kehadiran mereka membawa kebahagiaan tersendiri bagi keluarga besar. Namun, Iin, mantan istri Rafan, tidak tampak dalam aca

  • Pesona Ustaz Gundul   Khitbah

    Hari itu akhirnya tiba, hari yang telah lama dinantikan, setelah perjalanan panjang yang penuh liku, Gina akhirnya menemukan tambatan hati sejatinya. Perasaan yang selama ini tertahan dan bingung, ternyata jatuh pada sosok Furqon. Cinta yang selama ini bersemayam di dalam dada Gina, kini menemukan pelabuhan yang tepat.Seminggu setelah Kardi dan Een kembali bersatu, Furqon, dengan penuh harap dan doa, bersama keluarganya mendatangi kediaman keluarga Gina di Depok. Mereka datang dengan niat tulus, melamar dan memohon restu untuk melangkah bersama di masa depan, di tengah suasana penuh haru dan kebahagiaan yang menyelimuti.Di rumah itu, suasana tidak hanya ramai dengan kedatangan keluarga Furqon, tetapi juga Nayya dan orang tuanya yang menjadi saksi dari khitbah yang dilakukan Furqon. Semua mata tertuju pada momen sakral tersebut, di mana tak hanya keluarga dekat yang hadir, tetapi juga orang-orang yang mendukung perjalanan cinta mereka.Ibrahim, kakak Furqon, berdiri di depan, mewakil

  • Pesona Ustaz Gundul   Kembali Pulang

    Dalam ruangan yang sederhana, suara mesin jahit terdengar lirih. Een, perempuan setengah baya yang wajahnya tenang dan tangan terampil itu, sedang duduk di dekat jendela, matanya sesekali melirik ke luar sembari meneruskan pekerjaannya. Sehelai kain panjang berwarna biru muda terhampar di meja, menunggu sentuhan akhir dari jarum di tangannya.Sore itu, langkah kaki terdengar mendekat. Pintu depan yang sedikit terbuka membuat Een mengangkat wajahnya. Kardi, pria yang sudah lama tak ia jumpai, kini berdiri di ambang pintu. Pandangannya dalam dan sorot matanya penuh tekad, tetapi ada kesan lelah yang tak dapat disembunyikan.“Boleh duduk, Een?” tanyanya sambil mengangguk kecil ke arah kursi di hadapan Een.Een tak menjawab, hanya menggeser kursi lain dengan gerakan singkat. Pandangannya kembali tertuju pada kain biru yang dijahitnya, mencoba menyembunyikan kegugupan yang kini mulai menguasai hatinya. Mereka sudah berpisah bertahun-tahun tanpa pertemuan yang berarti. Meski demikian, peras

  • Pesona Ustaz Gundul   Permohonan untuk Kembali

    Sesampainya di rumah, Gina mendapati ibunya sedang di dapur, menyelesaikan masakan kesukaannya. "Ma," sapa Gina sedikit canggung.Een tersentak kaget melihat sang putri yang sudah cukup lama meninggalkannya ke Jawa tiba-tiba berdiri di depannya. "Gina? Kamu udah pulang?" Een buru-buru mengelap tangannya menggunakan celemek yang tengah dipakainya. Een langsung memeluk tubuh sang putri yang mematung. Gina memeluk balik tubuh orang yang dirindukannya. "Kamu kenapa? Sakit?" Een bertanya saat menyadari bibir sang putri terlihat putih pucat. Gina menggeleng. "Aku nggak sendirian, Ma. Aku bawa seseorang kemari.""Siapa? Apa Nayya ikut pulang?" Een menanyakan Nayya yang sudah dianggapnya seperti anak sendiri.Gina menggeleng. "Nayya masih belum bisa pulang karena suaminya masih ada beberapa jadwal ceramah.""Kalau gitu, kamu sama siapa?" Een sudah sangat penasaran. Ia tidak lagi menunggu jawaban anaknya. Een langsung pergi ke luar untuk melihat siapa orang yang datang bersama Gina. Seny

  • Pesona Ustaz Gundul   Pinangan Furqon

    Matahari belum terlalu tinggi ketika Gina, Nayya dan Rafan tiba di pendopo berarsitektur Jawa klasik itu. Jantung Gina sudah berdetak tak menentu sejak pagi. Setiap langkah kaki serasa membawa beban yang semakin berat, bukan karena jalan setapak menuju pendopo yang panjang, tapi karena hari ini akan menjadi salah satu momen terpenting dalam hidupnya. Ayahnya, Pak Kardi, menampar bahunya dengan lembut. “Tenang saja, Gina. Bapak yakin semua akan berjalan dengan lancar." Gina tipis tersenyum, meski hatinya masih penuh kecemasan. Ia tak bisa berhenti memikirkan perasaan yang mendesaknya sejak mengetahui siapa calon yang akan menemuinya hari ini, Furqon. Nama itu menggetarkan jantung, dan semakin mendekati pertemuan ini, rasa tegang melumuri perasaannya. Gina tak pernah menyangka kalau lelaki yang dicintainya itu juga mencintainya. Hari ini, ia seperti sedang memimpikan hal besar dan mimpi tersebut menjadi kenyataan. Langkahnya sempat berhenti di depan pintu. Seketika jantungnya berdet

  • Pesona Ustaz Gundul   Ungkapan Rasa yang Tidak Terduga

    Gina dan Pak Kardi baru saja sampai di halaman pondok setelah perjalanan panjang dari Semarang. Matahari senja memancarkan hangat, mengingatkan keduanya dengan cahaya oranye yang lembut. Udara desa yang segar menyambut mereka setelah beberapa hari berkelana di kota besar, membawa kelegaan yang sulit dijelaskan dengan kata-kata."Capek juga ya, Gin?" tanya Pak Kardi sambil melepaskan topinya dan mengibaskannya ke wajahnya yang mulai basah oleh keringat. Ia tersenyum kecil meski jelas lelah.Gina mengangguk, matanya menerawang ke arah taman yang ada di halaman pondok. "Iya, Pak. Alhamdulillah perjalanan tadi lancar. Nggak seperti yang kita bayangkan," jawab Gina, suaranya lembut, menggambarkan kelegaan yang juga dirasakannya.Malam itu, setelah beristirahat panjang di kamar, Gina memutuskan untuk menemui Nayya. Mereka sudah lama bersahabat, dan bagi Gina, Nayya adalah seseorang yang selalu bisa mendengar cerita-ceritanya dengan penuh perhatian. Dengan perasa

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status