Share

Bab 12

"Assalamu'alaikum ...," salam Rendi seraya masuk ke dalam.

Tatapan tajam dihadiahkan kepada Rendi. Bahkan sang ayah mertua bak serigala yang akan menelan mangsanya. Rendi menelan ludah, tatapan tak bersahabat membuatnya gugup dan bingung.

Apa salahnya hingga ia diberi sambutan seperti itu?

Kenapa juga Naya menangis?

Kalimat itu menari-nari di kepala bapak beranak dua itu.

"Untuk apa kamu datang lagi ke sini?" Suara Ahmad menggelegar bagai halilintar yang menyambar.

Rendi terdiam, masih tak tahu dengan maksud sang ayah mertua. Sedikit ragu ia letakkan tas di atas kursi tamu. Lalu segera berjalan mendekat ke arah Naya. Dia masih tidak mengerti dengan maksud perkataan Ahmad.

Bukankah kemarin Ahmad memintanya tinggal di sini? Namun kenapa sekarang justru memintanya pergi dari sini?

"Ada apa ini, Pak? Kenapa bapak meminta saya pergi? Bukankah kemarin bapak yang meminta saya untuk tinggal di sini?" ucap Rendi pelan.

Dada Ahmad naik turun, emosi sudah memenuhi hati lelaki berkulit
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status