Share

Keguguran

"A--ada darah, Bu," ucap Rendi terbata sambil menunjuk ke arah kaki Naya.

"Mas ... to-tolong," lirih Naya berucap, ia berusaha menahan sakit di bagian perut.

“Bagaimana ini,Bu?” tanya Rendi panik,keringat dingin sudah membasahi pelipisnya.

“To-tolong,” lirih Naya hingga akhirnya dia tak sadarkan diri.

Naya pingsan setelah tak kuat menahan rasa sakit di perut,seakan sesuatu yang ada di dalam memaksa keluar. Naya pendarahan.

Rendi dan Yanti semakin panik,rintik hujan membuat jalan depan rumahnya semakin sepi. Kedua orang berbeda usia itu tak tahu harus meminta tolong kepada siapa? Ambar dan putrinya tak ada di rumah. Mereka sedang berbelanja. Dengan cepat Rendi membopong tubuh Naya dan menidurkan di sofa ruang tamu.

“Pesan taksi online,Ren!” Rendi mengangguk lalu segera berlari ke dalam untuk mengambil ponsel yang ada di kamarnya.

Tangan Rendi mulai menari-nari di layar benda pipih miliknya. Dia fokus melihat ponsel berharap segera mendapatkan taksi untuk membawa Naya ke rumah saki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status