Share

25

Bagian 25

            Selesai insiden tersebut, kami bertiga bergegas untuk datang ke rumah Ummi-Abi. Ternyata meja makan telah penuh dengan segala hidangan santap siang. Abi pun telah duduk di kursinya dengan wajah tegang. Ummi yang lebih dulu datang ketimbang kami, kini turut ambil posisi untuk duduk di sisi kiri sang suami.

            “Dari mana saja kamu, Mira?” Suara Abi terdengar begitu dingin. Dehemannya bahkan membuat degup jantung ini kian kuat berdetak.

            Melangkah pelan aku untuk duduk di samping Ummi. Takut-takut kuedarkan pandang pada sosok Abi yang mengenakan kaus polo warna merah darah dengan potongan rambut baru yang lebih rapi plus disemir hena warna merah kecoklatan demi menutupi uban.

            &

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status