Share

Kabar Duka

Bab102

Aisya menulis alamat Karin disecarik kertas. Sebab itulah, dia melupakan ponselnya, dan fokus memegangi alamat rumah Karin.

Kini Aisya merasa was-was, kalau Azzam, akan datang menyusulnya ke rumah Karin.

Ia pun kembali memencet tombol bell berulang kali, hingga pintu rumah, bercat putih itu kini terbuka.

"Kak Karin," pekik Aisya. Sambil melambaikan tangan.

Karin yang melihat di depan pintu pagar itu Aisya, sedikit berlari ke dalam rumah, dan gegas meraih kunci pagar.

Ia pun tidak sabar, ingin berpelukan dengan Aisya, adik yang sangat dia rindukan selama ini.

Karin keluar rumah, dan membuka kunci pagar. Aisya mendorong pelan pagar, yang sudah tidak terkunci lagi.

Mereka saling berpelukan, melepas sejuta rasa rindu yang mendalam.

Sedangkan anak Aisya, hanya menatap   heran. 

Kakak beradik itu menangis terisak, dan melupakan si kecil yang menatap heran pada mereka.

"Siapa Rin?" tanya Sari, yang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status