Share

Apa Kabar

Devan berdiri dengan bersandar pada mobilnya. Bibirnya mengulas senyum melihat interaksi manis Kiara dan Rara. Anak itu kembali ceria. Kebahagiaan terpancar di wajah polos tersebut, membuatnya merasa bersalah.

Pagi tadi Rara sempat ngambek, bahkan mengabaikan kedatangan dirinya. Melihat Rara seperti itu membuatnya sakit.

"Ih, papa kok senyum-senyum sendiri sih. Entar kesambet lo,"

Kiara menoleh, mendapati Devan yang salah tingkah.

"Itu tandanya papa sayang sama Rara, tuh buktinya papa senyum bahagia."

"Hehe, papa iih. Mentang-mentang sekarang ada calon mama jadi sering senyum-senyum sendiri."

Devan menggaruk tengkuknya, bisa-bisanya dia di ledek putrinya sendiri. Kiara tertawa kecil.

"Tuhkan. Papa mukanya merah. Eh, mama juga," Rara tertawa. Dasar anak kecil, tidak tahu apa secuil perkataannya membuat grogi manusia dewasa.

"Udah, buruan masuk. Nanti telat lo."

"Emuach. Rara sayang calon mama," ucapnya sembari mencium pip
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status