Share

First Night

Satrio kewalahan menenangkan Ayu yang menangis histeris. Akhirnya dia diamkan saja dan fokus menyetir, meski sebenarnya fikirannya mengatakan tidak. Dia masih tak menyangka bahwa Kiara lah mempelai wanita presdir mereka. Ia tahu sebrengsek apa Devan dahulu. Maksudnya, dalam rabaan prasangkanya.

"Lo tega, Ra. Gue yang ngincer pak Devan, kenapa lo yang nikah. Huhu," Ayu meluapkan kemarahannya dengan memukul-mukul tasnya. Entah sudah berapa lembar tisu yang berserakan di bawah kursinya. Satrio hanya meliriknya selintas, ia juga merasakan nyeri. Tapi ia masih bisa menutupinya.

"Hentikan, Yu! Lo ngotori mobil gue," ujar Satrio. Lama-lama kesal juga. Mobilnya jadi tempat pembuangan tisu bekas ingus.

"Lo gak tahu apa gue lagi patah hati! Peka kenapa? Dasar cowok!" Teriak Ayu kesal. Satrio menutup sebelah telinganya. Bisa tuli lama-lama dia.

"Mau gimana lagi, orang pak Devan gak mau sama elo."

"Kok elo jahat sih Sat. Gue ini lagi sedih. Hibur dong, bukan malah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status