Share

Jatuh Cinta

Devan termenung di pinggir ranjangnya.

Momoy. Moon. My ... Ah.

Ia usap wajahnya kasar. Kenapa nama itu harus muncul di kehidupannya setelah sekian lama ia coba untuk mengusirnya.

"Argh!"

Ia hempaskan badannya di ranjang. Memejamkan mata meski bayang perempuan itu kembali datang.

"Tok! Tok!" Pintu di ketuk. Itu pasti Kiara.

"Masuk," ujarnya dengan tetap pada posisi tersebut.

Terdengar pintu di buka. Derap langkah pelan menuju ke arahnya. Devan masih tak beranjak dari posisinya.

"Ini minumnya."

"Taruh di meja," ujarnya datar, masih tak beranjak.

"Ada lagi?"

"Hmmm ..." Devan hanya mendehem.

"Aku keluar," ujar Kiara.

Belum juga Kiara melangkah, Devan sudah memanggilnya lagi.

"Kemarilah," ujarnya.

Ia kembali duduk.

"Duduk," perintahnya. Meski tak mengerti, gadis itu nurut juga. Ia duduk di pinggir  ranjang dekat Devan. Memperhatikan wajah murung pria itu.

"Ada apa? Apa ada masalah?" tanyan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status