Share

164. Tak Ingin Ikut Campur

‘’Papi, kok lagi-lagi malah ketawa?’’ Ryan kembali bertanya.

‘’Ryan sayang, sudah main sana,’’ usir Valerie geram.

‘’Tapi, Mi, Ryan kan mau tau.’’ Kini Ryan memasang wajah cemberut dengan bibir mencebik. ‘’Mami curang bagi susunya sama papi saja. Nanti Ryan bilangin oma kalau mami pelit.’’

‘’Jangan!’’

Leo lagi-lagi tertawa karena ekspresi spontan Valerie.

‘’Loh kenapa? Pokoknya nanti Ryan bilang oma. Ryan juga akan bilang juga ke Opa, ke Om Rendi, Tante Alin, Tante Delia, Mama Lili, Papa Nathan…’’

‘’Ryan, cukup!’’

Tak habis pikir Valerie pada putranya ini. Valerie memahami bila Ryan banyak disayang oleh banyak orang. Terutama oleh orang-orang yang disebutkan barusan. Tapi, Ryan akan membuat dirinya malu jika benar-benar mengadu.

‘’Kalau mami larang Ryan untuk melapor, berarti mami juga harus bagi Ryan susu yang dikasih ke papi. Oke?’’

Astaga anak ini.

Valerie benar-benar dibuat lelah oleh tingkah Ryan.

Tidak mungkin menjelaskan bahwa susu yang dimiliki Valerie berbeda dengan yang bia
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status