Share

Keterpaksaan

Saat Abdullah membuka tempat minum yang ia rampas, lalu dia mencium bau minumannya.

“Astaga, ini adalah minuman keras, dan ini kurasa berasal dari fermentasi perasan anggur.” Abdullah menutup kembali tempat minum itu dan membuangnya.

“Apakah kita tidak diperbolehkan meminumnya?” Aku bertanya penuh penasaran.

“Tidak boleh anakku, nanti engkau akan mabuk!” Jelas Abdullah sembari melotot dan mengangkat alisnya yang tebal.

“Mabuk?” tanyaku penuh heran

“Hilang kesadaran dan engkau akan berbuat dosa.” Tutur Abdullah kepadaku

Suasana yang panas dan dahaga yang menyerang membuat kami sedikit lemah dan kurang bersemangat. aku pun melihat dari jauh ada mata air yang banyak.

“Lihat, ada mata air! Ayo Abdullah, Ruqqayah kita kesana!”

“Itu bukan mata air. Itu fatamorgana Nerva.” Ruqqayah kurasa lebih paham daripada Abdullah.

“Bukan Istriku Itu mata air. Lihat! It
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status