Share

Bab Pertama : Datangnya Kabar Menyedihkan dari Sahabat (selesai bab)

"Sayang, jangan pergi dahulu, aku akan sangat merindukanmu", tangis istrinya karena sulit akan keputusan yang sudah digariskan oleh takdir yang ghaib.

Rasyid memeluk istrinya dengan hangat penuh kasih sayang dan mengelus lembut perut istrinya yang semakin lama semakin membuncit karena hamil anak pertamanya. Dia tidak bisa berkata-kata bak pujangga jaman dahulu yang ia kagumi selama perjalanan menuju negeri impian. Yang Ia bisa lakukan kini hanyalah beristigfar supaya segala hal yang merisaukah segera dimudahkan oleh Dzat Yang Maha Penyayang.

"Rasyid, bacalah surat ini, sudah lama aku menyimpannya, maafkanlah ayahandamu ini."

"Dari siapakah ayahanda?" Rasyid melihat gulungan kertas dengan stempel kekhalifahan Abbasiyah. Aaih ini dari Hasan si Jendral bersenjata modern.

"Apakah orang yang membawa surat ini memakai zirah besar?"

"Orang yang bertubuh kurus dengan tudung putih," apakah pesuruhnya?

Setelah terbuka kertas yang tergulung nampak tertulis tulisan arab yang sangat indah guratan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status