Home / Fantasi / Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa / 243. Ketenangan Desa Langit

Share

243. Ketenangan Desa Langit

Author: Zhu Phi
last update Last Updated: 2025-06-10 11:42:07
Udara di Desa Langit terasa ... berbeda. Bukan hanya sejuk, tapi membawa semacam ketenangan yang meresap langsung ke tulang dan jiwa. Setiap helaan napas seperti menghirup sisa-sisa kedamaian yang nyaris punah dari dunia yang penuh perang dan darah.

Di balik rerimbunan pohon sakura liar yang tumbuh liar di lereng pegunungan, kelopak-kelopaknya berjatuhan perlahan seperti hujan cahaya musim semi. Warna merah muda mereka mengambang pelan di udara, menyatu dengan sinar matahari pagi yang menyinari mata air jernih di bawahnya. Permukaan air itu memantulkan langit dan daun, menciptakan pemandangan yang nyaris seperti lukisan kuno—tenang, murni, dan nyaris tak tersentuh waktu.

Di tepi mata air, Kevin duduk bersila, tubuhnya dilingkupi aura samar berkilau—emas dan ungu bercampur, berdenyut pelan seperti nyala lilin dalam ruang gelap. Tubuhnya masih penuh luka dan memar, sisa dari pertarungan brutal yang belum lama berlalu. Darah kering menempel di sisi lengan dan bahunya, tapi napasnya mulai
Zhu Phi

Bab panjang pertama pagi ini ... selamat beraktivitas, sobat readers semuanya. Bab Utama : 1/2. Bab Bonus Gems : 0/2. Bab Extra Author : 12 Bab sedang proses ya ... Bab Mingguan : 0/1.

| 3
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   260. Mengalahkan Devil Beast

    Valkyrie terhempas ke udara, tubuhnya melayang dan menghantam tanah beberapa meter jauhnya. Ia berguling dua kali sebelum menghentikan dirinya dengan satu tangan di tanah. Debu menempel di pipinya, rambutnya berantakan dan berkibar, namun matanya—tetap tajam.Napasnya memburu. Tubuhnya gemetar oleh benturan, tapi tatapannya tak menunjukkan rasa takut sedikit pun.“Makhluk ini …” katanya pelan, namun tegas, “... memang layak disebut penjaga Pegunungan Abadi.”Ia berdiri, menegakkan punggungnya walau tubuhnya bergetar. Ardentea masih bersinar di genggamannya, seolah menyemangatinya untuk tidak menyerah.“Baiklah… kalau kau kuat … maka aku akan menjadi lebih kuat.” ucapnya lirih.Di hadapan kabut yang mulai kembali menebal, dan raungan Devil Beast yang kini seperti guntur tak berujung, Valkyrie sekali lagi bersiap.Angin di Tanah Terlarang seolah berhenti berhembus.Langkah kaki Valkyrie yang penuh debu menghentak tanah retak yang bergetar oleh kekuatan dua entitas kuno. Darah menetes di

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   259. Jurus Pedang Ardentea

    BRAAAK!Ledakan spiritual memecah udara seperti guntur yang merobek langit. Getarannya menjalar ke tanah, membuat batu-batu di sekitar medan tempur terangkat lalu terlempar akibat tekanan yang muncul. Devil Beast, makhluk raksasa dengan tubuh hitam berotot dan mata membara, melesat maju—kecepatannya mustahil dipercaya, bahkan oleh mereka yang terbiasa melihat makhluk spiritual.“Mustahil ...” desis Valkyrie di antara deru angin. “Tubuh sebesar itu ... bisa secepat ini?”Tiga ekor bercabang melesat ke segala arah seperti cambuk yang dilepaskan dewa perang. Mereka membabat pilar-pilar batu kuno yang menjulang di sekitar tempat itu, menghancurkannya menjadi serpihan seperti ranting kering. Debu, kabut, dan batu beterbangan, menciptakan kekacauan yang memekakkan telinga.Valkyrie, mengenakan armor ringan yang menyala lembut dalam cahaya kabut, melompat tinggi ke udara. Tubuhnya seperti jejak cahaya yang menyayat angkasa, membentuk garis lengkung keperakan di antara reruntuhan dan kegelapan

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   258. Cahaya Pedang Ardentea

    Dengan gerakan mantap dan penuh disiplin yang ia pelajari sejak kecil, Valkyrie melangkah maju. Ia mencabut pedang panjangnya—Ardentea, senjata bercahaya perak yang diwariskan mentornya, seorang cultivator cahaya terakhir dari Kuil Langit Keabadian. Pedang itu mengeluarkan sinar lembut, menembus kabut gelap yang membungkus medan pertempuran.Langit di atas mereka terlihat tercekik, ditelan kabut kelabu yang bergolak seperti lautan badai. Namun dari permukaan bilah Ardentea, pantulan cahaya langit yang suram menjadi lebih terang, seolah-olah keberanian Valkyrie sendiri membuat cahaya itu bertahan.“Apa kau penjaga tempat ini?” serunya lantang. Suaranya menggema seperti petir yang membelah gunung. “Atau hanya makhluk liar yang terlalu bodoh untuk mengerti kehormatan?”Sunyi.Makhluk itu—Devil Beast yang bentuknya mengaburkan antara binatang dan iblis—tidak menjawab. Ia hanya menatap. Mata merah menyala yang menyempit tajam seperti dua bara api yang mengukur jiwa Valkyrie.Sejenak, makhl

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   257. Devil Beast

    Sementara Kevin terjebak dalam pergulatan spiritual menghadapi Iblis Ashura, jauh di sisi lain Pegunungan Abadi—di balik celah dimensi yang tercipta akibat energi spiritual yang kacau—Valkyrie tersesat dalam kabut.Bukan kabut biasa. Ini adalah kabut yang terasa seperti kulit makhluk kuno—berdenyut halus, menekan dari segala sisi, seolah menyadari keberadaannya. Udara di sana begitu pekat hingga setiap tarikan napas terasa seperti menelan serpihan logam berkarat dan tanah yang belum mati. Hening. Terlalu hening.Langkahnya pelan. Bahkan kakinya pun terasa ragu menapak pada tanah yang tampak, namun seperti bisa menghilang kapan saja. Di sekelilingnya, akar-akar spiritual mencuat dari bumi, melilit batu dan reranting seperti tangan-tangan gaib yang menanti mangsa. Beberapa dari mereka bahkan bergerak perlahan, seperti merasakan panas tubuh manusia yang langka."Tempat apa ini …?" gumam Valkyrie, suaranya nyaris tak terdengar, menyatu dengan desah lembut kabut yang seperti berbisik.Lal

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   256. Menang Atau Kalah

    “Flying Demon Sword!”Pedang Iblis Suci bergerak cepat, hanya sekelebat—tapi kekuatan yang dilepaskan cukup untuk menggetarkan dimensi. Dari ujung bilahnya, tiga puluh dua pedang hitam transparan melesat ke udara. Setiap pedang mengeluarkan raungan iblis, gema dari roh-roh yang dikunci di dalamnya.Mereka menari di udara—bukan hanya menyerang, tapi mengepung Ashura dari segala arah, membentuk formasi mematikan yang tidak bisa dihindari tanpa pengorbanan.Ashura tersenyum samar.“Phantom Veil-Thousand Shadows.”Ia mengangkat kedua tangannya. Kabut di sekitarnya menegang, lalu berputar cepat, menyatu menjadi tirai bayangan yang terfragmentasi seperti cermin kabut. Pedang-pedang Kevin satu per satu ditelan, suara mereka menghilang seperti batu tenggelam di lautan malam.Hening sejenak.Namun ...KRRRAAAKKK!!!Satu pedang—hanya satu—menembus tirai itu. Menusuk ke bahu Ashura dan menyemburkan aura pembakar yang meledak dari dalam.Darah hitam menyembur, berubah menjadi asap ungu pekat saa

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   255. Dunia Kutukan

    Gelombang energi dari Pedang Iblis Suci meledak, menghantam para bayangan Iblis Ashura dalam busur setengah lingkaran. Mereka menjerit tanpa suara, tubuh mereka pecah dalam getaran spiritual yang membuat udara bergema nyaring, seolah realitas sendiri memekik.Asap spiritual menyelimuti sekeliling.Namun Kevin tahu.Itu belum selesai.Sesuatu datang ... dari bawah.Terlambat.Tangan kurus namun kuat menerobos dari tanah, cakar itu mencengkeram pergelangan kaki Kevin dengan kekuatan seperti besi cair. Sentuhannya dingin—dingin yang membekukan darah, tapi juga membakar seperti asam.“Apa—?!”Sebelum ia bisa melepaskan diri, tubuhnya dihentakkan ke bawah, ditarik masuk ke tanah seolah tanah itu bukan tanah—melainkan air spiritual yang menelan korban seperti rawa kutukan.“Ke dalam dunia kutukanku, Pewaris Iblis …” Suara Iblis Ashura tak terdengar keras. Tapi bergema dari dalam dada, seperti suara dewa lama yang mengutuk keberadaan.KRAAAKKKK!!Kabut spiritual yang menyelimuti mereka meled

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status