Home / Urban / Pewaris Naga Majapahit / Bab 13. BRONDONG GANTENG

Share

Bab 13. BRONDONG GANTENG

Author: MN Rohmadi
last update Huling Na-update: 2025-01-20 09:07:05

Bab 13. BRONDONG GANTENG

Kembali ke Jaka pada saat ini yang tidak menyadari kemampuan dirinya dan berasal darimana kemampuan ini.

Saat ini pendengaran Jaka sangatlah kuat, saat ini dia bisa mendengar dengan jelas setiap bisikan pengunjung Mall dalam jarak seratus meter dengan begitu mudahnya.

Jaka sebenarnya merasa risih digandeng tangannya oleh tante Isabella, tapi meskipun merasa risih dia masih diam saja karena menganggap Isabella sebagai ibunya.

Maklumlah usia Isabella memang lebih tua dua puluh lima tahun daripada Jaka, sehingga Jaka menganggapnya sebagai tantenya saja.

Mungkin saking lugu dan kurang berpengalamannya Jaka sehingga dia merasa biasa saja berjalan berdampingan dengan Isabella.

“Jaka, coba kamu pakai baju ini.”

Isabella berkata sambil menyerahkan kemeja lengan pendek dan celana panjang kain kepada kepada Jaka sambil tersenyum.

Jaka merasa bingung disuruh mencoba pakaian baru oleh Isabella, dia tidak langsung pergi ke ruang ganti mes
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 14. MASIH PERJAKA

    Bab 14. MASIH PERJAKA Isabella sebagai wanita berpengalaman yang sudah sering bermain dengan banyak pria muda sangat senang melihat sikap Jaka yang tampak gugup saat di dekatinya. “Tante, sebaiknya tante jangan terlalu dekat duduknya dengan saya.” “Kenapa? Memangnya saya tidak boleh duduk berdekatan denganmu?” “Bukan begitu tante, hanya saja saya merasa tidak nyaman kalau ada orang yang melihat saya duduk terlalu dekat dengan tante.” “Hi hi hi hi… kamu jangan khawatir, di rumah ini tidak ada orang lain. Hanya kita berdua saja yang ada di rumah ini.” “Tapi…?” Jaka merasa serba salah mendengar jawaban Isabella. Isabella semakin senang melihat sikap Jaka yang terlihat gugup, dengan sikap Jaka yang terlihat gugup, Isabella langsung tahu kalau Jaka masih perjaka dan belum pernah berhubungan intim dengan wanita. Keperjakaan seorang pemuda merupakan vitamin bagi Isabella yang pengejar nafsu setan untuk meremajakan kulitnya yang sudah mulai berker

    Huling Na-update : 2025-01-20
  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 15. KEMARAHAN TANTE ISABELLA

    Bab 15. KEMARAHAN TANTE ISABELLA “Tante, sebaiknya tangan anda jangan menyentuh paha saya.”Dengan polosnya, Jaka mengatakan apa yang ada dalam hatinya. Bukannya segera mengangkat telapak tangannya yang sedang menyentuh pangkal paha Jaka, tante Isabella malah terlihat tersenyum semakin lebar melihat tingkah Jaka yang wajahnya sudah memerah. “Memangnya kenapa? Memangnya kamu tidak suka sama tante?” “Bu… bu… bukan begitu tante, hanya saja saya merasa kurang nyaman jika tangan tante berada di paha saya.” Isabella semakin berbinar saat mendengar pembelaan Jaka, senyumnya bertambah lebar saja melihat tingkah Jaka. “He he he he… sepertinya kamu belum tahu, pekerjaan apa yang saya tawarkan untuk kamu ya?” Jaka hanya menganggukkan kepalanya saja dengan pelan sambil menatap wajah tante Isabella di depannya dengan penuh tanya tergambar jelas di ekspresi wajahnya. “Kamu ingin tahu pekerjaan apa yang akan tante berikan padamu? Baiklah sekarang kamu pejamk

    Huling Na-update : 2025-01-21
  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 16. JADI MILYARDER

    Bab 16. JADI MILYARDER Setelah mendapatkan pakaiannya, dengan cepat Jaka melepaskan pakaian yang di belikan Isabella dan menggantinya dengan pakaian lamanya. Hanya dalam hitungan detik penampilan Jaka yang ganteng sudah berubah kembali seperti sedia kala dengan pakaian kusamnya. “Tante saya pergi dulu, saya tidak tertarik dengan pekerjaan yang anda tawarkan.”Setelah berpamitan, Jaka keluar dari villa milik tante Isabella yang biasa digunakan untuk memadu kasih dengan Brondong muda yang menjadi mangsanya. Parman yang sedang asik merokok dan memasang telinga untuk mendengar keributan lainnya, tampak terkejut ketika pintu utama terbuka dan melihat Jaka keluar dengan pakaian kusam dan ransel kusam berada di punggungnya. “Jaka, apa yang terjadi? Kenapa kamu buru-buru pulang?” “Pak Parman, sepertinya saya tidak cocok dengan pekerjaan yang ditawarkan tante Isabella. Saya mau pulang saja, mari pak Parman.” Parman berdiri termangu melihat kepergian Jaka dengan

    Huling Na-update : 2025-01-21
  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 17. SETENGAH TRILIUN RUPIAH

    Bab 17. SETENGAH TRILIUN RUPIAH Jaka segera mengatur ulang pengaturan saham miliknya yang tidak lagi melakukan pembelian otomatis setiap kali mendapatkan keuntungan, karena sekarang dia sudah punya waktu untuk mengontrol dan melihat perkembangan bursa saham Internasional. Apalagi sekarang dia sudah kuliah di Universitas Matrik mengambil prodi Manajemen Bisnis, yang tentu saja lebih mendalami dunia bisnis sebuah perusahaan. Waktu itu Jaka memang lebih suka membeli saham perusahaan Internasional daripada Investasi dalam negeri. Akan tetapi sekarang setelah cukup dewasa dan mempelajari ilmu bisnis di Universitas Matrix, jiwa nasionalnya mulai tertanam dan mempunyai niat untuk berinvestasi pada perusahaan dalam negeri dengan uang yang dimiliki dari hasil sahamnya. Jaka segera sujud syukur menghadap kearah kiblat sebagai tanda ucapan syukur atas rezeki yang Alloh berikan kepadanya. Malam ini Jaka tidur dengan nyenyak setelah memeriksa investasi saham mil

    Huling Na-update : 2025-01-22
  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 18. DI CURIGAI

    Bab 18. DI CURIGAI Tak lama kemudian Customer cantik yang menghilang masuk ke dalam kantor sudah kembali dan berdiri di depan Jaka sambil tersenyum. “Pak Jaka, manajer ingin bertemu dengan anda. Mari saya antar ke ruangannya.” Jaka hanya tersenyum ringan kemudian bangkit dari duduknya dan berjalan mengikuti Customer cantik memasuki ke sebuah ruangan yang ada di lantai tiga. Kedatangan Jaka langsung disambut seorang pria paruh baya yang memakai pakaian kerja profesional dan mempersilahkannya duduk di sofa yang ada di ruang manajer ini sambil tersenyum ramah. “Silahkan duduk pak Jaka,” ucap manajer sambil berdiri dan tangannya langsung menjabat tangan Jaka. Setelah Jaka duduk di sofa bersama manajer Bank, customer cantik itu berpamitan untuk kembali ke lobi untuk melayani nasabah yang lain. Buku rekening Bank dan kartu Bank milik Jaka sudah tergeletak diatas meja yang ada di depannya saat sepasang mata Jaka yang tajam menatap keberadaannya.

    Huling Na-update : 2025-01-22
  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 19. DIREKTUR BAMBANG

    Bab 19. DIREKTUR BAMBANG Kehebohan ini terjadi di kalangan petinggi Bank, penyebab kehebohan ini dikarenakan ada salah satu nasabah yang menarik uangnya dari rekening yang ada di Bank ini dipindahkan ke rekening Bank lain. Awalnya kehadiran Jaka sama sekali tidak menarik perhatian, dia duduk santai antri untuk mendapatkan pelayanan dari petugas Bank. Akan tetapi saat petugas Bank yang melayani Jaka melihat nilai transaksi yang tercatat di dokumen penarikan dana, wajah petugas Bank tampak memucat. “Pak Jaka, apakah penarikan yang anda lakukan ini tidak salah?”Teller yang melayani Jaka bertanya, sambil menatap kearah Jaka dengan tatapan tidak percaya, karena tidak biasanya ada nasabah yang menarik dananya yang begitu besar sekaligus. “Tidak salah, silahkan anda pindahkan nominal yang tercatat di dokumen ini ke rekening Bank saya ke Bank yang saya tunjuk.” “Mohon bapak menunggu sebentar, saya harus melaporkan ini ke atasan saya. Nominal yang anda ta

    Huling Na-update : 2025-01-23
  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 20. KETAKUTAN MANAJER BUDI

    Bab 20. KETAKUTAN MANAJER BUDI Jaka sama sekali tidak peduli dengan direktur Bambang yang menatapnya dengan perasaan aneh, ketika dia meneguk teh panas di dalam cangkir teh dengan sekali teguk.. “Tehnya sudah habis, silahkan bapak katakan apa yang ingin anda katakan.”Jaka berkata dengan santai sambil meletakkan cangkir porselen di tangannya kembali ke atas meja. Ekspresi direktur Bambang seketika menjadi buruk setelah mendengar perkataan Jaka, dia yang seorang direktur merasa tidak dihargai oleh seorang pemuda yang terlihat biasa saja. Akan tetapi semua harga dirinya di tekan dengan kuat dan otaknya harus selalu dingin untuk mengatasi hal ini. Ego direktur Bambang ditekan sekuat-kuatnya agar emosinya tidak meluap dan semakin memperburuk situasi yang di luar kendalinya. Bagi direktur Bambang kehilangan dana dari nasabah sebesar lima ratus milyar merupakan sebuah musibah besar dan dia tahu kalau dia akan dimintai pertanggung jawaban oleh atasannya di Ban

    Huling Na-update : 2025-01-23
  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 21. DIPANDANG RENDAH

    Bab 21. DIPANDANG RENDAH Jaka tetap diam, sepasang matanya menatap direktur Bambang dan manajer Budi dengan tatapan datar. Kedua orang yang dipandang Jaka, entah kenapa merasa bulu kuduknya meremang seakan sedang di tatap oleh sepasang mata binatang buas yang siap memangsa mereka. Kedua orang ini juga merasa heran, kenapa perasaan mereka menjadi begitu aneh saat di tatap Jaka, padahal Jaka hanya seorang pemuda dengan pakaian sederhana yang terlihat sebagai pemuda miskin. Akan tetapi jika mengingat uang yang dimiliki Jaka, mereka tentu saja tidak berani mengungkapkan apa yang dalam hatinya secara terang-terangan. Apalagi setelah mereka tahu kalau Jaka mempunyai uang sebanyak lima ratus milyar, dan dia juga ingin memindahkan uang itu ke Bank lain yang merupakan saingan mereka. Beberapa saat kemudian, Jaka berdiri dari duduknya, kemudian berkata, “Maaf pak direktur, saya masih punya pekerjaan lain. Sebaiknya saya keluar saja dulu untuk menyelesaikan ur

    Huling Na-update : 2025-01-24

Pinakabagong kabanata

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 181. AJIAN PELULUH SUKMA

    Bab 181. AJIAN PELULUH SUKMA Kepala Jaka Kelud langsung pusing mendengar jawaban petugas humas yang menemuinya. Seandainya saja tidak khawatir akan membuat perusahaan ekspedisi ini kacau, tentu dia akan memaksa pria didepannya untuk mengatakan yang dia tanyakan. Saat Jaka Kelud akan berpamitan, tiba-tiba saja sekelebatan ingatan tentang sebuah Ajian yang bisa mempengaruhi pikiran orang masuk kedalam memorinya. Niat hati untuk pergi meninggalkan perusahaan ekspedisi ini segera di urungkan, dalam hatinya Jaka Kelud merapal sebuah mantra Ajian Peluluh Sukma. Setelah menghela nafas pelan, Jaka Kelud segera menatap pria yang ada di depannya dengan tatapan tajam. Tiba-tiba saja pria di depannya merasa kalau saat dia menatap mata Jaka Kelud, dia seperti berada di tengah-tengah gurun hijau yang sangat luas. Dia berdiri sendirian sejauh mata memandang, yang terlihat hanyalah rumput menghijau dengan langit membiru di atasnya yang tanpa awan sedi

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 180. MENCARI PARA PELAKU

    Bab 180. MENCARI PARA PELAKU Dalam mimpinya Jaka Kelud seakan sedang menonton sebuah adegan film action yang sangat mendebarkan. Karena setiap detail kejadian bisa dilihat dengan sangat jelas, bahkan bisa di lihat dari atas seperti dari drone atau pesawat terbang. Mata Jaka terus menatap ke arah mobil yang membawa sopir truk Box itu, hingga dia bisa melihat plat nomor mobil itu dengan sangat jelas. Setelah melihat kepergian mobil yang membawa pergi sopir truk Box itu, pandangan Jaka Kelud segera kembali ke arah mobil sedan hitam yang di tabrak truk Box itu. “Apa? Bukankah itu Om Rustam Buwono? Bagaimana bisa, saya melihat kejadian ini? Apakah ini benar, seperti kejadian yang membuat Om Rustam terluka?” Akhirnya dalam pandangan mimpi Jaka kelud, dia bisa melihat dengan jelas, ketika beberapa warga berhasil membuka pintu mobil yang ringsek. Dan mata Jaka Kelud membelalak lebar, ketika melihat pria yang dikeluarkan dari dalam mobil sedan hitam itu

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 179. MIMPI ANEH

    Bab 179. MIMPI ANEH “Pak dokter, apakah yang anda katakan ini betulan?” sambil memegangi tangan dokter Sasongko, Sugeng Buwono berkata dengan ekspresi penuh dengan tanda tanya. Dokter Sasongko tersenyum, kemudian menganggukan kepalanya alih-alih menjawab pertanyaan kakek Sugeng Buwono. Begitu mendapat jawaban dari dokter Sasongko, seketika semua orang langsung tersenyum gembira, kecuali dua orang yang sedang memasang ekspresi gembira tapi palsu. “Pak dokter, cepat antar saya ke ruang ICU untuk bertemu dengan suamiku,” dengan rasa gembira yang meluap, Melati Sugiri segera meminta dokter Sasongko untuk memimpin jalan menuju ruang ICU. Akhirnya semua orang di ruang VVIP, segera pergi ke ruang ICU untuk melihat keadaan Rustam Buwono. Karena baru saja tersadar dari komanya, sehingga Rustam Buwono masih dibiarkan tinggal di ruang ICU, agar bisa di pantau kesehatan dengan lebih intensif lagi. Seketika ruang ICU dipenuhi dengan keluarga Buwono yang me

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 178. PRANA PENYEMBUHAN

    Bab 178. PRANA PENYEMBUHAN “Nah, sepertinya saraf kecil itu yang menyebabkan pendarahan otak dan ada memar di otaknya yang perlu disembuhkan. Dan itu juga masih ada sisa darah yang belum dibersihkan,” gumam Jaka Kelud dengan mata terus memeriksa seisi kepala Rustam Buwono. Setelah memastikan luka yang ada di dalam kepala Rustam Buwono, tangan Jaka Kelud yang menempel di ubun-ubun kepalanya segera saja menyalurkan energi Prana ke bagian kepalanya. Keajaiban segera terjadi, sesaat setelah Jaka Kelud menempelkan tangannya di kepala Rustam Buwono. Sisa-sisa darah yang belum tuntas di bersihkan di dalam otak, secara ajaib menghilang dan keluar dari batok kelapa berubah menjadi uap. Dengan Mata Prananya, Jaka Kelud bisa memastikan setiap luka di dalam kepala Rustam Buwono kembali normal dan mengalami peremajaan dengan sangat ajaib. Rasa hangat dari Prana Jaka Kelud langsung membuat kinerja saraf serta jaringan yang ada di kepala Rustam Buwono menjadi beker

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 177. MATA PRANA X RAY

    Bab 177. MATA PRANA X RAY Dokter Sasongko menatap pemuda di depannya dengan tatapan curiga sambil menanyakan profesi Jaka Kelud. “Saya bukan seorang dokter, tapi saya bisa memberi pertolongan pertama kepada seseorang yang terluka.” “Ha ha ha ha…. kamu ini lucu sekali anak muda. Memangnya Rumah Sakit ini disamakan dengan sekolahan yang hanya mengajarkan tentang pertolongan pertama pada kecelakaan? Tolong anak muda, kalau bicara itu lihat situasi dan tempatnya,” kata dokter Sasongko dengan nada mengejek. Jaka kelud sama sekali tidak tersinggung ataupun marah dengan perkataan dokter Sasongko. Tentu saja dia tahu maksud dari perkataannya yang merendahkan kemampuan pengobatan yang dimilikinya. Jaka tidak menyalahkan jalan pikiran dokter Sasongko yang merupakan seorang profesor atau ahli bedah otak yang sangat terkenal. Sedangkan pada saat ini Rustam Buwono sedang di tangani olehnya, bahkan dia juga sedang berusaha dengan keras untuk menyembuhkan luka

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 176. DI USIR DARI KANTOR DOKTER

    Bab 176. DI USIR DARI KANTOR DOKTER Petugas bagian Informasi itu tidak langsung menjawab pertanyaan Jaka Kelud, dia malah memandangi sosok Jaka Kelud dari atas sampai bawah dengan tatapan curiga. “Bapak ini apanya pak Rustam kalau boleh tahu?” “Saya kenalannya, kebetulan saya sedang menjenguk bersama teman saya di ruang VVIP nomor sepuluh.” “Oh, bapak beneran temannya pak Rustam?” Nada bicara karyawan bagian Informasi terdengar mulai ramah, setelah Jaka Kelud mengaku sebagai temannya Rustam Buwono. “Tentu saja benar, untuk apa saya berbohong tidak ada untungnya.” “Ha ha ha ha… maaf, saya hanya tidak ingin memberikan informasi kepada yang tidak berkepentingan saja. Tunggu sebentar biar saya cek dulu.” Kemudian petugas bagian informasi segera sibuk di depan komputernya dan terlihat sedang mengetik sesuatu di keyboardnya. Tak lama kemudian, petugas itu segera memandang kearah Jaka Kelud. kali ini tatapannya terlihat serius, sebelum akhirn

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 175. SUGENG BUWONO KEPALA KELUARGA KONGLOMERAT BUWONO

    Bab 175. SUGENG BUWONO KEPALA KELUARGA KONGLOMERAT BUWONO “Bukan gadis itu, kalau gadis itu saya sudah tahu. Maksudku siapa anak muda itu,” kata kakek Sugeng Buwono sambil menatap kearah Jaka Kelud yang sedang berdiri sambil menyandarkan punggungnya di dinding Rumah Sakit. “Oh dia. Dia itu temannya Intan,” kata Melati Sugiri sambil tersenyum ke arah Jaka kelud kemudian mengalihkan pandangannya kembali ke Sugeng Buwono atau ayah mertuanya. “Iya, saya juga tahu dia temannya nak Intan. Kan dia datang ke Rumah Sakit ini bersama nak Intan, yang saya ingin tanyakan adalah apakah kita pernah mengenal dia atau keluarganya?” Begitu mendengar perkataan Sugeng Buwono, semua orang seketika memusatkan pandangannya ke arah Jaka Kelud, dan memandangnya dengan tatapan penuh selidik. Sementara itu Jaka Kelud yang sedang menjadi pusat perhatian semua orang tampak serba salah, dan menggaruk rambutnya yang tidak gatal sambil tersipu malu. Melati Sugiri yang mendapat per

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 174. RUSTAM BUWONO KECELAKAAN

    Bab 174. RUSTAM BUWONO KECELAKAAN Dan benar saja ketika teriakan itu baru saja berhenti, tiba-tiba saja. Blar….!!Sebuah ledakan yang cukup keras terdengar di tengah jalanan, diikuti dengan terangkatnya mobil milik wanita cantik itu yang meledak seperti terkena bom mobil. Warga yang berdiri terlalu dekat dengan mobil yang meledak tersambar api yang menyambar, sehingga wajah mereka menghitam dengan rambut dan pakaian yang terbakar. Seketika itu juga kepanikan melanda di sekitar mobil yang meledak. Sementara itu Jaka Kelud tampak tersenyum senang, melihat kejahilannya membuahkan hasil. Dengan meledaknya mobil wanita cantik yang sok berkuasa dan tidak mau mengganti kerusakan mobil Intan Warsito yang ditabraknya, maka kekesalan Intan pasti akan terobati. Jaka segera menjalankan mobilnya meninggalkan tempat dia parkir, sementara itu Intan Warsito yang sudah melajukan mobilnya lebih dulu, sudah tidak terlihat. Sesampainya di kampus, tern

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 173. MEMBERI HUKUMAN WANITA CANTIK

    Bab 173. MEMBERI HUKUMAN WANITA CANTIK Intan warsito balas mengejek wanita cantik itu sambil melirik ke arah Jaka kelud dengan ekspresi penuh dengan kemenangan. Siapapun orangnya tentu saja sangat senang, jika dalam menghadapi suatu masalah kedatangan orang yang dikenalnya. Dengan kedatangan orang yang dikenalnya, maka urusan akan lebih mudah, karena akan ada yang mendukungnya. Demikian juga dengan Intan Warsito dalam pikirannya, keberaniannya untuk minta ganti rugi atas kerusakan mobilnya semakin menjadi-jadi saja. Brak…! “Cepat kamu ganti kerusakan mobilku, atau kita berurusan dengan pihak Polisi.”Dengan kuat Intan Warsito menggebrak kap mesin mobil wanita cantik itu, sambil memperlihatkan sikap serius kalau dia minta ganti rugi. “Ha ha ha ha… mau dibawa ke pihak Polisi? Baiklah, mari kita lapor Polisi dan lihat apakah Polisi akan membantumu? Hi hi hi hi….” Wanita cantik itu sama sekali tidak takut, saat diancam untuk dilaporkan ke piha

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status