Bab 376. INTAN TERSADAR Sugeng Buwono yang sedari tadi berdiri dengan tubuh gemetar, melihat mobil Jaka Kelud yang ringsek seketika bisa bernafa lega dan air mata keharuan seketika mengalis dari sepasang matanya yang tua. Dibantu sopir pribadi yang ada di dekatnya, dia mendekat ke arah kerumunan yang sedang mengelilingi Jaka Kelud. “Rangga…” tenggorokan Sugeng Buwono seakan tercekat tak mampu untuk melanjutkan perkataannya. Rasa harunya membuat dia tidak bisa berkata apa-apa, dengan dibantu sang sopir pribadi yang menggandeng tangannya, Sugeng Buwono langsung menunduk untuk memeluk tubuh cucu kesayangannya ini. Jaka Kelud yang melihat kedatangan Sugeng Buwono segera saja berdiri menyambut kedatangannya. Seketika itu juga dua orang yang berasal dari generasi yang berbeda terlihat saling berpelukan. Dengan menghiraukan pandangan semua orang, Sugeng Buwono menangis sesenggukkan sambil memeluk Jaka Kelud. Sementara itu Jaka Kelud hanya berdir
Bab 375. KEAJAIBAN “Keajaiban, ini adalah keajaiban. Lihatlah? Kedua orang itu sepertinya tidak mengalami luka meskipun mobilnya sudah hancur dan gepeng seperti tempe mendoan.” “Betul, sebenarnya apa yang terjadi? Bagaimana kedua orang itu tidak terluka?” “Tunggu? Apakah karena ada kantung udara yang melindungi mereka?” “Tidak mungkin. Lihatlah pria yang ada di atas wanita itu? Sepertinya dia berusaha melindungi wanita itu dari himpitan atap mobil yang ringsek.” Suara-suara orang yang mengomentari kondisi Jaka Kelud dan Intan Warsito saling silih berganti, dengan berbagai penilaian mereka masing-masing. Sementara itu Melati Sugiri dan Rustam Buwono yang melihat mobil Jaka Kelud sudah dibalik pada posisi seharusnya tampak sedikit merasa lega, akan tetapi saat melihat keadaan kedua orang didalam mobil, rasa paniknya kembali menghantui pikirannya. “Bapak-bapak, cepat tolong bantu anak saya keluar dari dalam mobil,” kata Melati Sugiri yang segera
Bab 374. PEMANDANGAN ANEH Rasa tidak percayanya semakin menjadi-jadi, ketika dia melihat senyuman Jaka Kelud yang seperti sedang menenangkan kekhawatirannya. Ketidakpercayaan Rustam Buwono semakin menjadi saja ketika melihat lambaian tangan Jaka Kelud disusul suaranya yang meminta tolong. “Ayah, cepat cari bantuan untuk membalikkan mobil ini. Tubuh Jaka tidak bisa digerakkan, saya khawatir Intan akan terluka jika tubuh saya bergerak.” Seketika itu juga kesadaran Rustam Buwono kembali, rasa khawatirnya yang sebelumnya dia rasakan sudah berkurang banyak saat mendengar suara Jaka Kelud. Siapapun orangnya tentu saja merasa khawatir saat melihat anak kesayangannya mengalami kecelakaan yang sangat mengerikan ini. Apalagi Jaka Kelud adalah anak yang selama ini menghilang dan belum lama mereka temukan. Tentu saja rasa khawatir yang dirasakan Rustam Buwono dan Melati Sugiri lebih kuat lagi. “Ba… ba… baik.. kamu jangan tetap bertahan, ayah akan memba
Bab 373. TERHIMPIT SAMBIL BERPELUKAN Sementara itu Intan Warsito sepertinya dalam keadaan shock dan tak sadarkan diri tak kuasa menahan tekanan rasa takut menghadapi kecelakaan yang sangat mengerikan ini, meskipun tubuhnya tidak mengalami luka sedikitpun. Berbeda dengan Jaka Kelud yang tetap saja tenang, meskipun keadaan mobilnya sudah benar-benar hancur dan tidak mungkin untuk di kendarai. Jika mobilnya diperbaiki, maka biaya perbaikannya tentu saja sangat mahal dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Jaka Kelud yang sedang memejamkan matanya untuk menghindari serpihan kaca sambil memeluk Intan Warsito segera membuka kelopak matanya, saat mendengar teriakan Melati Sugiri. Krak…!Terdengar suara besi berderak saat Jaka Kelud membuka matanya dan ingin mengangkat tubuhnya. “Eh, kenapa mobilku menjadi sempit?” gumam Jaka Kelud yang belum sadar kalau saat ini mobilnya dalam posisi terbalik dengan roda mobil di bagian atas. Begitu matanya memperha
Bab 372. JERITAN MELATI SUGIRI Dia segera melepaskan seat belt yang mengikat pinggangnya, kemudian memeluk tubuh Intan yang sedang ketakutan. Tubuh Jaka Kelud dijadikan tameng bagi tubuh Intan Warsito dan percikan kaca yang pecah dan bodi mobil yang ringsek saat terhantam truk kontainer. Pemandangan ini sangatlah mengerikan dan membuat semua orang yang melihat kejadian ini menjadi shock dan hanya bisa mengucapkan istigfar permohonan ampun kepada Yang Maha Kuasa. Mobil Jaka Kelud berguling beberapa kali keluar dari bahu jalan menimbulkan pemandangan yang sangat mengerikan. Semua orang langsung menebak kalau seluruh penumpang mobil Jaka Kelud pastilah sudah meninggal dunia. Akhirnya mobil Jaka Kelud berhenti di jurang yang tidak terlalu dalam di luar jalan Tol Pantura. “Jaka… Rangga… Intan…!!” teriakan Melati Sugiri memecahkan keheningan yang sebelumnya membius semua pengguna jalan di belakang kecelakaan ini. Dengan cepat Melati Sugiri lang
Bab 371. DIHANTAM TRUK KONTAINER “Sepertinya ibu tidak ikut kembali ke Jakarta, kalau ibu ikut kembali ke Jakarta tentu rumah kamu ini akan kosong?” kata Suminten sambil tersenyum menatap Jaka Kelud. Alasan yang dikatakan Suminten memang masuk akal, akan tetapi tentu saja Jaka Kelud ingin kalau Suminten ikut bersamanya di Jakarta agar dia tidak sendirian di kampung. “Memangnya pilihan ibu sudah bulat tidak ingin ikut Jaka ke Jakarta?” Melihat Suminten menganggukkan kepalanya sebagai tanda kalau pilihannya itu sudah tepat ingin tetap tinggal di kampung. Sebenarnya Suminten juga ingin selalu bersama Jaka Kelud, akan tetapi setelah dia tahu kalau keluarga kandung Jaka Kelud yang sebenarnya sudah ditemukan dan mereka juga tinggal di Jakarta. Mulai saat itu juga dia merasa kalau keberadaanya akan membuat Jaka Kelud menjadi canggung dalam memilih tempat tinggalnya. “Baiklah kalau ibu memang ingin tetap tinggal di kampung, nanti mbak Ratih saya suruh un