Beranda / Urban / Pewaris Naga Majapahit / Bab 47. SEMEDI MEMBANGKITKAN ENERGI PRANA

Share

Bab 47. SEMEDI MEMBANGKITKAN ENERGI PRANA

Penulis: MN Rohmadi
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-10 09:11:49

Bab 47. SEMEDI MEMBANGKITKAN ENERGI PRANA

Jari jemari Jaka terlihat sangat cepat mengetik beberapa nama perusahaan yang diincarnya, setelah mengklik untuk membeli saham perusahaan yang diincarnya, Jaka tampak menghela nafas lega.

“Sekarang tinggal duduk santai selama dua jam sebelum pasar saham ditutup,” gumam Jaka dengan senyuman menghiasi sudut bibirnya.

Ternyata prediksi Jaka sangat tepat, karena setiap menit yang mendebarkan akhirnya berlalu, kelima saham perusahaan yang dibelinya telah mengalami kenaikan, terlihat dari pergerakan grafik pasar saham Internasional.

Sepuluh menit sebelum pasar saham ditutup, Jaka segera menjual semua saham yang baru saja dibeli. Seketika itu juga dari uang sepuluh milyar yang digunakan untuk membeli saham, kini sudah bertambah menjadi seratus milyar.

Tentu saja keuntungan yang baru saja di dapat, membuat ekspresi wajah Jaka semakin cerah. Kali ini dia dapat untung sembilan puluh milyar kurang dari dua jam lamanya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 185. MENJALANKAN MISI

    Bab 185. MENJALANKAN MISI Hari ini dia akan menjalankan misi untuk menangkap orang yang menabrak mobil Rustam Buwono. Siapa lagi yang akan ditangkap kalau bukan Rois, sang pengemudi truk Box yang menabrak mobil Rustam Buwono. Karena dia sudah bertekad untuk segera menyelesaikan masalah ini dengan cepat. Jaka Kelud segera pulang kerumahnya setelah jam kuliah usai, setelah memasukkan mobilnya kedalam garasi, Jaka segera memakai pakaian serba hitam dan sebuah topi hitam menghiasi kepalanya. Sore ini dia akan segera ke Palembang, ketika dia sudah naik lantai tiga untuk terbang menuju Palembang. Tiba-tiba terdengar suara seseorang yang dikenalnya memasuki lobang pendengarannya. “Cucuku kamu pergi kemana?” “Kakek, saya akan pergi ke Palembang,” jawab Jaka Kelud dengan hormat karena dia tahu siapa yang menyapa dirinya. “Palembang? Dimana itu?” kembali suara yang tidak terlihat wujudnya bertanya kepada Jaka Kelud.Sriwijaya.” “Apa? Jadi

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 184. AJIAN PENYUCI JIWA

    Bab 184. AJIAN PENYUCI JIWA Tubuh disetrum dengan listrik juga termasuk cara penyiksaan yang kejam, hanya saja Jaka Kelud tidak menggunakan listrik rumah untuk menyiksa Wagimin, akan tetapi menggunakan energi Prana, Tatapan mata Jaka kelud sangat tajam, seakan tatapannya bisa mengiris tubuh Wagimin yang membuatnya semakin ketakutan dengan tatapan matanya. Tangan Jaka Kelud mulai terangkat sambil menunjuk ke arah kaki Wagimin, ketika tiba-tiba Wagimin berteriak dengan suara bergetar, ”Ampun… ampuni saya, saya akan menjawab semua pertanyaan Denmas.” “Kalau begitu cepat katakan siapa orang yang memerintahkan kamu untuk mencelakai Rustam Buwono?” “Saudaranya… saudaranya Bos Rustam Buwono…” “Saudaranya? Sebutkan nama saja, jangan bertele-tele.” “Bos Anton Buwono…” Meskipun dengan suara bergetar saking takutnya menghadapi Jaka Kelud, Wagimin tetap mengatakan siapa yang menyuruhnya untuk menghabisi Rustam Buwono, dengan cara melakukan rekayasa k

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 183. GAYA INTEROGASI JAKA KELUD

    Bab 183. GAYA INTEROGASI JAKA KELUD Dengan langkah santai Jaka Kelud mengedarkan Prananya untuk memindai aura manusia di dalam gudang nomor 51 ini. Seperti berada di rumahnya sendiri, Jaka Kelud memasuki bagian dalam gudang yang ternyata adalah tempat penyimpanan barang-barang kebutuhan rumah tangga, seperti kasur dan lainnya. Jaka Kelud terus berjalan hingga ke bagian belakang gudang, yang ternyata digunakan sebagai tempat istirahat para karyawan. Di salah satu ruangan berukuran lima kali tujuh meter, ada puluhan tempat tidur yang tertata rapi seperti di sebuah barak militer. Diatas tempat tidur yang terbuat dari besi, terlihat ada lima orang pria yang sedang terlelap dalam mimpi indah. Tangan Jaka Kelud langsung di kibaskan, seketika kelima pria yang sedang terlelap semakin lelap saja tidurnya setelah terkena totokan jarak jauh. Jaka kelud mendekat kesalah satu tempat tidur terdekat, kembali tangannya dikibaskan. Seketika kesadaran pri

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 182. MENYATRONI GUDANG NOMOR 51

    Bab 182. MENYATRONI GUDANG NOMOR 51 Sreettt… Perlahan kaca jendela diturunkan Jaka Kelud untuk melihat orang yang mengetuk kaca jendela mobilnya. “Siapa kamu? Kamu maling ya?” Jaka Kelud langsung menegur orang yang mengetuk kaca jendela mobilnya. Bukannya menjawab pertanyaan Jaka Kelud, orang yang mengetuk kaca jendela mobilnya malah balik bertanya. “Kamu yang maling, untuk apa kamu memarkirkan mobilnya disini dari tadi kalau bukan sedang memata-matai wilayah ini?” “Ha ha ha ha… ada maling teriak maling. Memangnya saya harus laporan kepadamu kalau saya ingin istirahat di tempat ini?” “Istirahat? Kalau kamu niat untuk istirahat sebaiknya pulang ke rumah atau pergi ke hotel, alih-alih berhenti di pinggir jalan.” “Kenapa harus pulang kerumah atau ke hotel, kalau bisa tiduran di pinggir jalan tanpa harus membayar sewa hotel? Ha ha ha ha kamu ini aneh, sudah sana pergi jangan ganggu istirahat saya,” usir Jaka Kelud sambil kembali menutup kaca

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 181. AJIAN PELULUH SUKMA

    Bab 181. AJIAN PELULUH SUKMA Kepala Jaka Kelud langsung pusing mendengar jawaban petugas humas yang menemuinya. Seandainya saja tidak khawatir akan membuat perusahaan ekspedisi ini kacau, tentu dia akan memaksa pria didepannya untuk mengatakan yang dia tanyakan. Saat Jaka Kelud akan berpamitan, tiba-tiba saja sekelebatan ingatan tentang sebuah Ajian yang bisa mempengaruhi pikiran orang masuk kedalam memorinya. Niat hati untuk pergi meninggalkan perusahaan ekspedisi ini segera di urungkan, dalam hatinya Jaka Kelud merapal sebuah mantra Ajian Peluluh Sukma. Setelah menghela nafas pelan, Jaka Kelud segera menatap pria yang ada di depannya dengan tatapan tajam. Tiba-tiba saja pria di depannya merasa kalau saat dia menatap mata Jaka Kelud, dia seperti berada di tengah-tengah gurun hijau yang sangat luas. Dia berdiri sendirian sejauh mata memandang, yang terlihat hanyalah rumput menghijau dengan langit membiru di atasnya yang tanpa awan sedi

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 180. MENCARI PARA PELAKU

    Bab 180. MENCARI PARA PELAKU Dalam mimpinya Jaka Kelud seakan sedang menonton sebuah adegan film action yang sangat mendebarkan. Karena setiap detail kejadian bisa dilihat dengan sangat jelas, bahkan bisa di lihat dari atas seperti dari drone atau pesawat terbang. Mata Jaka terus menatap ke arah mobil yang membawa sopir truk Box itu, hingga dia bisa melihat plat nomor mobil itu dengan sangat jelas. Setelah melihat kepergian mobil yang membawa pergi sopir truk Box itu, pandangan Jaka Kelud segera kembali ke arah mobil sedan hitam yang di tabrak truk Box itu. “Apa? Bukankah itu Om Rustam Buwono? Bagaimana bisa, saya melihat kejadian ini? Apakah ini benar, seperti kejadian yang membuat Om Rustam terluka?” Akhirnya dalam pandangan mimpi Jaka kelud, dia bisa melihat dengan jelas, ketika beberapa warga berhasil membuka pintu mobil yang ringsek. Dan mata Jaka Kelud membelalak lebar, ketika melihat pria yang dikeluarkan dari dalam mobil sedan hitam itu

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 179. MIMPI ANEH

    Bab 179. MIMPI ANEH “Pak dokter, apakah yang anda katakan ini betulan?” sambil memegangi tangan dokter Sasongko, Sugeng Buwono berkata dengan ekspresi penuh dengan tanda tanya. Dokter Sasongko tersenyum, kemudian menganggukan kepalanya alih-alih menjawab pertanyaan kakek Sugeng Buwono. Begitu mendapat jawaban dari dokter Sasongko, seketika semua orang langsung tersenyum gembira, kecuali dua orang yang sedang memasang ekspresi gembira tapi palsu. “Pak dokter, cepat antar saya ke ruang ICU untuk bertemu dengan suamiku,” dengan rasa gembira yang meluap, Melati Sugiri segera meminta dokter Sasongko untuk memimpin jalan menuju ruang ICU. Akhirnya semua orang di ruang VVIP, segera pergi ke ruang ICU untuk melihat keadaan Rustam Buwono. Karena baru saja tersadar dari komanya, sehingga Rustam Buwono masih dibiarkan tinggal di ruang ICU, agar bisa di pantau kesehatan dengan lebih intensif lagi. Seketika ruang ICU dipenuhi dengan keluarga Buwono yang me

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 178. PRANA PENYEMBUHAN

    Bab 178. PRANA PENYEMBUHAN “Nah, sepertinya saraf kecil itu yang menyebabkan pendarahan otak dan ada memar di otaknya yang perlu disembuhkan. Dan itu juga masih ada sisa darah yang belum dibersihkan,” gumam Jaka Kelud dengan mata terus memeriksa seisi kepala Rustam Buwono. Setelah memastikan luka yang ada di dalam kepala Rustam Buwono, tangan Jaka Kelud yang menempel di ubun-ubun kepalanya segera saja menyalurkan energi Prana ke bagian kepalanya. Keajaiban segera terjadi, sesaat setelah Jaka Kelud menempelkan tangannya di kepala Rustam Buwono. Sisa-sisa darah yang belum tuntas di bersihkan di dalam otak, secara ajaib menghilang dan keluar dari batok kelapa berubah menjadi uap. Dengan Mata Prananya, Jaka Kelud bisa memastikan setiap luka di dalam kepala Rustam Buwono kembali normal dan mengalami peremajaan dengan sangat ajaib. Rasa hangat dari Prana Jaka Kelud langsung membuat kinerja saraf serta jaringan yang ada di kepala Rustam Buwono menjadi beker

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 177. MATA PRANA X RAY

    Bab 177. MATA PRANA X RAY Dokter Sasongko menatap pemuda di depannya dengan tatapan curiga sambil menanyakan profesi Jaka Kelud. “Saya bukan seorang dokter, tapi saya bisa memberi pertolongan pertama kepada seseorang yang terluka.” “Ha ha ha ha…. kamu ini lucu sekali anak muda. Memangnya Rumah Sakit ini disamakan dengan sekolahan yang hanya mengajarkan tentang pertolongan pertama pada kecelakaan? Tolong anak muda, kalau bicara itu lihat situasi dan tempatnya,” kata dokter Sasongko dengan nada mengejek. Jaka kelud sama sekali tidak tersinggung ataupun marah dengan perkataan dokter Sasongko. Tentu saja dia tahu maksud dari perkataannya yang merendahkan kemampuan pengobatan yang dimilikinya. Jaka tidak menyalahkan jalan pikiran dokter Sasongko yang merupakan seorang profesor atau ahli bedah otak yang sangat terkenal. Sedangkan pada saat ini Rustam Buwono sedang di tangani olehnya, bahkan dia juga sedang berusaha dengan keras untuk menyembuhkan luka

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status