Share

Bab 6

Untuk pertama kalinya Kania merasa begitu senang karena malam ini suaminya akan mengajaknya untuk menghadiri sebuah pesta pernikahan salah satu temannya. Kania sendiri sempat tidak percaya saat Raga mengajaknya. Meskipun sedikit bingung namun Kania sama sekali tidak ingin mengambil pusing masalah itu, ia berpikir mungkin saja suaminya sudah mulai sedikit berubah.

Dengan mengenakan dress panjang berwarna hitam, Kania tampak begitu cantik. Rambut hitam panjangnya dia style sederhana, hanya sedikit di curly namun sudah cukup membuatnya terlihat begitu cantik.

“Kania, cepat nanti kita terlambat!” Teriak Raga yang sudah berdiri disamping pintu mobilnya. Pria itu terlihat mendengus kesal menunggu sang istri yang tidak kunjung keluar.

Hingga tak lama setelahnya sosok Kania pun keluar dari rumah. Dengan anggun wanita itu melangkah menghampiri suaminya. Bisa dilihat bagaimana Raga tampak cukup kagum melihatnya, sangat jelas terlihat dari tatapan pria itu. Bahkan saking kagumnya membuat Raga tidak sadar jika sang istri sudah berdiri didepannya.

Ditatap seperti itu oleh suaminya tentu membuat Kania tampak begitu malu. Jarang sekali bahkan hampir tidak pernah suaminya menatapnya sedalam itu.

“Ekhem. Mas Raga kenapa, kok malah bengong? Ada yang aneh sama dandananku ya?” Tanya Kania memastikan. Wanita itu tidak ingin terlalu pede, takutnya tatapan Raga itu karena ada yang salah dengan penampilannya.

Akibat pertanyaan Kania ini berhasil membuat Raga sadar dari lamunannya. Sontak pria itu langsung mengalihkan pandangannya kearah lain. “Gak! sudah cepat masuk, kita sudah hampir terlambat.” Tepat setelah mengatakan hal ini Raga langsung masuk kedalam mobil terlebih dulu dengan disusul oleh Kania.

Sepanjang perjalanan menuju gedung resepsi pernikahan, Kania tidak berhenti mengatakan jika wanita itu sangat senang suaminya mengajaknya menghadiri acara pernikahan temannya. Sebelumnya ini adalah acara yang bisa dibilang sedikit privat, hanya teman terdekat Raga saja yang hadir dan rata-rata dari mereka sudah tahu jika Kania adalah istri dari Raga.

Hingga tak lama setelahnya akhirnya mereka pun sampai ditempat resepsi. Tujuan utama mereka begitu sampai adalah mengucapkan selamat pada mempelai pengantin dan dilanjut dengan mengobrol ringan.

Kania yang awalnya cukup senang pun perlahan mulai bosan karena sejak tadi suaminya lebih memilih menyibukkan dirinya

mengobrol dengan teman-temannya dibanding dirinya. Bahkan beberapa kali Kania mengajaknya mengambil makan tapi Raga justru menolak.

Ditengah rasa bosan itu, Kania dibuat terkejut dengan kedatangan seseorang yang amat sangat tidak dia sukai. Kezia, entah bagaimana ceritanya tiba-tiba wanita itu datang dan langsung menghampiri Raga. Bagaimana wanita itu bisa datang? Bukankah dia sama sekali tidak mengenal mempelai pengantin? Tidak mungkin kan jika Raga yang mengajaknya karena sudah jelas Raga datang dengannya, pikir Kania.

“Hallo mas Raga.” Sambil menyunggingkan senyum termanisnya Kezia menyapa Raga sambil menyentuh tangannya.

Bukan hanya Kania saja yang terkejut dengan kedatangan Kezia, Raga pun juga tidak kalah terkejutnya. Pria itu sama sekali tidak tahu jika Kezia akan datang juga.

“Kezia, kamu ngapain disini?” Tanya Raga panik. Pria itu tampak mengedarkan pandangannya, memastikan jika tidak ada lebih banyak orang yang melihatnya bersama Kezia terutama sang pengantin.

Sebelumnya sang pengantin lah yang meminta Raga untuk datang ke acara mereka bersama Kania, itulah kenapa malam ini Raga membawa Kania bukan Kezia. Kalau sampai pengantin tahu, Raga takut mereka kecewa ditambah mereka juga tidak begitu menyukai Kezia karena mereka juga sudah mengetahui hubungannya dengan Kezia.

“Mas Raga yang sudah meminta Kezia datang kesini? Mas, mas kan sudah datang denganku, untuk apa mas mengajaknya?” sahut Kania yang entah sejak kapan sudah berdiri disamping Raga dan Kezia.

“Kenapa memangnya, bukannya sudah biasa ya kalau mas Raga lebih memilih mengajakku menghadiri acara dibanding denganmu?”

“Aku tidak bertanya padamu jadi diamlah!”

“Sudah cukup! Kalian ingin bertengkar disini dan membuatku malu?” Sahut Raga kesal. Karena tidak ingin dirinya menjadi pusat perhatian, pria itupun akhirnya memilih untuk pergi meninggalkan sang istri dan selingkuhannya.

Melihat Kezia yang sudah ingin menyusul Raga, dengan sigap Kania menahan tangan wanita itu. “Mau kemana? Tidak malu kamu mengikuti suami orang?”

Dengan kasar Kezia menghempaskan tangan Kania hingga membuat cengkraman tangan Kania dari pergelangan tangannya terlepas. “Mas Raga kekasihku.”

“Hanya kekasih kan? Aku istri sahnya! Kezia, daripada kamu aku buat malu disini lebih baik kamu pergi sekarang juga.”

“Kamu mengancamku?”

“Ya.”

“Tapi maaf aku sama sekali tidak takut dengan ancamanmu. Kamu ingin membuatku malu disini? Sebelum hal itu terjadi, aku yang akan lebih dulu mempermalukanmu,” balas Kezia sambil menyunggingkan senyum smirknya.

Karena tidak ingin terlalu lama berurusan dengan Kezia, Kania pun berniat untuk pergi saja karena wanita itu merasa berurusan dengan Kezia hanya akan membuang waktunya sia-sia. Namun siapa sangka saat dirinya hendak melangkahkan kakinya pergi, tiba-tiba dengan sengaja Kezia menginjak dress yang ia kenakan hingga menimbulkan suara sobekan yang cukup keras, bahkan beberapa orang yang mendengar pun langsung menoleh kearah mereka tak terkecuali Raga dan sepasang mempelai pengantin.

“Ups sorry, sengaja. Bukankah sudah kubilang aku yang akan mempermalukanmu lebih dulu sebelum kamu mempermalukanku?”

Dengan tatapan terkejut Kania menunduk, melihat dress yang ia kenakan sudah sobek akibat ulah Kezia. Dengan sekuat tenaga wanita itu mencoba untuk menahan emosinya karena jika dia terpancing emosi yang ada malah dirinya yang akan dibuat malu.

“See? Dress mu sudah tidak berbentuk sebaiknya kamu pulang saja dan biarkan aku yang menemani mas Raga daripada kamu membuat mas Raga malu dengan penampilanmu ini.”

Kezia benar-benar sudah merasa menang. Wanita itu tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya karena sudah berhasil membuat Kania malu didepan umum. Kezia yakin setelah ini Kania akan pulang dan dialah yang pada akhirnya menemani Raga.

Melihat bagaimana saat ini Kezia tersenyum penuh kemenangan, Kania pun langsung menyunggingkan senyum sinisnya. Tampaknya Kania pun juga tidak mau kalah, dia tidak akan membiarkan Kezia berhasil mempermalukannya.

Tanpa diduga alih-alih menutupi robekan dressnya karena ulah Kezia, Kania justru malah semakin merombak dress yang dia kenakan hingga robek sampai sebatas paha. Tindakannya itu tentunya membuat Kezia dan juga Raga terkejut bukan main.

“Bukankah ini jadi lebih bagus? Thanks Kezia, berkat kamu dress ku jadi semakin bagus dan membuatku terlihat sexy juga anggun.”

Siapa sangka ternyata hasil robekan Kania pada dress nya berhasil membuat dress itu terlihat semakin bagus. Dari yang awalnya hanya sebatas dress biasa dengan potongan lurus polos berubah menjadi dress dengan belahan sampai paha. Beberapa wanita yang melihatnya pun juga tampak menyukai dress itu.

“See? Jadi siapa yang kalah? Aku atau kamu?”

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status