Share

Bab 14

"M-mas membentak aku?"

Anggia menutup mulut tak percaya. Air mata mulai berjatuhan di pipi putihnya.

Baru pertama kali Raga berbicara dengan nada tinggi padanya dan hal tersebut membuat Anggia nelangsa.

Mengapa reaksi sang kekasih seperti itu? Bukankah seharusnya Raga senang karena sebentar lagi mereka akan menjadi sepasang suami istri?

Sedangkan Raga mengusap kasar wajahnya. Merutuki diri yang tidak bisa menahan mulut sampai melontarkan kalimat dengan nada tinggi di depan kekasihnya.

"Maaf, Nggi. Mas hanya terlalu terkejut," ujarnya melunak, tetapi Anggia malah makin terisak.

"Aku pikir Mas akan senang mendengar kabar ini, tapi ternyata reaksi Mas menunjukkan bahwa Mas masih belum bisa sepenuhnya menerima hubungan kita." Anggia berdiri, diikuti Raga yang berusaha meraih lengan gadis itu, tetapi sayang Anggia menepis.

"Apa karena Mas masih mencintai Mbak Yuna?"

Raga menggeleng. "Kamu salah duga. Semua ini tidak ada sangkut pautnya dengan Ayuna. Ini murni karena Mas terlalu kaget,"
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
pak Bram mau aja ngikutin omongan si ular prita
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status